Tembus Rp72 Triliun, Realisasi Investasi Jabar Buka 58 Ribu Lapangan Kerja Baru

Selasa, 03 Agustus 2021 - 05:51 WIB
loading...
Tembus Rp72 Triliun, Realisasi Investasi Jabar Buka 58 Ribu Lapangan Kerja Baru
Jabar meraih peringkat 1 nasional dalam realisasi investasi semester I tahun 2021 dan membuka 58.000 lapangan kerja. Foto/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Realisasi investasi Jawa Barat periode semester I tahun 2021 menembus peringkat I nasional dan membuka 58.000 lapangan kerja baru di tengah pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Noneng Komara mengatakan, medio Januari-Juni 2021, nilai realisasi investasi ke Jabar mencapai Rp72,46 triliun.

"Realisasi investasi ke Jawa Barat pada semester I Januari-Juni 2021 menempati peringkat 1 nasional," ungkap Noneng di Bandung, Senin (2/8/2021).

Dengan raihan tersebut, lanjut Noneng, Provinsi Jabar telah merealisasikan 56,90 persen dari target yang diberikan Kementerian Investasi/BKPM RI sebesar Rp127,34 triliun. Sementara untuk target RPJMD 2018-2023, pihaknya berhasil merealisasikan 71,06 persen dari nilai yang ditargetkan sebesar Rp101,97 triliun.

"Selama pandemi, kami terus memberikan pelayanan terbaik, mudah-mudahan target seluruhnya tercapai," ucapnya.

Menurut Noneng, realisasi penanaman modal yang tinggi ini memberikan nilai positif di tengah pandemi, terutama sumbangsih investasi untuk membuka lapangan kerja.

Dari nilai penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp44,27 triliun, kata Noneng, ada 34.491 orang tenaga kerja baru yang dapat terserap dari 3.748 proyek PMA. Sementara realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp28,19 triliun mampu membuka lapangan kerja sebanyak 23.622 orang dari 4.966 proyek. Sehingga, terbuka total 58.000 lebih lapangan kerja baru.

Noneng juga mencatat, penyerapan tenaga kerja perusahaan PMDN di Provinsi Jabar pada periode Januari-Juni 2021 (yoy) mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 120,93 persen. Hal ini mendorong kenaikan penyerapan tenaga kerja secara total yaitu sebesar 24,98 persen.

"Realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat pada Januari-Juni 2021 mengalami kenaikan sebesar 25 persen," sebutnya.

Secara keseluruhan, realisasi investasi PMA dan PMDN ke Jabar sebesar Rp72,46 triliun atau naik sebesar 25,17 persen dari periode sebelumnya di tahun 2020. Pada periode Januari-Juni 2020, total realisasi investasi Jabar sebesar Rp57,89 triliun.

"Mudah-mudahan kondisi ini bisa bertahan sampai akhir tahun karena kami terus mengawal dari minat, perizinan sampai realisasi di lapangan," kata Noneng.

Lebih lanjut Noneng mengatakan, pihaknya memastikan berbagai daya dan upaya dilakukan agar investasi ke Jabar tetap menjadi juara dibanding provinsi lain. Selain terus melakukan promosi via daring, Noneng juga meyakinkan bahwa sistem perijinan makin mudah dan hadirnya kawasan-kawasan investasi baru yang menarik minat investor.

Dari realisasi investasi semester I tahun 2021, terdapat 5 kota/kabupaten dengan realisasi investasi terbesar, yakni Kabupaten Bekasi Rp23,3 triliun, Kabupaten Karawang Rp13,8 triliun, Kota Bandung Rp8,0 triliun, Kabupaten Bogor Rp6,1 triliun, Kabupaten Subang Rp3,8 triliun, dan kota/kabupaten lainnya Rp17,5 triliun.

Guna mendorong realisasi investasi, pada Agustus 2021 ini, pihaknya akan meluncurkan Ekosistem Investasi lewat 4 program unggulan. Pertama, peresmian Gedung West Java Investment Hub (WJIH) setinggi 4 lantai yang akan menjadi sarana dan tempat stakeholder investasi berkumpul. "WJIH akan menjadi tempat pertemuan bisnis, market sounding, sampai pertemuan investor," ujarnya.

Berikutnya, pihaknya akan meluncurkan Nomer Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM di Jabar yang akan memberikan banyak kemudahan dalam berusaha, mulai dari akses perbankan, pertautan antara UMKM dengan investor hingga pengurusan sertifikat halal. "Akan ada juga Cinematograpy of Investment Festival atau Cifest," sebutnya.

Cifest ini akan menjadi kompetisi foto dan video bagi UMKM yang sudah siap untuk berhubungan dengan investor sekaligus menjadi ajang UMKM mengembangkan kemampuan digital marketing. "Ini akan mendorong sektor kreatif juga, bahan Cifest ini nantinya akan masuk dalam WJIS 2021," terang Noneng. Baca: Viral Video cekcok Polisi dengan Warga di Jepara, Ini Kata Kapolres.

Noneng juga memastikan, agar iklim investasi di provinsi ini makin kondusif, DPMPTSP Jabar bersama DPRD Jabar kini tengah menggodok Raperda Investasi dan Kemudahan Berusaha. Raperda ini akan menjadi semacam omnibus law bagi Jabar karena memperbaiki 49 perda yang sebelumnya sudah ada. "Jadi ini sesuai amanat Pak Gubernur Ridwan Kamil, Jawa Barat harus menjadi destinasi investasi terbaik," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan bahwa ekonomi di Jabar secara makro masih menunjukan harapan positif lewat kinerja investasi dan perdagangan luar negeri. Menurutnya, dalam dua sektor tersebut, Jabar masih unggul dibanding provinsi lain. Baca Juga: Kehabisan Stok, Petugas Gunakan APD Bekas saat Makamkan Jenazah COVID-19.

"Kita masih nomor satu urusan investasi, ekspor juga naik 17 persen, menandakan dari sisi makro ekonomi Jabar performanya masih baik," kata Ridwan Kamil.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1172 seconds (0.1#10.140)