Injak Kepala Pemuda Bisu di Merauke Papua, 2 Anggota Polisi Militer TNI AU Ditahan
loading...
A
A
A
MERAUKE - Dua orang anggota Polisi Militer TNI AU diamankan karena diduga menginjak kepala seorang warga Papua , di Merauke, Papua. Aksi ini pun terekam video amatir warga sehingga viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 21 detik tersebut, terlihat seorang anggota Polisi Militer TNI AU terlihat sempat menginjak pria yang diamankan sementara seorang anggota lagi memegangi pria tersebut.
Dari informasi yang didapatkan, kejadian itu berawal saat dua oknum anggota Polisi Militer (POM) TNI AU berinisial Serda D dan Prada V hendak membeli makan di rumah makan padang dengan berboncengan menggunakan sepeda motor.
Saat melintas, keduanya melihat ada banyak kerumunan warga di sebuah warung tenda yang menjual bubur ayam. Melihat kerumunan warga, kedua oknum POM TNI AU tersebut lantas mengecek kejadian yang terjadi. Dimana saat itu terjadi adu mulut antara seorang pria dengan penjual bubur ayam.
Dua oknum anggota POM TNI AU tersebut lalu mengamankan seorang laki-laki yang saat itu diduga dalam keadaan mabuk. Pria yang diduga mabuk tersebut diduga melakukan pemerasan terhadap pedagang bubur ayam dan juga kepada pemilik rumah makan Padang Pariaman serta kepada pelanggannya dengan cara meminta uang dan menarik narik tangan pelanggan.
Namun tindakan kedua oknum TNI AU tersebut terlihat cukup keras dan menjatuhkan orang tersebut ke lantai trotoar di depan warung bubur ayam. Tak hanya itu, kepala pria tersebut juga diinjak dengan menggunakan sepatu Lars PDL TNI.
Video itu menjadi viral di media sosial dan mendapatkan banyak sekali kecaman dari para netizen. Terlebih, pria yang diamankan tersebut merupakan seorang warga asli Papua yang mempunyai kelainan yakni bisu.
Tak ayal, netizen pun meminta kedua oknum anggota TNI AU tersebut diproses hukum seberat-beratnya. Tak hanya itu para netizen yang rata merupakan warga asli Papua mengeluarkan pernyataan yang sangat keras dimana perbuatan kedua oknum anggota Polisi Militer TNI AU tersebut seolah-olah menganggap orang asli Papua seperti binatang buruan.
Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud JA Dimara Merauke dan warga di sebuah warung makan, di Merauke, Senin (27/7/2021), TNI AU lewat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyatakan penyesalan dan permohonan maaf.
Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan, insiden tersebut diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung. Dimana dua anggota Pomau datang bermaksud melerai namun terjadi kesalahpahaman sehingga terjadi insiden tersebut.
"Kini kasusnya dalam penanganan petugas Lanud J.A Dimara Merauke.Kedua oknum anggota Pomau Lanud Merauke, kini sudah ditahan dan dalam pengawasan Komandan Lanud J.A Dimara Merauke," kata Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.
Proses penyidikan, kata Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, sedang dilakukan oleh Pomau Lanud J.A Dimara Merauke. "TNI AU tidak segan-segan menghukum sesuai tingkat kesalahannya," tandas Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.
Dalam video berdurasi 1 menit 21 detik tersebut, terlihat seorang anggota Polisi Militer TNI AU terlihat sempat menginjak pria yang diamankan sementara seorang anggota lagi memegangi pria tersebut.
Dari informasi yang didapatkan, kejadian itu berawal saat dua oknum anggota Polisi Militer (POM) TNI AU berinisial Serda D dan Prada V hendak membeli makan di rumah makan padang dengan berboncengan menggunakan sepeda motor.
Saat melintas, keduanya melihat ada banyak kerumunan warga di sebuah warung tenda yang menjual bubur ayam. Melihat kerumunan warga, kedua oknum POM TNI AU tersebut lantas mengecek kejadian yang terjadi. Dimana saat itu terjadi adu mulut antara seorang pria dengan penjual bubur ayam.
Dua oknum anggota POM TNI AU tersebut lalu mengamankan seorang laki-laki yang saat itu diduga dalam keadaan mabuk. Pria yang diduga mabuk tersebut diduga melakukan pemerasan terhadap pedagang bubur ayam dan juga kepada pemilik rumah makan Padang Pariaman serta kepada pelanggannya dengan cara meminta uang dan menarik narik tangan pelanggan.
Namun tindakan kedua oknum TNI AU tersebut terlihat cukup keras dan menjatuhkan orang tersebut ke lantai trotoar di depan warung bubur ayam. Tak hanya itu, kepala pria tersebut juga diinjak dengan menggunakan sepatu Lars PDL TNI.
Video itu menjadi viral di media sosial dan mendapatkan banyak sekali kecaman dari para netizen. Terlebih, pria yang diamankan tersebut merupakan seorang warga asli Papua yang mempunyai kelainan yakni bisu.
Tak ayal, netizen pun meminta kedua oknum anggota TNI AU tersebut diproses hukum seberat-beratnya. Tak hanya itu para netizen yang rata merupakan warga asli Papua mengeluarkan pernyataan yang sangat keras dimana perbuatan kedua oknum anggota Polisi Militer TNI AU tersebut seolah-olah menganggap orang asli Papua seperti binatang buruan.
Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud JA Dimara Merauke dan warga di sebuah warung makan, di Merauke, Senin (27/7/2021), TNI AU lewat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyatakan penyesalan dan permohonan maaf.
Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan, insiden tersebut diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung. Dimana dua anggota Pomau datang bermaksud melerai namun terjadi kesalahpahaman sehingga terjadi insiden tersebut.
"Kini kasusnya dalam penanganan petugas Lanud J.A Dimara Merauke.Kedua oknum anggota Pomau Lanud Merauke, kini sudah ditahan dan dalam pengawasan Komandan Lanud J.A Dimara Merauke," kata Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.
Proses penyidikan, kata Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, sedang dilakukan oleh Pomau Lanud J.A Dimara Merauke. "TNI AU tidak segan-segan menghukum sesuai tingkat kesalahannya," tandas Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.
(sms)