Rentan Terpapar, Gubernur Khofifah Dorong Peningkatan Vaksinasi COVID-19 pada Anak

Sabtu, 24 Juli 2021 - 08:42 WIB
loading...
Rentan Terpapar, Gubernur...
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pelaksanaan vaksinasi pada pelajar di salah satu sekolah di Surabaya. Foto SINDOnews
A A A
SURABAYA - Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada Jumat (23/7/2021), Gubernur Jawa Timu r (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong peningkatan vaksinasi bagi anak di Jatim.

Berdasarkan laporan Komite Penanganan COVID-19 Nasional di laman covid19.go.id, per tanggal 21 Juli 2021, tercatat jumlah kasus konfirmasi positif di Jatim mencapai 249.242 kasus. Dengan 22.107 kasus diantaranya adalah kasus yang menyerang pada anak-anak dengan usia di bawah usia 18 tahun.

"Dari 249.242 kasus positif COVID-19 di Jatim tersebut, terdapat 16.495 jiwa yang meninggal dunia. Dan dari 16.495 jiwa yang meninggal tersebut, sebanyak 93 jiwa anak-anak (46 anak usia O-5 tahun dan 47 anak usia 6-18 tahun)," ujar Khofifah, Sabtu (24/7/2021).

Menurutnya, lonjakan kasus COVID-19 di Jatim ini banyak terjadi pada klaster keluarga. Klaster keluarga adalah penyebab virus corona yang berasal dari anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah. Biasanya, penyebaran berawal dari seseorang yang telah lebih dulu terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan klaster keluarga semakin masif. Antara lain membiarkan anak anak bermain bersama di lingkungan komplek atau perumahan tanpa protokol kesehatan.

"Anak-anak kita di Jatim harus kita lindungi. Salah satunya dengan pemberian vaksinasi. Untuk saat ini, sudah tersedia vaksinasi bagi anak yang diberikan untuk anak dengan rentang usia usia 12-17 tahun," terang Khofifah.

Di Jawa Timur, jumlah anak usia tersebut sebanyak 3.093.465 jiwa. Untuk itu dia mendorong elemen orang tua, guru, dan juga tokoh masyarakat agar turut menggencarkan vaksinasi COVID-19 untuk anak.

Ditegaskan Khofifah, pemberian vaksin anak-anak tidak hanya melindungi anak dari infeksi virus corona, melainkan juga penting untuk mencegah anak-anak menularkannya kepada orang dewasa yang rentan. Selain itu, perlindungan anak merupakan bagian dari investasi pembangunan SDM.

Pemenuhan hak dan perlindungan anak secara optimal akan menghasilkan individu berkualitas yang membawa kebangkitan dan kemajuan Jawa Timur di masa yang akan datang. Sebaliknya, jika permasalahan anak tidak tertangani dengan baik maka generasi selanjutnya akan menjadi beban bagi Pemerintah.

"Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem perlindungan anak yang efektif melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan penelantaran terutama pada masa pandemi ini. Selamat Hari Anak Nasional, Anak Terlindungi, Indonesia Maju," pungkas Khofifah.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2724 seconds (0.1#10.140)