Pemkab Barito Kuala Resmi Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka
loading...
A
A
A
MARABAHAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala sejak Senin (12/07/2021), resmi memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pada hari pertama PTM Bupati Barito Kuala Noormiliyani, Wakil Bupati (Wabup) Rahmadian Noor, dan Sekda Zulkipli Yadi Noor berpencar memantau untuk melihat secara langsung kesiapan dan kemantapan sekolah dalam menyelenggarakan PTM sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
Bupati Noormiliyani memantau di Marabahan dengan beberapa sekolah yang menjadi sampel pantauan seperti SDN Ulu Benteng, SDN Marabahan 1 dan 2, serta SMPN 1 Marabahan.
Sementara Wabup Rahmadian Noor memantau kegiatan PTM di wilayah Kecamatan Alalak dengan sampel pantauan SDN Handil Bakti, SDN Semangat Dalam 2, SMPN 2 Alalak, dan SMPN 4 Alalak.
Sedangkan Sekda Zulkipli Yadi Noor memantau di wilayah Kecamatan Rantau Badauh dengan beberapa sekolah yang menjadi sampel seperti SDN Sungai Gampa Asahi, SDN Sungai Bamban, SMPN 1 Rantau Badauh dan SMPN 4 Rantau Badauh.
“Alhamdulillah dari pemantauan yang kami laksanakan di hari pertama ini kegitan PTM berjalan dengan baik serta sesuai panduan dan ketentuan yang dipersyaratkan,” kata Bupati Noormiliyani.
Dia mengatakan, pihaknya memutuskan melaksanakan PTM selain melihat perkembangan kasus Covid-19 yang masih berada pada zona aman juga dengan pertimbangan efektivitas pembelajaran bagi para peserta didik.
“Bagaimana pun juga pembelajaran secara daring tidak seefektif PTM. Kasihan anak-anak sudah setahun lebih tidak melakukan pembelajaran langsung yang membuat mereka kehilangan masa-masa sekolah, masa bermain, bersilaturahim dengan kawan-kawan serta guru selaku orangtua di sekolah,” tuturnya.
Pelaksanaan PTM ini, kata Noormiliyani, sudah dilaporkannya ke Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA.
Berdasarkan pantauan para pelajar dan para guru tampak bahagia menyambut dilaksanakannya PTM. Ketika bupati bertanya apakah para siswa senang atas dilaksanakan kegiatan PTM mereka pun secara serentak menjawab senang.
Bupati pun minta kepada para siswa untuk menjaga protokol kesehatan (prokes) dengan memakai masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan atau hand sanitizer, dan usai pembelajaran langsung pulang.
Sementara kepada para guru bupati minta untuk terus mengawasi siswa serta memenuhi segala persyaratan dan ketentuan atas pelaksanaan PTM. “Agar kegiatan PTM ini bisa terus berlangsung, saya minta para dewan guru selalu memperhatikan segala ketentuan sesuai yang dipersyaratkan,” katanya.
Sebelumnya, Kadisdik Sumarji menerangkan, tercatat 273 SD, 54 MI, 58 SMP, dan 42 Tsanawiyah di Barito Kuala yang melaksanakan kegiatan PTM yang dimulai sejak Senin (12/07/2021).
Namun dari sejumlah sekolah ini terdapat satu sekolah yang menunda pelaksanaan PTM, yaitu SDN Antar Baru 1 Kecamatan Marabahan dengan pertimbangan grafik kasus Covid-19 di lingkungan sekitar.
Meskipun begitu, kata Sumarji, akan terus melakukan monitoring sampai akhirnya sekolah tersebut diberlakukan PTM sebagaimana sekolah lainnya.
Menurutnya, sebelum PTM diputuskan semua tenaga pengajar juga diwajibkan mendapatkan vaksinasi Covid-19. Saat ini 90 persen guru sudah divaksin. Sedangkan sisanya yang belum lantaran ada sesuatu hal seperti adanya penyakit bawaan. Namun terhadap guru-guru yang belum bervaksin tidak diperkenankan melakukan pengajaran di sekolah serta mendekat kepada para siswa.
Terkait kegiatan pembelajaran, secara teknis Kadisdik Barito Kuala ini menerangkan, pihak sekolah memberlakukan secara bergiliran yaitu tiga hari per minggu, dengan kapasitas maksimal 50 persen.
“PTM ini merupakan upaya kami dalam mengakomodasi keinginan orang tua, terutama setelah pembelajaran di rumah tidak maksimal, terlebih setelah beberapa sekolah mencoba melakukan ujian akhir semester secara tatap muka, nilai yang didapati masih jauh dari harapan,” ujarnya. CM
Bupati Noormiliyani memantau di Marabahan dengan beberapa sekolah yang menjadi sampel pantauan seperti SDN Ulu Benteng, SDN Marabahan 1 dan 2, serta SMPN 1 Marabahan.
Sementara Wabup Rahmadian Noor memantau kegiatan PTM di wilayah Kecamatan Alalak dengan sampel pantauan SDN Handil Bakti, SDN Semangat Dalam 2, SMPN 2 Alalak, dan SMPN 4 Alalak.
Sedangkan Sekda Zulkipli Yadi Noor memantau di wilayah Kecamatan Rantau Badauh dengan beberapa sekolah yang menjadi sampel seperti SDN Sungai Gampa Asahi, SDN Sungai Bamban, SMPN 1 Rantau Badauh dan SMPN 4 Rantau Badauh.
“Alhamdulillah dari pemantauan yang kami laksanakan di hari pertama ini kegitan PTM berjalan dengan baik serta sesuai panduan dan ketentuan yang dipersyaratkan,” kata Bupati Noormiliyani.
Dia mengatakan, pihaknya memutuskan melaksanakan PTM selain melihat perkembangan kasus Covid-19 yang masih berada pada zona aman juga dengan pertimbangan efektivitas pembelajaran bagi para peserta didik.
“Bagaimana pun juga pembelajaran secara daring tidak seefektif PTM. Kasihan anak-anak sudah setahun lebih tidak melakukan pembelajaran langsung yang membuat mereka kehilangan masa-masa sekolah, masa bermain, bersilaturahim dengan kawan-kawan serta guru selaku orangtua di sekolah,” tuturnya.
Pelaksanaan PTM ini, kata Noormiliyani, sudah dilaporkannya ke Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA.
Berdasarkan pantauan para pelajar dan para guru tampak bahagia menyambut dilaksanakannya PTM. Ketika bupati bertanya apakah para siswa senang atas dilaksanakan kegiatan PTM mereka pun secara serentak menjawab senang.
Bupati pun minta kepada para siswa untuk menjaga protokol kesehatan (prokes) dengan memakai masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan atau hand sanitizer, dan usai pembelajaran langsung pulang.
Sementara kepada para guru bupati minta untuk terus mengawasi siswa serta memenuhi segala persyaratan dan ketentuan atas pelaksanaan PTM. “Agar kegiatan PTM ini bisa terus berlangsung, saya minta para dewan guru selalu memperhatikan segala ketentuan sesuai yang dipersyaratkan,” katanya.
Sebelumnya, Kadisdik Sumarji menerangkan, tercatat 273 SD, 54 MI, 58 SMP, dan 42 Tsanawiyah di Barito Kuala yang melaksanakan kegiatan PTM yang dimulai sejak Senin (12/07/2021).
Namun dari sejumlah sekolah ini terdapat satu sekolah yang menunda pelaksanaan PTM, yaitu SDN Antar Baru 1 Kecamatan Marabahan dengan pertimbangan grafik kasus Covid-19 di lingkungan sekitar.
Meskipun begitu, kata Sumarji, akan terus melakukan monitoring sampai akhirnya sekolah tersebut diberlakukan PTM sebagaimana sekolah lainnya.
Menurutnya, sebelum PTM diputuskan semua tenaga pengajar juga diwajibkan mendapatkan vaksinasi Covid-19. Saat ini 90 persen guru sudah divaksin. Sedangkan sisanya yang belum lantaran ada sesuatu hal seperti adanya penyakit bawaan. Namun terhadap guru-guru yang belum bervaksin tidak diperkenankan melakukan pengajaran di sekolah serta mendekat kepada para siswa.
Terkait kegiatan pembelajaran, secara teknis Kadisdik Barito Kuala ini menerangkan, pihak sekolah memberlakukan secara bergiliran yaitu tiga hari per minggu, dengan kapasitas maksimal 50 persen.
“PTM ini merupakan upaya kami dalam mengakomodasi keinginan orang tua, terutama setelah pembelajaran di rumah tidak maksimal, terlebih setelah beberapa sekolah mencoba melakukan ujian akhir semester secara tatap muka, nilai yang didapati masih jauh dari harapan,” ujarnya. CM
(ars)