Kepsek Diharapkan Bangun Sistem Pembelajaran Berbasis ICT di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
MALILI - Kepala sekolah SD dan SMP negeri dan swasta di Luwu Timur diharapkan dapat menerapkan manajerial sekolah 4.0 di era pandemi Covid-19.
Direktur Macca Indonesia Fondation (MIND), Haeril Alfajri mengatakan di era 4.0, kepala sekolah diberi pembekalan untuk membangun sebuah sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI).
Diharapkan, kepala sekolah dapat menciptakan inovasi pembelajaran dan mampu membangunan sekolah sistem menajerial 4.0 berbasis Information Communication Technology (ICT).
Sehingga kata dia, murid bisa beradaptasi dengan sistem pembelajaran multi media begitu pun dengan guru.
"Hari ini, kita hadirkan Kepsek dulu sebagai orang yang punya kewenangan membangun sistem manajerial di sekolah. Intinya, bagaimana membuat manajerial sekolah 4.0 di era pandemi Covid-19 di sekolah," kata Haeril pada Workshop Peningkatan Kapasitas Pendidik dan Tenaga Pendidik di Era Pandemi Covid-19, Kamis (15/7/2021).
Workshop dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Pendidikan Luwu Timur , Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Luwu Timur.
Kepala sekolah dituntut mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Kompetensi kepala sekolah harus ditingkatkan agar mampu berpikir visioner dalam memimpin dan mengelola sekolahnya.
Peran kepala sekolah di era 4.0 adalah membentuk peserta didik yang memiliki kompetensi agar mampu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
"Ini sejalan dan sevisi dan misi Bupati Luwu Timur menjadikan kualitas SDM Luwu Timur bisa bersaing secara global," kata Haeril.
Dengan begitu, pentingnya anak didik didorong menjadi pelopor Indonesia. Guru inovatif dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut.
"Luwu Timur yang inspiring (menginspirasi) sebagaimana transformasi besar yang dibawa bupati untuk menjadikan Luwu Timur menginspirasi," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu Timur, La Besse mengatakan kepala sekolah dan guru tidak boleh pasif atau berdiam diri dengan perkembangan zaman.
"Harus berani keluar zona nyaman untuk menyesuaikan diri untuk peningkatan pendidikan di Luwu Timur," ujar La Besse.
Kepala sekolah dan guru di Luwu Timur diharapkan menginspirasi daerah lain. Luwu Timur Inspiring juga menuntut agar sekolah menciptakan inovasi.
"Jadi Luwu Timur Inspiring mendorong sekolah menciptakan satu inovasi satu sekolah," kata La Besse.
Direktur Macca Indonesia Fondation (MIND), Haeril Alfajri mengatakan di era 4.0, kepala sekolah diberi pembekalan untuk membangun sebuah sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI).
Diharapkan, kepala sekolah dapat menciptakan inovasi pembelajaran dan mampu membangunan sekolah sistem menajerial 4.0 berbasis Information Communication Technology (ICT).
Sehingga kata dia, murid bisa beradaptasi dengan sistem pembelajaran multi media begitu pun dengan guru.
"Hari ini, kita hadirkan Kepsek dulu sebagai orang yang punya kewenangan membangun sistem manajerial di sekolah. Intinya, bagaimana membuat manajerial sekolah 4.0 di era pandemi Covid-19 di sekolah," kata Haeril pada Workshop Peningkatan Kapasitas Pendidik dan Tenaga Pendidik di Era Pandemi Covid-19, Kamis (15/7/2021).
Workshop dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Pendidikan Luwu Timur , Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Luwu Timur.
Kepala sekolah dituntut mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Kompetensi kepala sekolah harus ditingkatkan agar mampu berpikir visioner dalam memimpin dan mengelola sekolahnya.
Peran kepala sekolah di era 4.0 adalah membentuk peserta didik yang memiliki kompetensi agar mampu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
"Ini sejalan dan sevisi dan misi Bupati Luwu Timur menjadikan kualitas SDM Luwu Timur bisa bersaing secara global," kata Haeril.
Dengan begitu, pentingnya anak didik didorong menjadi pelopor Indonesia. Guru inovatif dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut.
"Luwu Timur yang inspiring (menginspirasi) sebagaimana transformasi besar yang dibawa bupati untuk menjadikan Luwu Timur menginspirasi," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu Timur, La Besse mengatakan kepala sekolah dan guru tidak boleh pasif atau berdiam diri dengan perkembangan zaman.
"Harus berani keluar zona nyaman untuk menyesuaikan diri untuk peningkatan pendidikan di Luwu Timur," ujar La Besse.
Kepala sekolah dan guru di Luwu Timur diharapkan menginspirasi daerah lain. Luwu Timur Inspiring juga menuntut agar sekolah menciptakan inovasi.
"Jadi Luwu Timur Inspiring mendorong sekolah menciptakan satu inovasi satu sekolah," kata La Besse.
(agn)