Indonesia Jadi Negara Maju 2045, Ini Pesan Mendalam Ridwan Kamil untuk Anak-anak Jabar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membukaTahun Ajaran 2021-2022 dan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi Siswa Baru dari Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung , Kamis (15/7/2021).
Kegiatan yang digelar secara virtual tersebut juga dirangkaikan denganPembinaan Peningkatan Pemahaman Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan serta Pendidikan Kepramukaan.
Dalam sambutannya, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut.Indonesia berpotensi menjadi negara maju pada 2045 mendatang atau saat 100 tahun Indonesia merdeka. Oleh karenanya,kemajuan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.
Menurut Kang Emil, Indonesia akan memiliki bonus demografi, di mana sebagian besar masyarakatnya berusia produktif pada 2045 mendatang. Karenanya, kata Kang Emil, anak-anak Jabar harus meningkatkan keterampilan dan kompetensinya.
"Di tahun 2045 itu 100 tahun Indonesia merdeka, Indonesia bisa jadi juara dunia atau bisa jadi kalah. Kalau jadi juara dunia, anak-anaknya harus punya skill yang kompetitif, skill yang produktif karena 70 persen warga Indonesia di 2045 adalah anak-anak muda," ungkapnya.
Kang Emil tidak menghendaki anak-anak muda Jabar menjadi beban negara. Sebaliknya, anak-anak muda Jabar harus mampu menjadi mesin dan pahlawan bagi negara.
"Saya tidak mau anak-anak muda ini menjadi beban negara, harusnya menjadi mesin negara. Anak-anak muda bukan menjadi pengemis ke negara, tapi harusnya menjadi anak-anak muda yang jadi pahlawan untuk negara," tuturnya.
Agar hal itu terwujud, kata Kang Emil, ada empat hal yang harus dimiliki oleh anak-anak Jabar untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Pertama, harus memiliki fisik kuat, salah satunya dengan cara menjaga pola makan.
"Stunting adalah penyakit gagal tumbuh karena makannya tidak bergizi. Jangan makan kebanyakan micin, jangan makan kebanyakan yang tidak bergizi. Jadi anak-anak Jawa Barat harus sehat-sehat tidak harus semuanya seperti Ade Rai, yang penting sehat kuat kalau diajak lari jagoan," tuturnya.
Kedua, anak-anak Jabar harus memiliki otak yang cerdas. Oleh karenanya, Kang Emil meminta agar anak-anak Jabar terus belajar dimanapun dan dengan media apapun. "Harus cerdas, caranya belajarlah di mana pun, di kelas, lewat Google, lewat Wikipedia, lewat Youtube yang penting mau belajar," ujarnya.
Anak-anak Jabar juga harus memiliki akhlak yang baik atau emotional quotient (EQ). Akhlak yang baik menurutnya bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti menolong orang-orang yang sedang kesusahan.
"Ketiga harus punya akhlak yang baik atau EQ. Kalau ada antrean ikut ngantre, kalau ada orang susah ditolong, kalau ada nenek- nenek mau nyebrang dibantu," katanya.
Terakhir, Kang Emil menyebut, anak-anak Jabar juga harus menjadi ahli ibadah. Menurutnya, percuma memiliki fisik sehat, otak cerdas, dan akhlak baik jika tidak pernah beribadah.
"Percuma baik, sehat, pintar, tapi tidak solat tidak ngaji, tidak ibadah ke rumah ibadah. Oleh karena itu, empat nilai kualitas anak-anak Jawa Barat badannya harus sehat, otaknya harus cerdas, hatinya harus berakhlak, dan rajin ibadah," tandas Kang Emil.
Kegiatan yang digelar secara virtual tersebut juga dirangkaikan denganPembinaan Peningkatan Pemahaman Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan serta Pendidikan Kepramukaan.
Dalam sambutannya, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut.Indonesia berpotensi menjadi negara maju pada 2045 mendatang atau saat 100 tahun Indonesia merdeka. Oleh karenanya,kemajuan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.
Menurut Kang Emil, Indonesia akan memiliki bonus demografi, di mana sebagian besar masyarakatnya berusia produktif pada 2045 mendatang. Karenanya, kata Kang Emil, anak-anak Jabar harus meningkatkan keterampilan dan kompetensinya.
"Di tahun 2045 itu 100 tahun Indonesia merdeka, Indonesia bisa jadi juara dunia atau bisa jadi kalah. Kalau jadi juara dunia, anak-anaknya harus punya skill yang kompetitif, skill yang produktif karena 70 persen warga Indonesia di 2045 adalah anak-anak muda," ungkapnya.
Kang Emil tidak menghendaki anak-anak muda Jabar menjadi beban negara. Sebaliknya, anak-anak muda Jabar harus mampu menjadi mesin dan pahlawan bagi negara.
"Saya tidak mau anak-anak muda ini menjadi beban negara, harusnya menjadi mesin negara. Anak-anak muda bukan menjadi pengemis ke negara, tapi harusnya menjadi anak-anak muda yang jadi pahlawan untuk negara," tuturnya.
Agar hal itu terwujud, kata Kang Emil, ada empat hal yang harus dimiliki oleh anak-anak Jabar untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Pertama, harus memiliki fisik kuat, salah satunya dengan cara menjaga pola makan.
"Stunting adalah penyakit gagal tumbuh karena makannya tidak bergizi. Jangan makan kebanyakan micin, jangan makan kebanyakan yang tidak bergizi. Jadi anak-anak Jawa Barat harus sehat-sehat tidak harus semuanya seperti Ade Rai, yang penting sehat kuat kalau diajak lari jagoan," tuturnya.
Kedua, anak-anak Jabar harus memiliki otak yang cerdas. Oleh karenanya, Kang Emil meminta agar anak-anak Jabar terus belajar dimanapun dan dengan media apapun. "Harus cerdas, caranya belajarlah di mana pun, di kelas, lewat Google, lewat Wikipedia, lewat Youtube yang penting mau belajar," ujarnya.
Anak-anak Jabar juga harus memiliki akhlak yang baik atau emotional quotient (EQ). Akhlak yang baik menurutnya bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti menolong orang-orang yang sedang kesusahan.
"Ketiga harus punya akhlak yang baik atau EQ. Kalau ada antrean ikut ngantre, kalau ada orang susah ditolong, kalau ada nenek- nenek mau nyebrang dibantu," katanya.
Terakhir, Kang Emil menyebut, anak-anak Jabar juga harus menjadi ahli ibadah. Menurutnya, percuma memiliki fisik sehat, otak cerdas, dan akhlak baik jika tidak pernah beribadah.
"Percuma baik, sehat, pintar, tapi tidak solat tidak ngaji, tidak ibadah ke rumah ibadah. Oleh karena itu, empat nilai kualitas anak-anak Jawa Barat badannya harus sehat, otaknya harus cerdas, hatinya harus berakhlak, dan rajin ibadah," tandas Kang Emil.
(nic)