Kalsel Gencarkan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana
loading...
A
A
A
BANJARMASIN - Kalimantan Selatan (Kalsel) meluncurkan Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap, dan Tangguh Bencana. Diharapkan budaya hidup bersih dan sehat akan membantu pemerintah dalam meredam penyebaran COVID-19 .
Baca juga: Karawang Masuk Zona Hitam COVID-19, Bupati Cellica Ancam Pidanakan Industri Nakal
Kampanye Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap, dan Tangguh Bencana yang dilakukan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kalsel ini menggandeng TP PKK Pusat yang diketuai oleh Tri Suswati Tito Karnavian.
Baca juga: Ular Piton Sepanjang 8 Meter Gemparkan Warga Bungo
Dalam sambutannya, Tri Suswati mengharapkan gerakan ini tidak hanya sesaat. “Namun, bisa dilaksanakan secara berkesinambungan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/7/2021).
Ketua Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan TP PKK Pusat, Nana Safriati menjabarkan ada tiga masalah yang dihadapi bangsa Indonesia yang menjadi dasar melakukan gerakan ini. Pertama, masalah kesehatan. Pandemi telah menyebabkan kualitas kesehatan masyarakat menurun bahkan memburuk.
Kedua, masalah lingkungan hidup. Indonesia dihadapkan pada kerusakan lingkungan yang cukup mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan oleh faktor alam, kelalaian, dan ketidakpedulian masyarakat. Ketiga, masalah perencanaan kesehatan bagi keluarga.
"Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana ini merupakan sebuah gagasan untuk menumbuhkan kesadaran yang melibatkan keluarga dan masyarakat secara langsung. Gerakan ini akan membina masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri, serta tanggap dan tangguh menghadapi berbagai tantangan," paparnya.
Pj Ketua TP PKK Kalsel itu menerangkan, gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. Kemudian, meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perubahan perilaku yang mengedepankan hidup sehat dan bersih.
"Gerakan ini juga untuk mencegah dan menurunkan angka kematian, bayi, dan balita. Selain itu, meningkatkan komitmen masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup agar tercipta keluarga, masyarakat, dan lingkungan yang aman, nyaman, bersih, dan sehat," tuturnya.
Dirjen Bina Adwil Kemendagri yang juga Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA menilai gerakan ini hadir di saat yang tepat karena Indonesia tengah menghadapi pandemi COVID-19. Pandemi ini berdampak pada kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Jumlah orang yang positif selalu di atas 30.000 per hari dalam seminggu terakhir. Sudah lebih 2 juta orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia. Pemerintah pun menerapkan PPKM Darurat di Jawa-Bali dan 15 kabupaten/kota di luar Jawa untuk meredam penyebaran virus Sars Cov-II.
Safrizal menerangkan COVID-19 berdampak padaperekonomian dan kesehatan keluarga. Pemerintah berusaha mengelola sebaik mungkin dampak turunan pandemi ini dengan terus meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempercepat vaksinasi.
Pemerintah, lanjut dia, tidak bisa sendirian dalam menangani pandemi ini dan memerlukan dukungan dari semua lapisan masyarakat. Safrizal meminta masyarakat untuk patuh dalam melaksanakan 5 M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas).
Gerakan ini juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar saling membantu terhadap orang-orang yang terpapar COVUD-19, seperti memasak makanan dan obat-obatan, serta memantau yang sedang isoman.
"Keluarga sebagai lingkungan terkecil harus kita maksimalkan dalam melawan masa pandemi ini. Jika di lingkungan keluarga mampu berdisiplin dalam menghindari penularan COVID-19 maka lingkungan masyarakat akan terhindar dari penularan," pungkasnya.
Safrizal dalam kesempatan itu dengan didampingi Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Siti Wasilah menyerahkan alat pemadam api ringan (apar) dan tas siaga bencana kepada perwakilan Kelompok Dasa Wisma.
Dari 100 paket tas siaga bencana yang diberikan oleh PT Servvo Fire Indonesia dan Kun Humanity System+ kepada TP PKK Pusat, TP PKK Provinsi Kalsel mendapatkan 30 paket tas siaga bencana yang akan dibagikan sebagai realisasi Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana.
Dalam penanganan bencana, dr Chandra dari Kun Humanity System+ menekankan pentingnya peran dari ibu-ibu PKK. Sehingga penting dilakukan pembekalan dan pelatihan sebagai bekal ilmu dalam penanggulangan saat terjadi bencana.
Dalam sambutan singkatnya, Safriati kembali ingatkan pentingnya kesadaran akan siaga bencana. Penyerahan apar dan tas siaga bencana ini diharapkan dapat menjadi peraga untuk TP PKK dalam mensosialisasikan gerakan ini.
"Saat ini kita tidak bisa memberikan tas siaga bencana ke setiap rumah. Tetapi setidaknya nanti mereka sudah tahu apa isi dari tas siaga bencana, dan apa saja yang perlu disiapkan saat menghadapi bencana," ujarnya.
Baca juga: Karawang Masuk Zona Hitam COVID-19, Bupati Cellica Ancam Pidanakan Industri Nakal
Kampanye Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap, dan Tangguh Bencana yang dilakukan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kalsel ini menggandeng TP PKK Pusat yang diketuai oleh Tri Suswati Tito Karnavian.
Baca juga: Ular Piton Sepanjang 8 Meter Gemparkan Warga Bungo
Dalam sambutannya, Tri Suswati mengharapkan gerakan ini tidak hanya sesaat. “Namun, bisa dilaksanakan secara berkesinambungan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/7/2021).
Ketua Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan TP PKK Pusat, Nana Safriati menjabarkan ada tiga masalah yang dihadapi bangsa Indonesia yang menjadi dasar melakukan gerakan ini. Pertama, masalah kesehatan. Pandemi telah menyebabkan kualitas kesehatan masyarakat menurun bahkan memburuk.
Kedua, masalah lingkungan hidup. Indonesia dihadapkan pada kerusakan lingkungan yang cukup mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan oleh faktor alam, kelalaian, dan ketidakpedulian masyarakat. Ketiga, masalah perencanaan kesehatan bagi keluarga.
"Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana ini merupakan sebuah gagasan untuk menumbuhkan kesadaran yang melibatkan keluarga dan masyarakat secara langsung. Gerakan ini akan membina masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri, serta tanggap dan tangguh menghadapi berbagai tantangan," paparnya.
Pj Ketua TP PKK Kalsel itu menerangkan, gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. Kemudian, meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perubahan perilaku yang mengedepankan hidup sehat dan bersih.
"Gerakan ini juga untuk mencegah dan menurunkan angka kematian, bayi, dan balita. Selain itu, meningkatkan komitmen masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup agar tercipta keluarga, masyarakat, dan lingkungan yang aman, nyaman, bersih, dan sehat," tuturnya.
Dirjen Bina Adwil Kemendagri yang juga Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA menilai gerakan ini hadir di saat yang tepat karena Indonesia tengah menghadapi pandemi COVID-19. Pandemi ini berdampak pada kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Jumlah orang yang positif selalu di atas 30.000 per hari dalam seminggu terakhir. Sudah lebih 2 juta orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia. Pemerintah pun menerapkan PPKM Darurat di Jawa-Bali dan 15 kabupaten/kota di luar Jawa untuk meredam penyebaran virus Sars Cov-II.
Safrizal menerangkan COVID-19 berdampak padaperekonomian dan kesehatan keluarga. Pemerintah berusaha mengelola sebaik mungkin dampak turunan pandemi ini dengan terus meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempercepat vaksinasi.
Pemerintah, lanjut dia, tidak bisa sendirian dalam menangani pandemi ini dan memerlukan dukungan dari semua lapisan masyarakat. Safrizal meminta masyarakat untuk patuh dalam melaksanakan 5 M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas).
Gerakan ini juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar saling membantu terhadap orang-orang yang terpapar COVUD-19, seperti memasak makanan dan obat-obatan, serta memantau yang sedang isoman.
"Keluarga sebagai lingkungan terkecil harus kita maksimalkan dalam melawan masa pandemi ini. Jika di lingkungan keluarga mampu berdisiplin dalam menghindari penularan COVID-19 maka lingkungan masyarakat akan terhindar dari penularan," pungkasnya.
Safrizal dalam kesempatan itu dengan didampingi Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Siti Wasilah menyerahkan alat pemadam api ringan (apar) dan tas siaga bencana kepada perwakilan Kelompok Dasa Wisma.
Dari 100 paket tas siaga bencana yang diberikan oleh PT Servvo Fire Indonesia dan Kun Humanity System+ kepada TP PKK Pusat, TP PKK Provinsi Kalsel mendapatkan 30 paket tas siaga bencana yang akan dibagikan sebagai realisasi Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana.
Dalam penanganan bencana, dr Chandra dari Kun Humanity System+ menekankan pentingnya peran dari ibu-ibu PKK. Sehingga penting dilakukan pembekalan dan pelatihan sebagai bekal ilmu dalam penanggulangan saat terjadi bencana.
Dalam sambutan singkatnya, Safriati kembali ingatkan pentingnya kesadaran akan siaga bencana. Penyerahan apar dan tas siaga bencana ini diharapkan dapat menjadi peraga untuk TP PKK dalam mensosialisasikan gerakan ini.
"Saat ini kita tidak bisa memberikan tas siaga bencana ke setiap rumah. Tetapi setidaknya nanti mereka sudah tahu apa isi dari tas siaga bencana, dan apa saja yang perlu disiapkan saat menghadapi bencana," ujarnya.
(shf)