Tidak Ada di Rumah, Warga Blitar Ditemukan Anaknya Tergantung di Pohon Kopi

Senin, 12 Juli 2021 - 20:33 WIB
loading...
Tidak Ada di Rumah, Warga Blitar Ditemukan Anaknya Tergantung di Pohon Kopi
Laki-laki berinisial RSN warga Balerejo, Wlingi, Blitar ditemukan tewas di pohon kopi belakang rumahnya. Leher RSN terjerat tali plastik yang terikat di dahan kopi. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BLITAR - Laki-laki berinisial RSN warga Balerejo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar ditemukan tewas di atas pohon kopi, tidak jauh dari belakang rumahnya. Leher RSN terjerat tali plastik dengan ujung lain terikat kuat pada dahan kopi.

Baca juga: Buaya Raksasa Gemparkan Kolaka, Muncul Tiba-tiba, Jinak dan Mau Dibelai

"Diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Wlingi Polres Blitar AKP Imam Subechi, Senin (12/7/2021). Sandal jepit dan sebuah senter ditemukan di lokasi kejadian. Kemudian juga tangga, yang diduga dipakai korban memanjat pohon kopi.

Baca juga: Grobogan Geger, Pemuda Nekat Sembelih 4 Ekor Kucing untuk Dimakan

Jasad RSN ditemukan pertama kali oleh putra kandungnya sendiri. Saat bangun tidur. Saksi tidak mendapati ayahnya di dalam rumah. Ia langsung melakukan pencarian. Beberapa kerabat yang didatangi, mengatakan tidak tahu. Begitu juga para tetangga.

Tidak ada yang melihat keberadaan korban. "Saksi kemudian melakukan pencarian di belakang rumah," kata Subechi. Di area pekarangan belakang rumah. Saat mengelilingi pekarangan, saksi sontak terkejut. Di atas pohon kopi, ia menyaksikan tubuh ayahnya dalam posisi tergantung.

Dalam keadaan panik ia langsung menghubungi kerabat dan tetangga. Suasana seketika heboh. Oleh perangkat desa, kabar mengejutkan tersebut langsung dilaporkan ke aparat kepolisian. Saat diturunkan, RSN dipastikan sudah tidak bernyawa.

Dalam pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda bekas penganiayaan. Menurut Subechi, korban kerap mengeluhkan penyakit asma atau sesak napas yang diidapnya. Diduga penyakit tersebut yang mendorong korban nekat menyudahi hidup .

Atas dasar tidak adanya jejak penganiayaan, pihak keluarga menerima peristiwa yang ada sebagai musibah. Mereka juga tidak menghendaki dilakukan autopsi. "Oleh pihak keluarga jenazah korban langsung dimakamkan," pungkas Subechi.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1578 seconds (0.1#10.140)