Kisah Jalan Bhayangkara, Saksi Bisu Sejarah Panjang Polri di Masa Pergolakan Revolusi

Minggu, 04 Juli 2021 - 04:58 WIB
loading...
Kisah Jalan Bhayangkara, Saksi Bisu Sejarah Panjang Polri di Masa Pergolakan Revolusi
Kondisi bekas Mapolres Majalengka. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
1 Juli baru saja berlalu. Tanggal ini memiliki arti yang luar biasa bagi Korps Bhayangkara, karena pada tanggal 1 Juli 1946 menjadi momentum lahirnya institusi Djawatan Kepolisian Negara , yang kini dikenal sebagai Polisi Republik Indonesia (Polri).



Lahirnya lembaga penegak hukum ini, juga selalu berhimpitan dengan sejarah panjang Bangsa Indonesia. Polisi yang diproklamasikan oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Polisi di Surabaya, pada tanggal 21 Agustus 1945, turut berjuang mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia.



Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, moment kelahiran Korps Bhayangkara ini diabadikan dalam bentuk nama jalan. Terletak di dekat Pendopo Majalengka, tepatnya di Kelurahan Majalengka Wetan, terdapat jalan yang disebut dengan Jalan Bhayangkara, dengan panjang sekitar 50 meter.



Penamaan Jalan Bhayangkara itu disinyalir berawal dari dibangunnya kantor polisi, yang berada di lahan ruas jalan itu. Kantor polisi sendiri dibangun saat masa Bupati Majalengka ke 13, Rd. Moch. Nur Atmadibrata disebutkan.

"Ada catatan dalam buku 'Sewindu di Majalengka Maret 1950-Maret 1958' yang merupakan catatan Bupati Majalengka ke 13, Rd. Moch. Nur Atmadibrata. Disebutkan bahwa beliau (Bupati) membangun kantor polisi di daerah yang sekarang disebut Jalan Bhayangkara itu. Itu seperti catatan dari ME Tedjasukmana, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Polisi Negara Republik Darurat Kabupaten Majalengka. Kalau sekarang mungkin namanya Kapolres Majalengka," kata penggiat sejarah dari Grup Madjalengka Baheula (Grumala) Naro.



Pembangunan kantor polisi sendiri dilakukan sekitar tahun 1950. Keberadaan kantor polisi di Jalan Bhayangkara itu, jelas dia, setelah kondisi tanah air dinyatakan aman, ketika penjajahan Belanda berakhir. "Sebelumnya kan, saat masa perlawanan terhadap penjajah itu, posnya pindah-pindah, sifatnya sementara. Menyesuaikan dengan lokasi gerilya. Ketika selesai gerilya, ya otomatis pos itu tidak digunakan lagi," jelas dia.

"Dalam beberapa literatur disebutkan, polisi menggunakan rumah warga sebagai pos. Seperti di Desa Sindang (Kecamatan Sindang), mereka menggunakan rumah Kuwu (Kades) setempat, yang saat itu dijabat Mama Atmasantana. Nah setelah Belanda pergi, bupati dan kepala polisi itu bertemu, sampai akhirnya ditentukan lah lokasi untuk pembuatan kantor polisi di daerah kota, yang kemudian disebut Mapolres Majalengka. Dari situlah, mungkin awal pemberian nama Jalan Bhayangkara itu," jelas dia.



Namun, setelah bertahan cukup lama, Mapolres itu dipindah pada 2009 lalu. Saat ini, Mapolres Majalengka terletak di Jalan KH. Abdul Halim, Kelurahan Tonjong, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. di bekas Mapolres sendiri saat ini dibangun taman. "Sekarang papan nama jalannya juga nggak ada. Nggak tau kemana. Tapi kalau nama jalannya mah, setau saya masih Jalan Bhayangkara, nggak diganti," jelas dia.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3425 seconds (0.1#10.140)