Bantu Pasien COVID-19, Ridwan Kamil Korbankan Proyek Infrastruktur Rp140 Miliar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengambil keputusan untuk menggeser anggaran proyek infrastruktur senilai Rp140 miliar untuk membantu pasien COVID-19.
Baca juga: Varian Delta COVID-19 Kian Merebak, Ridwan Kamil: PPKM Mikro Darurat Diberlakukan
Anggaran yang diambil dari anggaran 11 proyek infrastruktur tersebut akan digunakan untuk menangani situasi darurat COVID-19, terutama untuk menyubsidi obat-obatan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Horor! Penampakan Buaya Besar Makan Biawak Teror Warga Rokan Hilir
"Anggaran ini untuk mensubsidi gratis obat-obatan pasien COVID-19 yang isolasi mandiri. Itu akan jadi tanggung jawab kita," tegas Ridwan Kamil dalam jumpa pers yang digelar secara virtual di Bandung, Kamis (1/7/2021).
Kang Emil, sapaan akrabnya menjelaskan, nantinya subsidi tersebut akan diatur melalui aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar).
Melalui aplikasi tersebut, Pemprov Jabar akan memberikan bantuan berupa obat-obatan, vitamin, maupun suplemen gratis bagi pasien COVID-19.
"Dananya kami ambil dari 11 proyek infrastruktur, mudah-mudahan ini membantu penanganan," imbuh Kang Emil.
Kang Emil mengakui, keputusan mengorbankan proyek infrastruktur tersebut membawa konsekuensi pada upaya pemulihan ekonomi Jabar.
Sejak beberapa waktu lalu, kata Kang Emil, pihaknya meminta tim untuk menyisir ulang sejumlah proyek yang anggarannya bisa digeser.
"Ada proyek yang belum dilelang, proyek yang bisa ditunda urgensinya di tahun depan, proyek yang dikurangi volumenya. Akhirnya ditemukan usulan bahwa ada 140-an miliar bisa kita gantikan dari 11 proyek," terangnya.
Kang Emil bahkan memastikan, pergeseran anggaran ini akan berdampak pada pemulihan ekonomi.
Namun, menurutnya, situasi kedaruratan dan simpati pihaknya pada kerja keras tenaga kesehatan dan dokter yang kewalahan, termasuk banyaknya warga yang mengeluh kesulitan biaya membeli obat saat isolasi mandiri menjadi konsentrasi pihaknya.
"Ini konsekuensi karena keselamatan rakyat Jawa Barat itu prinsip utama yang kita dahulukan. Kita komunikasikan ke daerah yang harusnya sudah mengerjakan," pungkasnya.
Baca juga: Varian Delta COVID-19 Kian Merebak, Ridwan Kamil: PPKM Mikro Darurat Diberlakukan
Anggaran yang diambil dari anggaran 11 proyek infrastruktur tersebut akan digunakan untuk menangani situasi darurat COVID-19, terutama untuk menyubsidi obat-obatan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Horor! Penampakan Buaya Besar Makan Biawak Teror Warga Rokan Hilir
"Anggaran ini untuk mensubsidi gratis obat-obatan pasien COVID-19 yang isolasi mandiri. Itu akan jadi tanggung jawab kita," tegas Ridwan Kamil dalam jumpa pers yang digelar secara virtual di Bandung, Kamis (1/7/2021).
Kang Emil, sapaan akrabnya menjelaskan, nantinya subsidi tersebut akan diatur melalui aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar).
Melalui aplikasi tersebut, Pemprov Jabar akan memberikan bantuan berupa obat-obatan, vitamin, maupun suplemen gratis bagi pasien COVID-19.
"Dananya kami ambil dari 11 proyek infrastruktur, mudah-mudahan ini membantu penanganan," imbuh Kang Emil.
Kang Emil mengakui, keputusan mengorbankan proyek infrastruktur tersebut membawa konsekuensi pada upaya pemulihan ekonomi Jabar.
Sejak beberapa waktu lalu, kata Kang Emil, pihaknya meminta tim untuk menyisir ulang sejumlah proyek yang anggarannya bisa digeser.
"Ada proyek yang belum dilelang, proyek yang bisa ditunda urgensinya di tahun depan, proyek yang dikurangi volumenya. Akhirnya ditemukan usulan bahwa ada 140-an miliar bisa kita gantikan dari 11 proyek," terangnya.
Kang Emil bahkan memastikan, pergeseran anggaran ini akan berdampak pada pemulihan ekonomi.
Namun, menurutnya, situasi kedaruratan dan simpati pihaknya pada kerja keras tenaga kesehatan dan dokter yang kewalahan, termasuk banyaknya warga yang mengeluh kesulitan biaya membeli obat saat isolasi mandiri menjadi konsentrasi pihaknya.
"Ini konsekuensi karena keselamatan rakyat Jawa Barat itu prinsip utama yang kita dahulukan. Kita komunikasikan ke daerah yang harusnya sudah mengerjakan," pungkasnya.
(shf)