Sampah Plastik Selama Pandemi COVID-19 Naik, Perubahan Perilaku Masyarakat Penyebabnya

Rabu, 30 Juni 2021 - 16:52 WIB
loading...
A A A
Saat ini, pabrik daur ulang Veolia Indonesia tersebut memiliki kapasitas produksi 25.000 ton/tahun recycled PET (rPET) yang telah memenuhi standar keamanan pangan (foodgrade) dan sertifikasi halal.

Baca juga: OJK Jawa Timur Minta Warga Lapor Polisi Jika Diteror Pinjol Ilegal

CEO Veolia Southeast Asia, Sven Beraud-Sudreau menyebut, pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah di sejumlah negara untuk membantu pengelolaan sampah plastik. Dengan mengoperasikan fasilitas daur ulang yang dilengkapi dengan teknologi terkini, Veolia telah mampu membantu mengurangi permasalahan sampah plastik di negara-negara tersebut.

"Suatu kebanggaan luar biasa bagi Veolia Indonesia untuk dipercaya dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia serta mitra kami, Danone-AQUA untuk mengoperasionalkan pabrik daur ulang terbesar dan termutakhir yang ada di Indonesia, dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku plastik daur ulang untuk produk-produknya,” katanya.

Presiden Direktur Danone-AQUA, Connie Ang mengatakan, sebagai pionir ekonomi sirkular, pihaknya berkomitmen mendukung pemerintah menyelesaikan tantangan sampah plastik di Indonesia saat ini melalui Gerakan #BijakBerplastik.

"Diantaranya melalui upaya pengumpulan sampah plastik dan percepatan inovasi kemasan. Sejalan dengan hal tersebut, kemitraan yang dibangun bersama Veolia Indonesia ini akan dapat meningkatkan volume plastik PET daur ulang atau rPET yang digunakan di seluruh kemasan botol kami hingga 3x lipat dibandingkan pemakaian saat ini," jelas Connie.
(msd)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1871 seconds (0.1#10.140)