Sampah Plastik Selama Pandemi COVID-19 Naik, Perubahan Perilaku Masyarakat Penyebabnya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemakaian plastik selama masa pandemi COVID-19 lebih tinggi dibanding sebelum pandemi. Penyebabnya adalah perubahan perilaku masyarakat yang lebih banyak di rumah daripada aktivitas di luar. Mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama yang dikonsumsi menggunakan plastik.
Fakta tersebut disampaikan Lektor Kepala Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Emenda Sembiring saat pembukaan pabrik pengolahan limbah botol air mineral kerjasama Danone-AQUA dengan PT. Veolia Services Indonesia secara virtual, Rabu (30/6/2021).
"Sebelum pandemi, sampah yang dihasilkan per orang per hari sebesar 160 gram. Saat pandemi mencapai 240 gram per hari per orang," ujar Emenda menyampaikan hasil penelitiannya.
Baca juga: Serangan COVID-19 Menggila, Wagub Emil Dardak Ungkap Ada 472 Klaster di Jatim
Menurut Emenda, dari jumlah itu untuk pemakaian sampah plastik juga mengalami peningkatan dari 43 gram menjadi 55 gram per orang per hari.
“Memang ada perubahan perilaku bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari itu. Ternyata banyak yang menggunakan plastik. Beli makanan pesan antar ya pakai plastik. Semua pakai plastik,” bebernya.
Sementara itu komitmen untuk mendukung pengelolaan dan pengurangan sampah plastik di Indonesia, PT. Veolia Services Indonesia (Veolia Indonesia) bekerja sama dengan PT. Tirta Investama (Danone-AQUA) meresmikan pabrik daur ulang botol plastik PET (Polyethylene Terephthalate).
Pabrik ini diklaim terbesar dan termutakhir di Indonesia. Peresmian fasilitas yang dibangun di atas lahan seluas 22.000 meter persegi dengan luas bangunan 7.000 meter persegi ini dihadiri Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita bersama CEO Veolia Southeast Asia, Sven BeraudSudreau dan Presiden Direktur Danone-AQUA, Connie Ang.
Berlokasi di Kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, pembangunan pabrik daur ulang ini telah dimulai sejak Maret 2019.
Fakta tersebut disampaikan Lektor Kepala Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Emenda Sembiring saat pembukaan pabrik pengolahan limbah botol air mineral kerjasama Danone-AQUA dengan PT. Veolia Services Indonesia secara virtual, Rabu (30/6/2021).
"Sebelum pandemi, sampah yang dihasilkan per orang per hari sebesar 160 gram. Saat pandemi mencapai 240 gram per hari per orang," ujar Emenda menyampaikan hasil penelitiannya.
Baca juga: Serangan COVID-19 Menggila, Wagub Emil Dardak Ungkap Ada 472 Klaster di Jatim
Menurut Emenda, dari jumlah itu untuk pemakaian sampah plastik juga mengalami peningkatan dari 43 gram menjadi 55 gram per orang per hari.
“Memang ada perubahan perilaku bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari itu. Ternyata banyak yang menggunakan plastik. Beli makanan pesan antar ya pakai plastik. Semua pakai plastik,” bebernya.
Sementara itu komitmen untuk mendukung pengelolaan dan pengurangan sampah plastik di Indonesia, PT. Veolia Services Indonesia (Veolia Indonesia) bekerja sama dengan PT. Tirta Investama (Danone-AQUA) meresmikan pabrik daur ulang botol plastik PET (Polyethylene Terephthalate).
Pabrik ini diklaim terbesar dan termutakhir di Indonesia. Peresmian fasilitas yang dibangun di atas lahan seluas 22.000 meter persegi dengan luas bangunan 7.000 meter persegi ini dihadiri Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita bersama CEO Veolia Southeast Asia, Sven BeraudSudreau dan Presiden Direktur Danone-AQUA, Connie Ang.
Berlokasi di Kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, pembangunan pabrik daur ulang ini telah dimulai sejak Maret 2019.