Bappelitbangda Rumuskan Konsep Pulihkan Sektor Pariwisata yang Terimbas Covid-19
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Sektor pariwisata menjadi salah satu bidang yang cukup terdampak akibat pandemi Covid-19. Oleh karenanya Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), berupaya untuk kembali memulihkan sektor tersebut.
Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi Sumber Daya Alam (SDA) Bappelitbangda KBB, Tajudin mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemda KBB. Ketika sektor ini terdampak Covid-19, praktis berimbas kepada pemasukan daerah.
"Kita coba kembali pulihkan sektor pariwisata dengan berkomunikasi ke Disparbud dan para Pokdarwis terkait konsep apa yang bisa dilakukan untuk membuat pariwisata di KBB kembali menggeliat," tuturnya.
Berdasarkan data yang ada jumlah kunjungan wisatawan selama 2020 atau pada saat terjadi pandemi Covid-19 mengalami penurunan yang sangat drastis. Yakni hanya 4.088.811 wisatawan dari sebelumnya 6.531.026 wisatawan pada 2019. Imbasnya tentunya PAD dari sektor wisata ini turun hingga 42,70 persen.
"Itu menjadi pekerjaan rumah bagi kita agar bagaimana kunjungan wisatawan kembali meningkat, dan perputaran ekonomi di masyarakat juga menggeliat," ucapnya.
Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, sektor pariwisata menjadi tonggak pemulihan ekonomi dampak dari pandemi Covid-19. Hal tersebut juga masuk pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2022 pada pemulihan ekonomi dampak dari Covid-19.
"Sektor pariwisata harus jadi entry point PAD di KBB. Saya juga sudah banyak berkomunikasi dengan Pak Kadisparbud Jawa Barat terkait pengembangan wisata pascapandemi Covid-19," ucapnya.
Melalui sektor pariwisata, dirinya berharap, perekonomian di KBB yang ikut terpukul oleh pandemi Covid-19 bisa segera pulih. Dengan demikian, program pembangunan bisa berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam Musrembang.
"Harapannya sektor pariwisata sebagai penghasil PAD terbesar di KBB bisa kembali bangkit, bisa menopang
ekonomi lainnya," ungkapnya.
Sekretaris Daerah KBB Asep Sodikin menambahkan, sektor pariwisata tidak hanya dapat meningkatkan PAD, tetapi juga peningkatkan ekonomi masyarakat. Pasalnya, sektor pariwisata membawa efek bagi sektor lain di antaranya sektor pertanian.
"Pariwisata memiliki banyak multiplier effect. Seperti di bisnis perhotelan. Itu ada restoran, sayuran di Bandung Barat bisa dimanfaatkan. Jadi kalau hotel jalan, banyak dampak lain yang ditimbulkan," kata dia. adv
Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi Sumber Daya Alam (SDA) Bappelitbangda KBB, Tajudin mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemda KBB. Ketika sektor ini terdampak Covid-19, praktis berimbas kepada pemasukan daerah.
"Kita coba kembali pulihkan sektor pariwisata dengan berkomunikasi ke Disparbud dan para Pokdarwis terkait konsep apa yang bisa dilakukan untuk membuat pariwisata di KBB kembali menggeliat," tuturnya.
Berdasarkan data yang ada jumlah kunjungan wisatawan selama 2020 atau pada saat terjadi pandemi Covid-19 mengalami penurunan yang sangat drastis. Yakni hanya 4.088.811 wisatawan dari sebelumnya 6.531.026 wisatawan pada 2019. Imbasnya tentunya PAD dari sektor wisata ini turun hingga 42,70 persen.
"Itu menjadi pekerjaan rumah bagi kita agar bagaimana kunjungan wisatawan kembali meningkat, dan perputaran ekonomi di masyarakat juga menggeliat," ucapnya.
Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, sektor pariwisata menjadi tonggak pemulihan ekonomi dampak dari pandemi Covid-19. Hal tersebut juga masuk pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2022 pada pemulihan ekonomi dampak dari Covid-19.
"Sektor pariwisata harus jadi entry point PAD di KBB. Saya juga sudah banyak berkomunikasi dengan Pak Kadisparbud Jawa Barat terkait pengembangan wisata pascapandemi Covid-19," ucapnya.
Melalui sektor pariwisata, dirinya berharap, perekonomian di KBB yang ikut terpukul oleh pandemi Covid-19 bisa segera pulih. Dengan demikian, program pembangunan bisa berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam Musrembang.
"Harapannya sektor pariwisata sebagai penghasil PAD terbesar di KBB bisa kembali bangkit, bisa menopang
ekonomi lainnya," ungkapnya.
Sekretaris Daerah KBB Asep Sodikin menambahkan, sektor pariwisata tidak hanya dapat meningkatkan PAD, tetapi juga peningkatkan ekonomi masyarakat. Pasalnya, sektor pariwisata membawa efek bagi sektor lain di antaranya sektor pertanian.
"Pariwisata memiliki banyak multiplier effect. Seperti di bisnis perhotelan. Itu ada restoran, sayuran di Bandung Barat bisa dimanfaatkan. Jadi kalau hotel jalan, banyak dampak lain yang ditimbulkan," kata dia. adv
(srf)