Kasus Covid-19 Meningkat, Dewan Diminta Tidak Keluar Kota
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto meminta anggota DPRD Kota Makassar untuk tidak keluar kota.
Permintaan itu disampaikan langsung dihadapan dewan dalam Rapat Paripurna Agenda Tanggapan Jawaban Wali Kota Makassar Terhadap Pemandangan Umum Fraksi DPRD Makassar Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2020, di Kantor DPRD Kota Makassar , Senin (28/6/2021).
"Rata-rata kasus positif yang ada di Kota Makassar itu terjaring lewat pesawat (udara). Jadi saya berharap teman-teman di DPRD Kota Makassar jangan dulu ke Jakarta atau keluar kota," tegas Danny.
Menurut Danny, meski kasus positif di Kota Makassar cenderung menurun namun penerapan penegakan disiplin terhadap Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) mesti dimaksimalkan. Jangan lagi, ada pelaku usaha yang membandel.
"Hukum penegakan PPKM ini perlu dukungan semua pihak. Insyaallah Covid Hunter juga sudah mulai turun, sehingga semua yang suspek Covid-19 bisa segera kita jaring," ujar dia.
Anggota DPRD Kota Makassar, Yenni Rahman menilai imbauan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto meminta dewan untuk keluar kota dianggap sudah tepat.
"Kalau saya pribadi belum mau keluar kota dulu. Kita tunggulah sampai pandemi Covid-19 ini membaik. Jangan sampai kita nanti yang membawa virus ini masuk ke sini (Makassar)," ujar Yenni.
Menurut dia, di tengah kondisi saat ini hal yang paling baik dilakukan adalah mencegah. Apalagi kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia lagi melonjak tajam. Seperti di Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Sehingga, kata dia, tidak menjadi jaminan mereka yang keluar kota bisa bebas terpapar Covid-19. Potensi tertular pasti menghantui. Sebagai wakil rakyat perlu memberi contoh yang baik kepada masyarakat.
"Kalau saya lebih preventif saja. Lebih baik mencegah. Jadi, tanpa saran pak wali pun saya memang lagi tidak mau untuk keluar kota," papar dia.
Permintaan itu disampaikan langsung dihadapan dewan dalam Rapat Paripurna Agenda Tanggapan Jawaban Wali Kota Makassar Terhadap Pemandangan Umum Fraksi DPRD Makassar Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2020, di Kantor DPRD Kota Makassar , Senin (28/6/2021).
"Rata-rata kasus positif yang ada di Kota Makassar itu terjaring lewat pesawat (udara). Jadi saya berharap teman-teman di DPRD Kota Makassar jangan dulu ke Jakarta atau keluar kota," tegas Danny.
Menurut Danny, meski kasus positif di Kota Makassar cenderung menurun namun penerapan penegakan disiplin terhadap Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) mesti dimaksimalkan. Jangan lagi, ada pelaku usaha yang membandel.
"Hukum penegakan PPKM ini perlu dukungan semua pihak. Insyaallah Covid Hunter juga sudah mulai turun, sehingga semua yang suspek Covid-19 bisa segera kita jaring," ujar dia.
Anggota DPRD Kota Makassar, Yenni Rahman menilai imbauan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto meminta dewan untuk keluar kota dianggap sudah tepat.
"Kalau saya pribadi belum mau keluar kota dulu. Kita tunggulah sampai pandemi Covid-19 ini membaik. Jangan sampai kita nanti yang membawa virus ini masuk ke sini (Makassar)," ujar Yenni.
Menurut dia, di tengah kondisi saat ini hal yang paling baik dilakukan adalah mencegah. Apalagi kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia lagi melonjak tajam. Seperti di Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Sehingga, kata dia, tidak menjadi jaminan mereka yang keluar kota bisa bebas terpapar Covid-19. Potensi tertular pasti menghantui. Sebagai wakil rakyat perlu memberi contoh yang baik kepada masyarakat.
"Kalau saya lebih preventif saja. Lebih baik mencegah. Jadi, tanpa saran pak wali pun saya memang lagi tidak mau untuk keluar kota," papar dia.
(agn)