Percepat Penanganan Pandemi, Kota Bandung Targetkan Vaksinasi 2,3 Warga
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mencapai target 2,3 juta vaksinasi , untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19.
Hingga kini, Pemkot Bandung baru mencapai 96 persen dari total vaksinasi awal sebanyak 474.000 orang. Sedangkan vaksinasi tahap pertama bagi Lansia, saat ini baru di angka 35 persen.
"Kalau pendekatannya administrasi kependudukan, kita (Bandung) ada sekitar 1,8 juta penduduk yang dari perspektif kesehatan sudah bisa divaksinasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna.
Baca juga: Garut Gempa Tektonik 2,9 SR, BMKG Sebut Akibat Aktivitas Sesar Garsela
Menurut dia, jika target 2,3 juta dikurangi 474 ribu berarti pihaknya memiliki target 1,3 juta warga lagi. Ema menilai, kekebalan kelompok melalui vaksinasi tidak bisa dibatasi administrasi kependudukan.
Sehingga, Pemkot Bandung berkomitmen memberikan vaksinasi bagi warga luar yang bekerja di Kota Bandung. "Perhitungan kami sekitar 2,3 juta yang harus kita selesaikan," tutur Ema.
Untuk mengejar target tersebut, terang Ema, Pemkot Bandung terus mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi massal seperti yang berlangsung di Landmark Residence.
Ema menjelaskan, vaksinasi tersebut mampu menjangkau 8.000 orang dalam sehari. Langkah tersebut dapat mempercepat kekebalan kelompok, apalagi jika dilaksanakan di berbagai wilayah.
"Kalau 183 lokasi ini, ambil saja bisa 5.000 orang, kalikan saja. Jika ada 10.000 sehari, untuk mengejar 2,3 juta memerlukan sekitar 4-5 bulan baru bisa tuntas," ujarnya.
Apalagi saat ini level kewaspadaan Kota Bandung sudah berada di zona risiko tinggi. Menurut Ema, pemerintah daerah harus bekerja keras dan bekerja sama mengembalikan level kewaspadaan menjadi lebih baik.
Syaratnya, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Kalau disiplin, insyaallah kita akan secepatnya reborn ke label kewaspadaan yang jauh lebih bagus. Itu supaya kegiatan perekonomian cepat bergerak. Kalau vaksin itu dimaksimalkan, target kita terbangun heard immunity yang harus segera terealisasi," ungkapnya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Hingga kini, Pemkot Bandung baru mencapai 96 persen dari total vaksinasi awal sebanyak 474.000 orang. Sedangkan vaksinasi tahap pertama bagi Lansia, saat ini baru di angka 35 persen.
"Kalau pendekatannya administrasi kependudukan, kita (Bandung) ada sekitar 1,8 juta penduduk yang dari perspektif kesehatan sudah bisa divaksinasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna.
Baca juga: Garut Gempa Tektonik 2,9 SR, BMKG Sebut Akibat Aktivitas Sesar Garsela
Menurut dia, jika target 2,3 juta dikurangi 474 ribu berarti pihaknya memiliki target 1,3 juta warga lagi. Ema menilai, kekebalan kelompok melalui vaksinasi tidak bisa dibatasi administrasi kependudukan.
Sehingga, Pemkot Bandung berkomitmen memberikan vaksinasi bagi warga luar yang bekerja di Kota Bandung. "Perhitungan kami sekitar 2,3 juta yang harus kita selesaikan," tutur Ema.
Untuk mengejar target tersebut, terang Ema, Pemkot Bandung terus mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi massal seperti yang berlangsung di Landmark Residence.
Ema menjelaskan, vaksinasi tersebut mampu menjangkau 8.000 orang dalam sehari. Langkah tersebut dapat mempercepat kekebalan kelompok, apalagi jika dilaksanakan di berbagai wilayah.
"Kalau 183 lokasi ini, ambil saja bisa 5.000 orang, kalikan saja. Jika ada 10.000 sehari, untuk mengejar 2,3 juta memerlukan sekitar 4-5 bulan baru bisa tuntas," ujarnya.
Apalagi saat ini level kewaspadaan Kota Bandung sudah berada di zona risiko tinggi. Menurut Ema, pemerintah daerah harus bekerja keras dan bekerja sama mengembalikan level kewaspadaan menjadi lebih baik.
Syaratnya, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Kalau disiplin, insyaallah kita akan secepatnya reborn ke label kewaspadaan yang jauh lebih bagus. Itu supaya kegiatan perekonomian cepat bergerak. Kalau vaksin itu dimaksimalkan, target kita terbangun heard immunity yang harus segera terealisasi," ungkapnya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(msd)