LPPOM MUI Lakukan Sertifikasi Halal Vaksin Zifivax
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah merebaknya pandemi COVID-19, kebutuhan akan vaksin semakin meningkat. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Mejelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) salah satu lembaga yang kini melakukan sertifikasi halal terhadap produk vaksin yang diajukan berbagai pihak.
Salah satunya yang kini sedang proses sertifikasi adalah vaksin Zifivax yang dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, asal China.
Sekretaris Jenderal MUI Zifivax, Amirsyah Tambunan mengatakan, pihaknya sedang melakukan audit halal terhadap vaksin Zifivax.“Untuk mencukupi vaksin yang tersedia halal saat ini LP POM MUI sudah audit vaksin Anhui. Dan hasilnya sedang proses penyelesaian bersamaan dengan proses uji aman di Badan POM RI,” ujar Sekjend periode 2020-2025 ini, Minggu (20/6/2021).
Amirsyah mengatakan bahwa proses uji halal terhadap vaksin tersebut berjalan lancar. “Hanya saja salah satu kendalanya yaitu soal waktu dan proses penyelesaian dokumen dan audit yang memerlukan waktu karena soal prokes (protokol kesehatan) antara negara,” tutur Amirsyah.
Amirsyah mengatakan, pihaknya saat juga ini tengah melakukan gerakan nasional penanggulangan COVID-19 ke-34 provinsi berbasis 13 fatwa yang telah dikeluarkan.
“Dari ikhtiar yang dilakukan tersebut MUI menekankan pada aspek literasi, sosialisasi dan edukasi pada perubahan perilaku dalam menegakkan protokol kesehatan (Prokes),” katanya.
Dia membeberkan beberapa hal yang penting dilakukan dalam penanggulangan pandemi tersebut. Pertama, wajib iman, yakni iman kepada Allah SWT agar melahirkan sikap optimisme sehingga mampu melawan COVID-19.
"Kedua, wajib aman yakni menjaga jarak dan tidak kerumunan. Ketiga, wajib imun dengan memakan makanan yang halal dan baik (thoyib)," katanya.
Hal penting lain yang harus dilakukan adalah pola hidup lima sehat enam sempurna. "Yakni disiplin memakai masker, cuci tangan, jaga jarak aman, olah raga (istirahat cukup, jangan panik), makan yang halal dan thiyib, doa dan tawakkal kepada Allah," tutupnya.
Salah satunya yang kini sedang proses sertifikasi adalah vaksin Zifivax yang dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, asal China.
Sekretaris Jenderal MUI Zifivax, Amirsyah Tambunan mengatakan, pihaknya sedang melakukan audit halal terhadap vaksin Zifivax.“Untuk mencukupi vaksin yang tersedia halal saat ini LP POM MUI sudah audit vaksin Anhui. Dan hasilnya sedang proses penyelesaian bersamaan dengan proses uji aman di Badan POM RI,” ujar Sekjend periode 2020-2025 ini, Minggu (20/6/2021).
Amirsyah mengatakan bahwa proses uji halal terhadap vaksin tersebut berjalan lancar. “Hanya saja salah satu kendalanya yaitu soal waktu dan proses penyelesaian dokumen dan audit yang memerlukan waktu karena soal prokes (protokol kesehatan) antara negara,” tutur Amirsyah.
Amirsyah mengatakan, pihaknya saat juga ini tengah melakukan gerakan nasional penanggulangan COVID-19 ke-34 provinsi berbasis 13 fatwa yang telah dikeluarkan.
“Dari ikhtiar yang dilakukan tersebut MUI menekankan pada aspek literasi, sosialisasi dan edukasi pada perubahan perilaku dalam menegakkan protokol kesehatan (Prokes),” katanya.
Dia membeberkan beberapa hal yang penting dilakukan dalam penanggulangan pandemi tersebut. Pertama, wajib iman, yakni iman kepada Allah SWT agar melahirkan sikap optimisme sehingga mampu melawan COVID-19.
"Kedua, wajib aman yakni menjaga jarak dan tidak kerumunan. Ketiga, wajib imun dengan memakan makanan yang halal dan baik (thoyib)," katanya.
Hal penting lain yang harus dilakukan adalah pola hidup lima sehat enam sempurna. "Yakni disiplin memakai masker, cuci tangan, jaga jarak aman, olah raga (istirahat cukup, jangan panik), makan yang halal dan thiyib, doa dan tawakkal kepada Allah," tutupnya.
(don)