Rapat Pleno Golkar Ricuh, AMPI Bulukumba Minta DPD I Ambil Alih Musda
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Konflik di internal DPD II Partai Golkar Bulukumba terus memanas. Terbaru, kericuhan yang berujung pada aksi pemukulan terhadap kader Golkar terjadi di halaman Kantor Golkar Bulukumba, Jalan Jendral Sudirman, Sabtu (12/6/2021).
Peristiwa tersebut bermula ketika sejumlah Pimpinan Kecamatan yang ingin menghadiri Rapat Pleno persiapan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Bulukumba terhalang oleh sejumlah orang yang berada di depan pintu masuk kantor Golkar Bulukumba.
Mantan Ketua Golkar Bulukumba, Andi Hamzah Pangki menyampaikan kericuhan tersebut menyebabkan Pimpinan Kecamatan Rilau Ale, Abdul Salam mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.
"Kami akan menghadiri rapat pleno, tapi dihalangi oleh beberapa orang di depan pintu hingga terjadi pemukulan terhadap Pimpinan Kecamatan Rilau Ale," ungkapnya, Minggu (13/6/2021).
AHP akronim dari Andi Hamzah Pangki mengatakan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bulukumba setelah korban melakukan visum di rumah sakit.
AHP juga sangat menyanyangkan kejadian tersebut. Dimana para pimpinan kecamatan ini hanya menghadiri undangan rapat pleno persiapan Musda Partai Golkar Bulukumba.
"Atas nama mantan Ketua Golkar Bulukumba saya mengecam kejadian ini dan meminta kepada DPD I untuk mengambil alih Musda Golkar," tegasnya.
Pelaksana tugas (Plt) Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin yang dikonfirmasi, menjelaskan, jika rapat pleno tertutup berjalan dengan aman.
"Saya tidak tahu, yang saya lakukan itu pleno dengan pengurus harian DPD II Golkar Bulukumba, tidak ada dipanggil pimpinan kecamatan," jelas Nirwan Arifuddin.
Nirwan mengaku, jika dirinya tak tahu menahu bahwa ada keributan di luar ruang rapat pleno. "Kami di dalam rapat pleno DPD II aman-aman saja. Kalaupun ada yang mengaku pimpinan kecamatan harus dilihat legalitasnya," jelas Nirwan.
Sementara itu, Plt Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia ( AMPI ) Bulukumba, Akbar Abba menyampaikan jika kericuhan itu tak mesti terjadi di internal Golkar Bulukumba.
"Kami meminta agar kericuhan yang terjadi bisa berakhir dengan damai karena dinilai tidak akan menguntungkan Golkar," ucapnya.
Menurut Akbar, dinamika yang terjadi saat ini merupakan ujian bagi kehidupan demokrasi di tubuh Partai Golkar. Ia pun meminta kepada senior Partai Golkar Bulukumba untuk menyelesaikan kericuhan yang terjadi.
"Jika hal itu tidak bisa diselesaikan sebelum musda, maka AMPI mendorong DPD I Sulawesi Selatan untuk mengambil alih Musda Partai Golkar Bulukumba," terangnya.
Akbar juga mengatakan jika para senior di Golkar ini harusnya tidak mementingkan ego struktural tapi harus menunjukkan sikap yang harmonis dan humanis kepada sesama kader dan sayap partai.
"Harusnya para tokoh Golkar ini menunjukkan kedewasaan politik demi menjaga marwah partai sekaligus etika berpolitik agar memacu kedewasaan politik kader muda di masa depan," pungkasnya.
Akbar juga berharap agar perjuangan generasi muda di tubuh Partai Golkar Bulukumba dalam perjalanannya bisa menjadi generasi yang mengikuti jejak para senior untuk tidak selalu dalam pusaran konflik.
Peristiwa tersebut bermula ketika sejumlah Pimpinan Kecamatan yang ingin menghadiri Rapat Pleno persiapan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Bulukumba terhalang oleh sejumlah orang yang berada di depan pintu masuk kantor Golkar Bulukumba.
Mantan Ketua Golkar Bulukumba, Andi Hamzah Pangki menyampaikan kericuhan tersebut menyebabkan Pimpinan Kecamatan Rilau Ale, Abdul Salam mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.
"Kami akan menghadiri rapat pleno, tapi dihalangi oleh beberapa orang di depan pintu hingga terjadi pemukulan terhadap Pimpinan Kecamatan Rilau Ale," ungkapnya, Minggu (13/6/2021).
AHP akronim dari Andi Hamzah Pangki mengatakan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bulukumba setelah korban melakukan visum di rumah sakit.
AHP juga sangat menyanyangkan kejadian tersebut. Dimana para pimpinan kecamatan ini hanya menghadiri undangan rapat pleno persiapan Musda Partai Golkar Bulukumba.
"Atas nama mantan Ketua Golkar Bulukumba saya mengecam kejadian ini dan meminta kepada DPD I untuk mengambil alih Musda Golkar," tegasnya.
Pelaksana tugas (Plt) Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin yang dikonfirmasi, menjelaskan, jika rapat pleno tertutup berjalan dengan aman.
"Saya tidak tahu, yang saya lakukan itu pleno dengan pengurus harian DPD II Golkar Bulukumba, tidak ada dipanggil pimpinan kecamatan," jelas Nirwan Arifuddin.
Nirwan mengaku, jika dirinya tak tahu menahu bahwa ada keributan di luar ruang rapat pleno. "Kami di dalam rapat pleno DPD II aman-aman saja. Kalaupun ada yang mengaku pimpinan kecamatan harus dilihat legalitasnya," jelas Nirwan.
Sementara itu, Plt Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia ( AMPI ) Bulukumba, Akbar Abba menyampaikan jika kericuhan itu tak mesti terjadi di internal Golkar Bulukumba.
"Kami meminta agar kericuhan yang terjadi bisa berakhir dengan damai karena dinilai tidak akan menguntungkan Golkar," ucapnya.
Menurut Akbar, dinamika yang terjadi saat ini merupakan ujian bagi kehidupan demokrasi di tubuh Partai Golkar. Ia pun meminta kepada senior Partai Golkar Bulukumba untuk menyelesaikan kericuhan yang terjadi.
"Jika hal itu tidak bisa diselesaikan sebelum musda, maka AMPI mendorong DPD I Sulawesi Selatan untuk mengambil alih Musda Partai Golkar Bulukumba," terangnya.
Akbar juga mengatakan jika para senior di Golkar ini harusnya tidak mementingkan ego struktural tapi harus menunjukkan sikap yang harmonis dan humanis kepada sesama kader dan sayap partai.
"Harusnya para tokoh Golkar ini menunjukkan kedewasaan politik demi menjaga marwah partai sekaligus etika berpolitik agar memacu kedewasaan politik kader muda di masa depan," pungkasnya.
Akbar juga berharap agar perjuangan generasi muda di tubuh Partai Golkar Bulukumba dalam perjalanannya bisa menjadi generasi yang mengikuti jejak para senior untuk tidak selalu dalam pusaran konflik.
(agn)