Pertamina Dorong Pengembangan Hasil Alam Lokal Lewat Cindakko Menyala
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Desa Bonto Somba, Dusun Cindakko merupakan salah satu wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) yang berada di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Jaraknya sekitar 40 kilometer (km) dari pusat kota, tapi untuk menempuh dusun ini cukup memakan waktu lebih, karena harus melewati jalan berbatu dan pegunungan.
Dusun Cindakko memiliki potensi hasil alam yang menjanjikan, di antaranya madu hutan, kopi robusta dan arabika, serta gula aren. Hasil alam tersebut menjadi andalan karena memiliki kualitas tinggi dan diolah secara alami oleh warga.
melalui program bertajuk Cindakko Menyala (Mandiri Ekonomi, Jaya Sumber Daya Alam, Lengkap Nutrisi) hadir memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi oleh warga di Cindakko. Termasuk persoalan yang dihadapi dalam proses menghasilkan madu hutan. Program ini berlangsung selama dua hari, tanggal 8 dan 9 Juni 2021.
PT Pertamina menggandeng Inspirator Lebah Madu Indonesia (Ilmi Sulsel) dan Yayasan SDC (Sulawesi Development and Care) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga dalam mengelola madu hutan. Ada tiga metode yang dikenalkan, yaitu panen lestari untuk lebah apis dorsata, budi daya lebah apis cerana, dan budi daya lebah trigona biroi.
juga melakukan penanaman sebanyak 2.000 bibit pohon di Dusun Cindakko yang terdiri atas pohon durian, rambutan, mahoni, dan cemara.
Diharapkan, pohon tersebut nantinya juga berkontribusi dalam proses peyerbukan lebah, sehingga bisa lebih produktif. Untuk memastikan pohon tersebut tumbuh, warga juga diberikan pelatihan pembuatan kompos.
Bantu Kemas Gula Aren dan Buka Akses Pasar
Tak hanya madu, potensi hasil alam Dusun Cindakko yang juga didorong pengembangannya oleh PT Pertamina adalah gula aren. Sebanyak 10 warga yang aktif menghasilakn gula aren akan dibina agar bisa melakukan pengemasan yang berkualitas untuk hasil gula aren mereka.
Dg Lemang, seorang warga penghasil gula aren, mengaku mampu memproduksi 20 kilogram (kg) gula aren setiap pekan pada periode April hingga September. Satu-satunya akses pasar untuk hasil gula aren yang dia buat adalah Pasar Bonto Parang. Harga jualnya sekitar Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kg.
Baca Juga: PT Pertamina
Kehadiran PT Pertamina di Dusun Cindakko tak hanya disambut baik warga, tapi juga Kepala Dusun, Sulaiman. Menurut dia, pelatihan dan bantuan yang diberikan PT Pertamina di Cindakko sangat bermanfaat dan diharapkan bisa dipraktikkan dengan baik oleh warga nantinya.
"Dukungan Pertamina ini sangat bermanfaat dan mempermudah warga. Harapan saya dengan program-program Pertamina ini bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Baca Juga: PT Pertamina
Dia menjelaskan pula, Dusun Cindakko telah menjadi wilayah binaan PT Pertamina (Persero) sejak tahun 2018 lalu. Setelah melakukan pemetaan, diketahui sejumlah potensi yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana.
"Tujuan karena kita ingin mengentaskan ketertinggalan masyarakat di pelosok supaya bisa lebih berdaya, mandiri, berdikari, dan mampu mengoptimalkan potensi yang ada di alam ini. Nah kita dapatkan di sini ada potensi lebah madu, lalu gula aren, nah itu semua kita manfaatkan," jelas Taufiq.
Baca juga:Konsumsi Bahan Bakar Berkualitas di Kota Makassar Naik hingga 88,3%
Dalam pelaksanaan program pemberdayaan, tantangan yang dihadapi adalah akses yang sulit dan fasilitas yang kurang memadai, utamanya listrik yang belum menyentuh Dusun Cindakko. Sehingga program selanjutnya yang akan dikembangkan Pertamina adalah solar panel dan pembangkit listrik teknologi micro-hydro untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Teknologi itu masing-masing memanfaatkan cahaya matahari dan debit aliran sungai yang berlebih di Cindakko.
"Listrik inshaallah tahun ini, percobaan dulu, target kita sebelum keluar (semua program selesai), semua warga sudah menyala (Mandiri Ekonomi, Jaya Sumber Daya Alam, Lengkap Nutrisi)," pungkasnya.
Dusun Cindakko memiliki potensi hasil alam yang menjanjikan, di antaranya madu hutan, kopi robusta dan arabika, serta gula aren. Hasil alam tersebut menjadi andalan karena memiliki kualitas tinggi dan diolah secara alami oleh warga.
melalui program bertajuk Cindakko Menyala (Mandiri Ekonomi, Jaya Sumber Daya Alam, Lengkap Nutrisi) hadir memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi oleh warga di Cindakko. Termasuk persoalan yang dihadapi dalam proses menghasilkan madu hutan. Program ini berlangsung selama dua hari, tanggal 8 dan 9 Juni 2021.
PT Pertamina menggandeng Inspirator Lebah Madu Indonesia (Ilmi Sulsel) dan Yayasan SDC (Sulawesi Development and Care) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga dalam mengelola madu hutan. Ada tiga metode yang dikenalkan, yaitu panen lestari untuk lebah apis dorsata, budi daya lebah apis cerana, dan budi daya lebah trigona biroi.
juga melakukan penanaman sebanyak 2.000 bibit pohon di Dusun Cindakko yang terdiri atas pohon durian, rambutan, mahoni, dan cemara.
Diharapkan, pohon tersebut nantinya juga berkontribusi dalam proses peyerbukan lebah, sehingga bisa lebih produktif. Untuk memastikan pohon tersebut tumbuh, warga juga diberikan pelatihan pembuatan kompos.
Bantu Kemas Gula Aren dan Buka Akses Pasar
Tak hanya madu, potensi hasil alam Dusun Cindakko yang juga didorong pengembangannya oleh PT Pertamina adalah gula aren. Sebanyak 10 warga yang aktif menghasilakn gula aren akan dibina agar bisa melakukan pengemasan yang berkualitas untuk hasil gula aren mereka.
Dg Lemang, seorang warga penghasil gula aren, mengaku mampu memproduksi 20 kilogram (kg) gula aren setiap pekan pada periode April hingga September. Satu-satunya akses pasar untuk hasil gula aren yang dia buat adalah Pasar Bonto Parang. Harga jualnya sekitar Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kg.
Baca Juga: PT Pertamina
Kehadiran PT Pertamina di Dusun Cindakko tak hanya disambut baik warga, tapi juga Kepala Dusun, Sulaiman. Menurut dia, pelatihan dan bantuan yang diberikan PT Pertamina di Cindakko sangat bermanfaat dan diharapkan bisa dipraktikkan dengan baik oleh warga nantinya.
"Dukungan Pertamina ini sangat bermanfaat dan mempermudah warga. Harapan saya dengan program-program Pertamina ini bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Baca Juga: PT Pertamina
Dia menjelaskan pula, Dusun Cindakko telah menjadi wilayah binaan PT Pertamina (Persero) sejak tahun 2018 lalu. Setelah melakukan pemetaan, diketahui sejumlah potensi yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana.
"Tujuan karena kita ingin mengentaskan ketertinggalan masyarakat di pelosok supaya bisa lebih berdaya, mandiri, berdikari, dan mampu mengoptimalkan potensi yang ada di alam ini. Nah kita dapatkan di sini ada potensi lebah madu, lalu gula aren, nah itu semua kita manfaatkan," jelas Taufiq.
Baca juga:Konsumsi Bahan Bakar Berkualitas di Kota Makassar Naik hingga 88,3%
Dalam pelaksanaan program pemberdayaan, tantangan yang dihadapi adalah akses yang sulit dan fasilitas yang kurang memadai, utamanya listrik yang belum menyentuh Dusun Cindakko. Sehingga program selanjutnya yang akan dikembangkan Pertamina adalah solar panel dan pembangkit listrik teknologi micro-hydro untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Teknologi itu masing-masing memanfaatkan cahaya matahari dan debit aliran sungai yang berlebih di Cindakko.
"Listrik inshaallah tahun ini, percobaan dulu, target kita sebelum keluar (semua program selesai), semua warga sudah menyala (Mandiri Ekonomi, Jaya Sumber Daya Alam, Lengkap Nutrisi)," pungkasnya.
(luq)