Satgas COVID-19 Kota Bandung Berharap Tak Ada Ledakan Kasus Setelah Idul Fitri
loading...
A
A
A
BANDUNG - Satuan Tugas COVID-19 Kota Bandung berharap tak ada ledakan kasus COVID-19 pascalibur Lebaran tahun 2021 ini. Antusiasme masyarakat berwisata di dalam kota dibatalkan diikuti penetapan prokes yang ketat.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna berharap, tidak ada ledakan kasus tidak akan terjadi di Kota Bandung. Namun yang dikhawatirkan, teori epidemiologi yang menyatakan bahwa hal itu biasanya terjadi setelah 14 hari.
"Mudah-mudahan tidak terjadi dan kita tetap waspadai. Kami sudah ingatkan ke kawan-kawan di Dinas Kesehatan melalui Puskesmas yang ada," katanya.
Pihaknya meminta agar kontrol dilakukan seoptimal mungkin, karena tren di Kota Bandung sekarang kondisinya sedang menuju yang sangat baik. Dia berharap, tidak terjadi lompatan (kasus) COVID-19.
Ema menilai, era informasi teknologi saat ini, silaturahmi bisa dilakukan secara virtual. Itu tidak mengurangi nilainya, dan secara mayoritas bahwa warga masyarakat sudah memiliki sarana dan fasilitas tersebut.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, mengantisipasi ledakan kasus yang terjadi setelah libur panjang, Yana mengungkapkan Kota Bandung memiliki pengalaman seperti itu sebelumnya.
"Minimal tidak terjadi potensi yang menimbulkan ledakan itu. Kalau pun terjadi, sarana fasilitas kesehatan kita, insyaallah siap," ucapnya.
Saat ini Bed Occupancy Ratio atau keterisian tempat tidur Rumah Sakit itu di angka 45 persen. "Mudah-mudahan jangan sampai nambah. Untuk sarana kesehatan kita siap, tapi mudah-mudahan tidak terpakai," harapnya.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna berharap, tidak ada ledakan kasus tidak akan terjadi di Kota Bandung. Namun yang dikhawatirkan, teori epidemiologi yang menyatakan bahwa hal itu biasanya terjadi setelah 14 hari.
"Mudah-mudahan tidak terjadi dan kita tetap waspadai. Kami sudah ingatkan ke kawan-kawan di Dinas Kesehatan melalui Puskesmas yang ada," katanya.
Pihaknya meminta agar kontrol dilakukan seoptimal mungkin, karena tren di Kota Bandung sekarang kondisinya sedang menuju yang sangat baik. Dia berharap, tidak terjadi lompatan (kasus) COVID-19.
Ema menilai, era informasi teknologi saat ini, silaturahmi bisa dilakukan secara virtual. Itu tidak mengurangi nilainya, dan secara mayoritas bahwa warga masyarakat sudah memiliki sarana dan fasilitas tersebut.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, mengantisipasi ledakan kasus yang terjadi setelah libur panjang, Yana mengungkapkan Kota Bandung memiliki pengalaman seperti itu sebelumnya.
"Minimal tidak terjadi potensi yang menimbulkan ledakan itu. Kalau pun terjadi, sarana fasilitas kesehatan kita, insyaallah siap," ucapnya.
Saat ini Bed Occupancy Ratio atau keterisian tempat tidur Rumah Sakit itu di angka 45 persen. "Mudah-mudahan jangan sampai nambah. Untuk sarana kesehatan kita siap, tapi mudah-mudahan tidak terpakai," harapnya.
(don)