Jelang Lebaran, Pemerintah Jamin Stok Daging Mencukupi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah memastikan stok daging sapi jelang Lebaran 2021 mencukupi. Ketersediaan daging sapi saat ini ada dalam bentuk daging segar dan beku. Masyarakat diminta tidak khawatir jadi daging bakal naik berlebihan.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen Peternakan dan Kejayaan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Syamsul Maarif mengatakan, pihaknya selalu memastikan ketersediaan daging sapi terus terjaga. Apalagi jelang Idul Fitri, di mana pemerintahan cenderung naik.
"Sekarang ketersediaan daging sapi masih lebih dari 19.000 ton, itu diluar sapi dari Brazil," kata Syamsul Maarif pada webinar Fakultas Peternakan Unpad bekerjasama dengan Yayasan CBC Indonesia.
Menurut dia, tidak ada kekurangan daging sapi. Kalaupun ada informasi kekurangan, adalah daging segar.
Namun untuk daging dalam bentuk frozen atau beku ketertarikannya cukup banyak. Apalagi juga ditambah daging kerbau.
Menurut Syamsul, kebutuhan daging dalam negeri setiap tahunnya mencapai 680.000 ton. Dari jumlah itu, sekitar 420.000 dapat dipenuhi oleh peternak dalam negeri. Sehingga untuk memenuhi sisanya atau sekitar 30% dilakukan importasi.
Baca juga: Libatkan TNI, Kapolda Jabar Kerahkan Pasukan Tambahan Cegah Pos Penyekatan Jebol
"Impor daging sapi ini yang kami atur. Bagaimana agar ketersediaan di dalam negeri tetap terpenuhi. Impor sapi bisa dalam bentuk daging frozen atau sapi hidup. Ini yang kami atur, agar harga juga tidak baik tinggi," beber dia.
Baca juga: Gagal Tembus Karawang, Ribuan Pemudik Motor Dipaksa Putar Balik ke Bekasi
Untuk memastikan ketersediaan daging sapi apalagi jelang Lebaran, pihaknya melakukan pemantauan ke beberapa rumah potong hewan (RPH). Sejauh ini, kata dia, persediaan masih cukup aman.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen Peternakan dan Kejayaan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Syamsul Maarif mengatakan, pihaknya selalu memastikan ketersediaan daging sapi terus terjaga. Apalagi jelang Idul Fitri, di mana pemerintahan cenderung naik.
"Sekarang ketersediaan daging sapi masih lebih dari 19.000 ton, itu diluar sapi dari Brazil," kata Syamsul Maarif pada webinar Fakultas Peternakan Unpad bekerjasama dengan Yayasan CBC Indonesia.
Menurut dia, tidak ada kekurangan daging sapi. Kalaupun ada informasi kekurangan, adalah daging segar.
Namun untuk daging dalam bentuk frozen atau beku ketertarikannya cukup banyak. Apalagi juga ditambah daging kerbau.
Menurut Syamsul, kebutuhan daging dalam negeri setiap tahunnya mencapai 680.000 ton. Dari jumlah itu, sekitar 420.000 dapat dipenuhi oleh peternak dalam negeri. Sehingga untuk memenuhi sisanya atau sekitar 30% dilakukan importasi.
Baca juga: Libatkan TNI, Kapolda Jabar Kerahkan Pasukan Tambahan Cegah Pos Penyekatan Jebol
"Impor daging sapi ini yang kami atur. Bagaimana agar ketersediaan di dalam negeri tetap terpenuhi. Impor sapi bisa dalam bentuk daging frozen atau sapi hidup. Ini yang kami atur, agar harga juga tidak baik tinggi," beber dia.
Baca juga: Gagal Tembus Karawang, Ribuan Pemudik Motor Dipaksa Putar Balik ke Bekasi
Untuk memastikan ketersediaan daging sapi apalagi jelang Lebaran, pihaknya melakukan pemantauan ke beberapa rumah potong hewan (RPH). Sejauh ini, kata dia, persediaan masih cukup aman.
(boy)