Masuk Peringkat 28 Dunia, Kota Bandung Bertekad Pertahankan Status Smart City
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bertekad mempertahankan status smart city , dengan terus melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada masyarakat. Apalagi, saat ini Kota Bandung masuk jajaran 30 besar dunia, di atas kota besar dunia.
“Agar Kota Bandung betul-betul jadi kota smart city yang seutuhnya. Karena bukan hanya smart city-nya saja tapi juga harus smart people-nya,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Hal dikatakan Yana pada diskusi yang menghadirkan perwakilan dari Eden Strategy Institute sebuah firma konsultan strategi yang berkantor di Singapura. Sebelumnya Eden Strategy Institute telah merilis bahwa Kota Bandung menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masuk dalam jajaran 50 besar Smart City Governments pada 31 Maret 2021 lalu.
Baca juga: Penyekatan Bocor, Satgas COVID-19 Menduga Banyak Pemudik Lolos Masuk Bandung
Kota Bandung berada di peringkat ke-28 dunia mengalahkan Kota Hangzhou China dan Busan Korea Selatan yang berada di peringkat ke-29 dan 30. Kota Bandung mengungguli sejumlah kota besar dunia seperti Adelaide Australia (peringkat 31), Boston Amerika Serikat (peringkat 32), Dubai Uni Emirat Arab (peringkat 34), Frankfurt Jerman (peringkat 38) dan bahkan Los Angeles Amerika Serikat (peringkat 40).
Dari paparan Eden Strategy Institute, Yana menyebut, Pemkot Bandung unggul di 5 indikator dari 10 indikator yang menjadi dasar penilaian. “Kota Bandung memenuhi kriteria sebagai smart city, dari 10 indikator ada 5 indikator yang menempatkan Kota Bandung unggul. Soal visi, keterlibatan masyarakat jadi keunggulan Kota Bandung,” kata Yana.
Baca juga: Mudik Dilarang, Begini Sepinya Jalan Tol Cipali
Atas hal itu juga, Yana memastikan Kota Bandung akan mempertahankan 5 indikator keunggulan tersebut. Sedangkan 5 indikator lainnya, Yana memastikan Pemkot Bandung akan memperbaikinya. "Yang masih kurang akan terus ditingkatkan dan diperbarui," ujar Yana.
Menurutnya, Pemkot Bandung akan melihat dan belajar dari kota-kota lain di dunia telah lebih baik. Tentu yang sesuai dengan situasi dan kondisi Kota Bandung. “Dari kriteria itu, kita bisa lihat dan pelajari mana yang bisa kita aplikasikan di Kota Bandung,” ujarnya.
“Agar Kota Bandung betul-betul jadi kota smart city yang seutuhnya. Karena bukan hanya smart city-nya saja tapi juga harus smart people-nya,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Hal dikatakan Yana pada diskusi yang menghadirkan perwakilan dari Eden Strategy Institute sebuah firma konsultan strategi yang berkantor di Singapura. Sebelumnya Eden Strategy Institute telah merilis bahwa Kota Bandung menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masuk dalam jajaran 50 besar Smart City Governments pada 31 Maret 2021 lalu.
Baca juga: Penyekatan Bocor, Satgas COVID-19 Menduga Banyak Pemudik Lolos Masuk Bandung
Kota Bandung berada di peringkat ke-28 dunia mengalahkan Kota Hangzhou China dan Busan Korea Selatan yang berada di peringkat ke-29 dan 30. Kota Bandung mengungguli sejumlah kota besar dunia seperti Adelaide Australia (peringkat 31), Boston Amerika Serikat (peringkat 32), Dubai Uni Emirat Arab (peringkat 34), Frankfurt Jerman (peringkat 38) dan bahkan Los Angeles Amerika Serikat (peringkat 40).
Dari paparan Eden Strategy Institute, Yana menyebut, Pemkot Bandung unggul di 5 indikator dari 10 indikator yang menjadi dasar penilaian. “Kota Bandung memenuhi kriteria sebagai smart city, dari 10 indikator ada 5 indikator yang menempatkan Kota Bandung unggul. Soal visi, keterlibatan masyarakat jadi keunggulan Kota Bandung,” kata Yana.
Baca juga: Mudik Dilarang, Begini Sepinya Jalan Tol Cipali
Atas hal itu juga, Yana memastikan Kota Bandung akan mempertahankan 5 indikator keunggulan tersebut. Sedangkan 5 indikator lainnya, Yana memastikan Pemkot Bandung akan memperbaikinya. "Yang masih kurang akan terus ditingkatkan dan diperbarui," ujar Yana.
Menurutnya, Pemkot Bandung akan melihat dan belajar dari kota-kota lain di dunia telah lebih baik. Tentu yang sesuai dengan situasi dan kondisi Kota Bandung. “Dari kriteria itu, kita bisa lihat dan pelajari mana yang bisa kita aplikasikan di Kota Bandung,” ujarnya.
(msd)