Kisah Anggota Polisi di Aceh Rela Jualan Mie Caluk Demi Bantu Orangtuanya

Minggu, 09 Mei 2021 - 21:34 WIB
loading...
Kisah Anggota Polisi di Aceh Rela Jualan Mie Caluk Demi Bantu Orangtuanya
Brigadir Polisi, Antoni Wahyudi dibantu adiknya sibuk melayani pelanggan mie ramai mengunjungi lapak jualannya di sekitar masjid. Meski anggota polisi namun dia tidak malu demi berbakti kepada orangtua. Foto: iNews/Jamal Pangwa
A A A
PIDIE JAYA - Brigadir Antoni, Anggota Polres Pidie , Aceh rela menanggalkan baju seragamnnya , usai pulang dinas dan langsung berjualan mie caluk di bulan puasa , demi berbakti kepada orangtuanya.

Meski kini dia sudah memiliki seragam polisi dengan pangkat Brigadir, dia tidak melupakan rutinitasnya sejak kecil, yakni berjualan mie caluk.

Brigadir Antoni Wahyudi (29) begitulah nama yang tertera di baju seragamnnya, dia merupakan personil anggota polisi bagian sumber daya (Sumda) di Polres Pidie, Aceh . Tak seperti anggota polisi kebanyakan, Antoni langsung berubah menjadi seorang penjual mie usai pulang dinas.

Kisah Anggota Polisi di Aceh Rela Jualan Mie Caluk Demi Bantu Orangtuanya



Pekerjaan ini dia lakukan semata demi membantu orangtuanya, berjualan penganan berbuka puasa selama bulan Ramadhan.

Sejak hari pertama puasa, selesai dinas dia langsung berjualan mie caluk di simpang empat Pasar Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Aceh.

Setiap hari, warung milik Antoni ini dibuka sekitar pukul 15.30 WIB sore, untuk menjual dagangannya, anggota polisi ini berjualan bersama adiknya. Sebelum dia menjadi polisi, dirinya sudah bekerja berjualan mie caluk khas Aceh ini membantu orang tua.

Kisah Anggota Polisi di Aceh Rela Jualan Mie Caluk Demi Bantu Orangtuanya



Brigadir Antoni Wahyudi mengaku tak malu berjualan mie caluk, meskipun banyak orang mengenalnya sebagai seorang polisi. Dia tetap berjualan mie demi membantu ayah dan ibunya setiap hari di bulan puasa.

Dalam sehari, mie caluk terjual sampai 50 Kg, adapun yang dijual yaitu ada mie caluk plus pecal harganya dari Rp3.000-5.000 per bungkusnya. “Jadi dalam sehari bisa terjual 50 Kg,” tuturnya kepada wartawan di sela melayani pelanggan.

Berjualan mie caluk ini bisa dikatakan cara dia menunjukan bakti kepada orang tua, apalagi mie caluk juga makanan favoritnya.

Kisah Anggota Polisi di Aceh Rela Jualan Mie Caluk Demi Bantu Orangtuanya



Kendati sepanjang tahun Antoni mengaku tak adanya kendala dengan waktu kerja yang sudah diatur, di bulan puasa pulang kerja pukul 13.00 WIB, maka jualan mienya dimulai pukul 15.30 WIB sore. “Berjualan mulai sore habis dinas, sekitar pukul 15.30 WIB,” ujar brigadir polisi ini.

Namun untuk proses racik meracikan mie caluk, sepenuhnya dibantu oleh ibunya. Meskipun dia mengaku sudah mengetahui bumbu mie caluk serba nikmat itu, namun untuk berjualan, Brigadir Antoni mengunakan satu meja dan di atasnya disiapkan mie caluk, pecal, bumbu kacang, mie hun dan mie goreng untuk kuliner buka puasa.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)