Pengunjung Pusat Perbelanjaan di Kota Bandung Membludak, Begini Reaksi Satpol PP
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pengunjung pusat perbelanjaan legendaris di kawasan Kepatihan, Kota Bandung membeludak seiring semakin dekatnya perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Berdasarkan pantauan, keramaian sudah nampak di jalan menuju kawasan pusat perbelanjaan tersebut, seperti yang terlihat di Jalan Otto Iskandardinata. Kendaraan yang melintas hanya bisa berjalan pelan dan ruang-ruang parkir terisi penuh, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca juga: Jalur Pantura Perbatasan Indramayu-Cirebon Dipadati Pemudik, Petugas Tak Kompromi
Memasuki kawasan pusat perbelanjaan, keramaian semakin terlihat. Banyak pengunjung berlalu lalang, bahkan sebagian di antaranya tampak berjubel. Kondisi tersebut seakan menggambarkan layaknya situasi normal sebelum pandemi COVID-19 melanda. Bedanya, pengunjung umumnya menggunakan masker.
Pusat perbelanjaan Kepatihan sendiri memang sudah sejak lama menjadi incaran warga Bandung untuk berburu kebutuhan Lebaran, khususnya pakaian baru di dua pusat perbelanjaan legendaris, yakni The Kings Shopping Center dan Plaza Parahyangan.
Kanit I Satpol PP Kota Bandung, Pardiman Hendri mengatakan, peningkatan jumlah pengunjung di kawasan pusat perbelanjaan Kepatihan sudah terasa sejak sepekan setelah memasuki bulan suci Ramadhan dan jumlahnya terus meningkat seiring semakin dekatnya Lebaran 2021.
Baca juga: Pengendara yang Nekat Mudik Turun Drastis, Hanya 17 Kendaraan Diminta Putar Balik
"Hari ini puncaknya sampai menjelang Lebaran nanti. Bahkan, keramaian diprediksi bakal terjadi hingga sepakan setelah Lebaran," ungkap Hendri.
Pihaknya terus mengimbau seluruh pengunjung dan pedagang untuk menerapkan protokol kesehatan, mulai memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Namun begitu, dia mengakui, jumlah pengunjung yang membludak membuat mereka sulit untuk menjaga jarak.
"Ya, saat ini memang ramai. Tapi, seperti yang dilihat, umumnya mereka pakai masker," ujarnya.
Menurut Hendri, pihaknya menurunkan tiga unit personel Satpol PP dimana setiap unitnya masing-masing berisi 33 personel untuk menjaga tiga titik utama incaran pengunjung di kawasan pusat berbelanjaan Kepatihan. Selain mengingatkan pengunjung dan pedagang untuk menetapkan prokes, para personel yang bertugas juga melakukan penertiban, seperti parkir liar agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
"Kurang lebih personel yang bertugas totalnya 100 orang yang dibantu sejumlah personel TNI dan Polri dari Satgas COVID-19," imbuhnya.
Disinggung soal sanksi bagi pengunjung maupun pedagang yang melanggar prokes khususnya, Hendri menyebutkan, pihaknya baru sebatas memberikan teguran.
Namun, kata Hendri, jika mereka membandel, pihaknya terpaksa memberikan sanksi bela negara, seperti meminta pelanggar untuk memghapal Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. "Jika tetap membandel juga, terpaksa kita berikan hukuman fisik, seperti push up," katanya.
Berdasarkan pantauan, keramaian sudah nampak di jalan menuju kawasan pusat perbelanjaan tersebut, seperti yang terlihat di Jalan Otto Iskandardinata. Kendaraan yang melintas hanya bisa berjalan pelan dan ruang-ruang parkir terisi penuh, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca juga: Jalur Pantura Perbatasan Indramayu-Cirebon Dipadati Pemudik, Petugas Tak Kompromi
Memasuki kawasan pusat perbelanjaan, keramaian semakin terlihat. Banyak pengunjung berlalu lalang, bahkan sebagian di antaranya tampak berjubel. Kondisi tersebut seakan menggambarkan layaknya situasi normal sebelum pandemi COVID-19 melanda. Bedanya, pengunjung umumnya menggunakan masker.
Pusat perbelanjaan Kepatihan sendiri memang sudah sejak lama menjadi incaran warga Bandung untuk berburu kebutuhan Lebaran, khususnya pakaian baru di dua pusat perbelanjaan legendaris, yakni The Kings Shopping Center dan Plaza Parahyangan.
Kanit I Satpol PP Kota Bandung, Pardiman Hendri mengatakan, peningkatan jumlah pengunjung di kawasan pusat perbelanjaan Kepatihan sudah terasa sejak sepekan setelah memasuki bulan suci Ramadhan dan jumlahnya terus meningkat seiring semakin dekatnya Lebaran 2021.
Baca juga: Pengendara yang Nekat Mudik Turun Drastis, Hanya 17 Kendaraan Diminta Putar Balik
"Hari ini puncaknya sampai menjelang Lebaran nanti. Bahkan, keramaian diprediksi bakal terjadi hingga sepakan setelah Lebaran," ungkap Hendri.
Pihaknya terus mengimbau seluruh pengunjung dan pedagang untuk menerapkan protokol kesehatan, mulai memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Namun begitu, dia mengakui, jumlah pengunjung yang membludak membuat mereka sulit untuk menjaga jarak.
"Ya, saat ini memang ramai. Tapi, seperti yang dilihat, umumnya mereka pakai masker," ujarnya.
Menurut Hendri, pihaknya menurunkan tiga unit personel Satpol PP dimana setiap unitnya masing-masing berisi 33 personel untuk menjaga tiga titik utama incaran pengunjung di kawasan pusat berbelanjaan Kepatihan. Selain mengingatkan pengunjung dan pedagang untuk menetapkan prokes, para personel yang bertugas juga melakukan penertiban, seperti parkir liar agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
"Kurang lebih personel yang bertugas totalnya 100 orang yang dibantu sejumlah personel TNI dan Polri dari Satgas COVID-19," imbuhnya.
Disinggung soal sanksi bagi pengunjung maupun pedagang yang melanggar prokes khususnya, Hendri menyebutkan, pihaknya baru sebatas memberikan teguran.
Namun, kata Hendri, jika mereka membandel, pihaknya terpaksa memberikan sanksi bela negara, seperti meminta pelanggar untuk memghapal Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. "Jika tetap membandel juga, terpaksa kita berikan hukuman fisik, seperti push up," katanya.
(msd)