Puji Aplikasi Agree, Ridwan Kamil: Banyak Kemudahan tentang Ilmu Pangan

Kamis, 06 Mei 2021 - 14:15 WIB
loading...
Puji Aplikasi Agree,...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada Webinar Program Petani Milenial dan Aplikasi Agree untuk Petani Jabar Juara di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (6/5/2021). Foto/Humas Jabar
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik aplikasi Agree PT Telkom Indonesia yang memungkinkan petani milenial mengelola lahan pertaniannya secara digital.

Melalui aplikasi tersebut, petani dapat meningkatkan keilmuan tentang pangan. Agree adalah aplikasi penunjang agribisnis yang memiliki fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, dan penjualan. Agree juga memiliki fitur cara budidaya, info cuaca, dan info harga.

"Sehingga, aplikasi Agree untuk petani Jabar itu saya sambut baik karena di dalamnya banyak kemudahan tentang peningkatan keilmuan pangan," ucapnya saat memberikan sambutan pada Webinar BPSDM Provinsi Jabar bertemen "Program Petani Milenial dan Aplikasi Agree untuk Petani Jabar Juara” di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (6/5/2021).

"Seperti contohnya pertanian porang, unsurnya seperti karbohidrat, tapi tidak mengandung zat-zat yang tidak bikin gemuk, itulah contoh pengetahuan. Nah di aplikasi itu harus ada," imbuhnya.

Selain itu, kehadiran aplikasi Agree diharapkan memudahkan petani milenial memahami kondisi lahan pangan yang dikelolanya, seperti halnya manajemen budidaya.

"Kemudian dalam aplikasi tersebut ada manajemen budidaya, pelatihan, dan juga menciptakan inovasi menjadi sesuatu yang mudah dipahami para petani dan kepala desa," tuturnya.

Lebih lanjut, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, di masa pandemi COVID-19, sektor ekonomi pangan dan teknologi digital tidak mengalami penurunan.

Oleh karena itu, jika keduanya digabungkan, akan menghasilkan kebermanfaatan bagi perekonomian masyarakat di masa depan.

"Jadi kesimpulannya kalau kita mau selamat di masa depan, masyarakat Jabar harus bisa melihat ekonomi yang tangguh, yakni menggabungkan ekonomi pangan dan digital," sebutnya.

"Karena kalau hanya digital saja tidak akan bisa ataupun sebaliknya hanya mengandalkan ekonomi pangan saja," sambung Kang Emil.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7146 seconds (0.1#10.140)