Antisipasi Kemarau, Bantul Genjot Percepatan Tanam Korporasi Benih Padi

Jum'at, 22 Mei 2020 - 10:10 WIB
loading...
Antisipasi Kemarau,...
Petani di Kabulaten Bantul mulai melakukan Pengembangan Benih Padi Berbasis Korporasi Petani. FOTO/IST
A A A
BANTUL - Sebagai langkah gerak cepat menghadapi kemarau, petani di Kabupaten Bantul mulai melakukan gerakan percepatan tanam dengan melaksanakan program Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu Pengembangan Benih Padi Berbasis Korporasi Petani. Gerakan percepatan tanam dilakukan oleh Kelompok Tani Maju II, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY seluas 17 hektare varietas Inpari 32.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Bantul, Imawan Eko Handriyanto mengapresiasi langkah Kementan yang telah mengalokasikan kegiatan tersebut. Selain mempercepat tanam, program korporasi benih padi juga dipastikan meningkatkan pendapatan petani.

"Kami sangat mendukung kegiatan ini, dan jika berhasil dapat menambah pendapatan petani dan dapat direplikasi oleh kelompok tani yang lainnya," ujar Imawan, Kamis (21/5/2020).( )

Sementara itu, koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pandak, Bantul, Trias Suhartati mengaku dengan adanya pengembangan benih secara korporasi kelompok tani binaanya bisa meningkat kapasitas kemampuannya. Pasalnya hasil memproduksi padi untuk konsumsi.

"Sebelumnya kan mereka hanya produksi biasa, tapi sejak adanya korporasi persentasinya jadi berubah karena petani menjadi produsen benih padi. Tentu tujuannya sekarang supaya bisa menyediakan benih secara insitu untuk masyarakat sekitar, terutama wilayah sekitar Bantul," ucap Trias.

Hal tersebut diakui Jumakit, Ketua Kelompok Tani Maju II. Ia mengungkapkan sangat terbantu adanya bantuan dari Kementan, terlebih hasil panennya langsung diangkut oleh mitra dan terbangunnya pemanfaatan alsintan.
"Pasarnya sudah jelas, jadi kami nggak usah cari-cari lagi," katanya.

Jumakit menuturkan menjual hasil panen berupa benih lebih menguntungkan yakni 2 kali lipatnya daripada tanam padi konsumsi. Namun demikian di daerah Pandak ini saat kemarau sering terkendala air sehingga sebentar lagi masuk musim kemarau. "Kami perlu bantuan pompa dan perbaikan saluran irigasi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY, Arofah Noor Indriani mengatakan, pada prinsipnya sangat mendukung kegiatan korporasi benih padi. Sebab petani diuntungkan dan bisa menyediakan benih secara insitu dan meningkat kesejahteraanya, tentu dari hasil jual berupa calon benih lebih menguntungkan dibanding jual dari hasil padi konsumsi.

"Keberhasilan korporasi ini tentu tidak lepas dari peran Pengawas Benih Tanaman sebagai ujung tombak dalam mengawal dan mengawasi kegiatan penangkaran benih padi inbrida. Segera lakukan percepatan langkah tugas di lapangan," kata Arofah.

Di tempat terpisah, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Takdir Mulyadi mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kegiatan Pengembangan Benih Padi Berbasis Korporasi Petani ditujukan untuk memberdayakan petani dan memandirikan petani agar berdaya saing. Karena itu, nantinya petani diharapkan mampu meningkatkan kapasitasnya.

"Petani makin handal membuat benih padi inbrida secara mandiri untuk insitu, dikelola secara terpadu mulai hulu sampai hilir dan nilai tambah petani terus meningkat," katanya.

"Di samping itu menghemat biaya produksi berupa benih. Kegiatan ini tentunya perlu dukungan dan peran serta semua stakeholder dari Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah Prov DIY/Kabupaten, Pengawas Benih Tanaman, POPT, Penyuluh dan Swasta/BUMN," kata Takdir.

Sebelumnya, Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi menegaskan untuk selalu mengantisipasi dampak perubahan iklim kekeringan yang panjang. Kementan terus berupaya menggenjot peningkatan produksi benih padi untuk mendukung ketahanan pangan dan menyiapkan benih insitu di tengah COVID-19.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ke depan menargetkan semua kegiatan perbenihan tanaman pangan dikelola dalam bentuk korporasi petani. Semua saham milik petani, dikelola oleh petani dalam bentuk korporasi dan keuntungan juga untuk petani," kata Suwandi.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2378 seconds (0.1#10.140)