Pasien Positif Corona Meninggal Dunia di Tanggamus Lampung

LAMPUNG - Pasien positif virus Corona (COVID-19) Tanggamus, Lampung seorang warga Pulau Panggung yang masuk dalam kluster Gowa meninggal dunia. Korban sebelumnya sudah menjalani dua kali rapid test dan berhasil negatif, namun hasil swab positif pada Kamis 21 Mei 2020.

Sepulang dari Gowa, Sulawesi Selatan, pria berusia 69 tahun itu mengeluh batuk dan pilek pada 22 Maret lalu disarankan isolasi mandiri di rumah dan selesai 7 April. Empat hari kemudian korban mengeluh sakit lagi lalu ke puskesmas setempat dan dirujuk ke Rumah Sakit Scanti Gisting pada 12 april 2020. (Baca juga: Marbot Masjid di Palembang Dikeroyok Saat Membangunkan Sahur)

Almarhum kemudian dinyatakan negatif usai rapid test 15 April sehingga diperbolehkan pulang besok harinya. Tetapi dia kembali mengeluh sakit pada 2 Mei dan dirawat di RS Mitra Husada. Korban kemudian meninggal dunia 10 Mei dan sempat diswab dinyatakan positif.

Pemkab Tanggamus mengumumkan kasus pertama positif kabupaten tersebut Kamis 21 Mei 2020 malam. Hadir Kepala Dinas Kesehatan Tanggamus Topik Hidayat, Direktur RSUD Kotaagung Dian Ekawati, Kepala Puskesmas Talangpadang dr eka priyanto dan Kepala BPBD Ediyan M Toha.

Menurut dr Eka Priyanto, tenaga medis segera men-tracing setidaknya 38 orang terdekat dengan warga Pulau Panggung yang meninggal dan jumlahnya bisa bertambah sesuai pendeteksian petugas.

Hingga Kamis 21 Mei 2020, Pemerintah Daerah Tanggamus sudah memantau 14.258 warga dan 397 di antaranya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sudah selesai pantau 373. Selanjutnya masih dipantau 14 orang dan Orang Tanpa Gejala (OTG) 14. Tanggamus sebelumnya belum memiliki Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan baru pertama memiliki terkonfirmasi positif COVID-19. (Baca juga: Peretas Diduga Bobol Data Pemilih Pemilu 2014 Melalui KPU)

Dalam jumpa pers tersebut, Direktur RSUD Mangunang Kotaagung Dian Ekawati mengatakan selain menjadi daerah terjangkit sejak 21 Mei, pihaknya kini banyak permintaan rapid test dan surat sehat perjalanan yang seharusnya hanya dilakukan di Dinas Kesehatan Lampung.