Pemkab Lutra Akan Lakukan Pengangkatan Sedimen Sisa Banjir Bandang di 3 Sungai
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra) akan fokus pada kegiatan recovery infrastruktur pascabanjir bandang , khususnya dalam Kota Masamba dan Desa Radda,Kecamatan Baebunta.
Pemkab Lutra akan menggandeng Kementerian Pekerjaan PUPR dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang.
Kegiatan yang diusulkan adalah pengangkatan sedimen, pembuatan tanggul permanen, dan pembuatan sabo DAM di Sungai Masamba, Radda dan Rongkong.
“Ada beberapa kegiatan recovery infrastruktur yang kita usul tahun ini, di antaranya adalah pengangkatan sedimen, pembuatan tanggul permanen dan pembuatan sabo DAM di Sungai Masamba, Radda dan Rongkong,” ungkap Bupati Lutra, Indah Putri Indriani , Selasa (27/4).
Terkait pengangkatan sedimen di tiga sungai besar kata dia tidaklah mudah, karena karakteristik dan jumlah sedimen yang luar biasa besar.
Berdasarkan hasil identifikasi dari Lembaga Kajian Kebencanaan Unhas disebutkan, total estimasi sedimentasi banjir bandang di tiga sungai itu sebesar 222.476.966 m³. Rinciannya adalah Sungai Rongkong 136.838.603 m³, Sungai Masamba 55.131.761,29 m³, dan Sungai Radda 9.141.608 m³.
“Jadi, bisa kita bayangkan betapa dahsyatnya bencana banjir bandang yang terjadi beberapa waktu yang lalu tersebut,” imbuh Indah.
Bupati Lutra dua periode ini juga mengungkapkan bahwa selain recovery infrastruktur di tiga sungai tadi, pemerintah juga akan mempercepat proses pemulihan infrastruktur dalam Kota Masamba.
“Pemulihan infrastruktur dalamKota Masamba juga segera dilakukan, seperti pembuatan kanal untuk aliran sungai Matoto, pembuatan drainase dan saluran pembuang,” sebut Indah.
Menariknya, tak hanya dalam kota Masamba, beberapa wilayah terdampak juga menjadi prioritas pemulihan infrastruktur, seperti di Radda dan Perumahan Kelapa Gading.
“Arah kebijakan pembangunan di 2021 tetap pada pemulihan infrastruktur, pemulihan ekonomi dan tentu saja sektor layanan dasar yang merupakan urusan wajib pemerintah, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan yang fokus utamanya adalah penanganan Covid-19 dan rekonstruksi sarana dan prasarana infrastruktur pascabencana,” pungkasnya.
Pemkab Lutra akan menggandeng Kementerian Pekerjaan PUPR dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang.
Kegiatan yang diusulkan adalah pengangkatan sedimen, pembuatan tanggul permanen, dan pembuatan sabo DAM di Sungai Masamba, Radda dan Rongkong.
“Ada beberapa kegiatan recovery infrastruktur yang kita usul tahun ini, di antaranya adalah pengangkatan sedimen, pembuatan tanggul permanen dan pembuatan sabo DAM di Sungai Masamba, Radda dan Rongkong,” ungkap Bupati Lutra, Indah Putri Indriani , Selasa (27/4).
Terkait pengangkatan sedimen di tiga sungai besar kata dia tidaklah mudah, karena karakteristik dan jumlah sedimen yang luar biasa besar.
Berdasarkan hasil identifikasi dari Lembaga Kajian Kebencanaan Unhas disebutkan, total estimasi sedimentasi banjir bandang di tiga sungai itu sebesar 222.476.966 m³. Rinciannya adalah Sungai Rongkong 136.838.603 m³, Sungai Masamba 55.131.761,29 m³, dan Sungai Radda 9.141.608 m³.
“Jadi, bisa kita bayangkan betapa dahsyatnya bencana banjir bandang yang terjadi beberapa waktu yang lalu tersebut,” imbuh Indah.
Bupati Lutra dua periode ini juga mengungkapkan bahwa selain recovery infrastruktur di tiga sungai tadi, pemerintah juga akan mempercepat proses pemulihan infrastruktur dalam Kota Masamba.
“Pemulihan infrastruktur dalamKota Masamba juga segera dilakukan, seperti pembuatan kanal untuk aliran sungai Matoto, pembuatan drainase dan saluran pembuang,” sebut Indah.
Menariknya, tak hanya dalam kota Masamba, beberapa wilayah terdampak juga menjadi prioritas pemulihan infrastruktur, seperti di Radda dan Perumahan Kelapa Gading.
“Arah kebijakan pembangunan di 2021 tetap pada pemulihan infrastruktur, pemulihan ekonomi dan tentu saja sektor layanan dasar yang merupakan urusan wajib pemerintah, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan yang fokus utamanya adalah penanganan Covid-19 dan rekonstruksi sarana dan prasarana infrastruktur pascabencana,” pungkasnya.
(luq)