Longsor Terjang Lima Rumah dan Satu Masjid di Bandung Barat
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Bencana tanah longsor merusak lima rumah dan masjid di Kampung Cikancana RT 01/08, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) . Akibat bencana tanah longsor yang dipicu hujan deras, kerugian materi yang ditimbulkan mencapai sekitar Rp100 juta.
"Berdasarkan inventarisasi di lapangan, total kerugian untuk lima rumah dan satu masjid yang rusak itu mencapai Rp100 juta," kata Kepala Desa Cibenda Abdul Rohman melalui Kasipem Kecamatan Cipongkor, Dani kepada SINDOnews, Kamis (21/5/2020). (Baca juga; Banjir dan Longsor di Bogor, Belasan Rumah Rusak Satu Orang Tewas Tertimbun )
Menurut dia, bencana itu terjadi secara tiba-tiba pada Rabu (20/5/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Rumah yang mengalami rusak berat adalah milik Eros (2 jiwa) dengan kerugian Rp30 juta. Rusak sedang milik Usin (4), Pudin (4), Agus (3), Kimin (4), dengan kerugian materi masing-masing Rp15 juta. Untuk kerusakan ringan dialami satu masjid dengan kerugian sekitar Rp10 juta.
"Kejadian ini sudah dilaporkan ke bupati. Semoga saja ada bantuan darurat secepatnya agar warga kembali bisa mendiami rumah mereka," sambungnya. (Baca juga; Dentuman Keras Iringi Longsor Galian Tambang, Tiga Kendaraan Tertimbun )
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun lima rumah yang rusak berat dan ringan harus segera diperbaiki, termasuk sebuah masjid. "Saat longsor seluruh penghuni rumah sudah berada di luar," katanya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk melakukan pendataan serta membantu proses evakuasi pembersihan material tanah. Meskipun tidak sempat mengungi, namun pihaknya meminga agar warga tetap waspada. Terlebih ketika hujan deras turun karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan dari tanah tebing yang mengalami longsor. Apalagi berdasarkan informasi BMKG bahwa hujan disertai angin kencang dimungkinkan terjadi sampai akhir Mei.
"Wara diminta waspada ancaman angin kencang dan hujan deras yang diprediksi bakal terjadi hingga akhir bulan ini (Mei). Seperti kejadian pohon tumbang di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, yang terjadi di saat bersamaan, diakibatkan angin kencang dan sempat menghalangi jalan," ujarnya.
"Berdasarkan inventarisasi di lapangan, total kerugian untuk lima rumah dan satu masjid yang rusak itu mencapai Rp100 juta," kata Kepala Desa Cibenda Abdul Rohman melalui Kasipem Kecamatan Cipongkor, Dani kepada SINDOnews, Kamis (21/5/2020). (Baca juga; Banjir dan Longsor di Bogor, Belasan Rumah Rusak Satu Orang Tewas Tertimbun )
Menurut dia, bencana itu terjadi secara tiba-tiba pada Rabu (20/5/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Rumah yang mengalami rusak berat adalah milik Eros (2 jiwa) dengan kerugian Rp30 juta. Rusak sedang milik Usin (4), Pudin (4), Agus (3), Kimin (4), dengan kerugian materi masing-masing Rp15 juta. Untuk kerusakan ringan dialami satu masjid dengan kerugian sekitar Rp10 juta.
"Kejadian ini sudah dilaporkan ke bupati. Semoga saja ada bantuan darurat secepatnya agar warga kembali bisa mendiami rumah mereka," sambungnya. (Baca juga; Dentuman Keras Iringi Longsor Galian Tambang, Tiga Kendaraan Tertimbun )
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun lima rumah yang rusak berat dan ringan harus segera diperbaiki, termasuk sebuah masjid. "Saat longsor seluruh penghuni rumah sudah berada di luar," katanya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk melakukan pendataan serta membantu proses evakuasi pembersihan material tanah. Meskipun tidak sempat mengungi, namun pihaknya meminga agar warga tetap waspada. Terlebih ketika hujan deras turun karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan dari tanah tebing yang mengalami longsor. Apalagi berdasarkan informasi BMKG bahwa hujan disertai angin kencang dimungkinkan terjadi sampai akhir Mei.
"Wara diminta waspada ancaman angin kencang dan hujan deras yang diprediksi bakal terjadi hingga akhir bulan ini (Mei). Seperti kejadian pohon tumbang di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, yang terjadi di saat bersamaan, diakibatkan angin kencang dan sempat menghalangi jalan," ujarnya.
(wib)