Dampak Corona, Rukyatul Hilal di Ponpes Assalaam Dilakukan Tertutup
loading...
A
A
A
SUKOHARJO - Rukyatul Hilal awal bulan ramadan di Observatorium Pondok Pesantren (Ponpes) Assalaam, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo bakal berlangsung tertutup. Kegiatan yang biasanya selalu terbuka untuk umum, kini berubah sebagai antisipasi penyebaran virus corona (covid-19).
Pengamatan rencananya akan dilakukan pada Kamis (23/4/2020) mendatang. Pengamatan akan dilakukan sekitar pukul 17.00 WIB. “Nanti paling saya dengan tim saja. Tidak terbuka untuk umum seperti biasanya,” kata AR Sugeng Riadi, Kepala Pusat Astronomi Pondok Pesantren Assalaam Sukoharjo kepada Sindonews, Minggu (19/4/2020).
Ketika pengamatan awal bulan ramadan tahun tahun sebelumnya, biasanya dihadiri sekitar 200 masyarakat yang juga ingin menyaksikan. Namun karena pandemi covid-19, dengan terpaksa dilakukan tertutup. Rukyatul Hilal di Pondok Pesantren Assalaam tetap dilakukan karena pemerintah membutuhkan hasilnya untuk sidang isbat.
Wartawan yang ingin meliput juga tidak diperkenankan masuk. Sebab hal itu juga akan mengakibatkan kerumunan massa. Meski demikian, pihaknya berjanji akan membuat press rilis terkait hasil pengamatan di observatorium Assalaam. Pihaknya juga akan menyiapkan live streaming di youtube. Pengamatan Rukyat Hilal akan berlangsung tepat setelah matahari terbenam sampai posisi bulan terbenam. Saat matahari terbenam, sebenarnya secara perhitungan bulan masih di atas ufuk atau di atas permukaan bumi dan belum terbenam.
Hanya proses terbenamnya jika bulannya rendah maka cepat dan susah kelihatan. Namun jika bulannya tinggi, maka bisa kelihatan dan lama lama bulan terbenam. Hasil Rukyatul Hilal akan dilaporkan ke Kementerian Agama. Sebab pada Kamis (23/4/2020) petang ada sidang isbat dan Menteri Agama akan mengumumkan kapan awal ramadan.
Pengamatan rencananya akan dilakukan pada Kamis (23/4/2020) mendatang. Pengamatan akan dilakukan sekitar pukul 17.00 WIB. “Nanti paling saya dengan tim saja. Tidak terbuka untuk umum seperti biasanya,” kata AR Sugeng Riadi, Kepala Pusat Astronomi Pondok Pesantren Assalaam Sukoharjo kepada Sindonews, Minggu (19/4/2020).
Ketika pengamatan awal bulan ramadan tahun tahun sebelumnya, biasanya dihadiri sekitar 200 masyarakat yang juga ingin menyaksikan. Namun karena pandemi covid-19, dengan terpaksa dilakukan tertutup. Rukyatul Hilal di Pondok Pesantren Assalaam tetap dilakukan karena pemerintah membutuhkan hasilnya untuk sidang isbat.
Wartawan yang ingin meliput juga tidak diperkenankan masuk. Sebab hal itu juga akan mengakibatkan kerumunan massa. Meski demikian, pihaknya berjanji akan membuat press rilis terkait hasil pengamatan di observatorium Assalaam. Pihaknya juga akan menyiapkan live streaming di youtube. Pengamatan Rukyat Hilal akan berlangsung tepat setelah matahari terbenam sampai posisi bulan terbenam. Saat matahari terbenam, sebenarnya secara perhitungan bulan masih di atas ufuk atau di atas permukaan bumi dan belum terbenam.
Hanya proses terbenamnya jika bulannya rendah maka cepat dan susah kelihatan. Namun jika bulannya tinggi, maka bisa kelihatan dan lama lama bulan terbenam. Hasil Rukyatul Hilal akan dilaporkan ke Kementerian Agama. Sebab pada Kamis (23/4/2020) petang ada sidang isbat dan Menteri Agama akan mengumumkan kapan awal ramadan.
(nun)