48 Tunanetra dan Lansia Jalani Program Vaksinasi COVID-19
loading...
Tunanetra yang tergabung dalam Petki dan Pertuni, Kota Bandung, serta para lansia saat menjalani vaksinasi COVID-19 di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, KBB, Sabtu (24/4/2021). Foto/MPI/Adi Haryanto
A
A
A
BANDUNG BARAT - Para penyandang tunanetra dari Perkumpulan Tunanetra Kristen Indonesia (Petki) dan Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Bandung menjalani vaksinasi COVID-19 di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (24/4/2021).
"Ada 48 orang tunanetra yang ikut program vaksinasi COVID-19 kali ini. Tujuannya sebagai upaya memutus penyebaran virus dan menyukseskan program pemerintah," kata Ketua Umum Petki, Yanto Pranoto, yang menjadi orang pertama menerima suntikan vaksin COVID-19.
Baca juga: Ridwan Kamil Dorong Seluruh Kader KAMMI Jadi Mahasiswa Istimewa
Yanto menyebutkan, antusias dari penyandang tunanetra untuk ikut vaksinasi COVID-19 sangat tinggi. Meski mereka ada yang terpaksa harus dituntun para pendampingnya guna menjalani skrining sebelum disuntik.
Dirinya menilai jika disabilitas terutama penyandang tunanetra juga jadi pihak yang wajib diprioritaskan untuk menerima vaksinasi. Apalagi banyak dari mereka yang bekerja sebagai tukang pijat atau massage sehingga banyak berinteraksi langsung dengan orang lain.
Baca juga: Bank Mitra UMKM Ini Tetap Tumbuh Solid di Tengah Pandemi
"Kita minta diprioritaskan untuk divaksinasi supaya aman, dan itu disetujui pemerintah," imbuhnya.
Menurutnya, seharusnya penyandang tunanetra dari Petki dan Pertuni yang menjalani vaksinasi sebanyak 50 orang. Namun jumlah itu berkurang karena di saat pelaksanaan ada beberapa orang yang mendadak mengundurkan diri karena alasan tertentu.
"Ini yang jadi perhatian buat organisasi yang harus diselesaikan. Kita mau membuktikan bahwa dengan divaksin ini ya tidak apa-apa karena semua tetap sehat," ujarnya.
Penyandang tunanetra menjadi prioritas untuk mendapatkan jatah vaksinasi COVID-19 mengingat mereka juga masuk kelompok rentan terpapar COVID-19. Selain kelompok tunanetra, vaksinasi kali ini juga dilakukan kepada lansia dengan jumlah mencapai 750 orang.
"Ada 48 orang tunanetra yang ikut program vaksinasi COVID-19 kali ini. Tujuannya sebagai upaya memutus penyebaran virus dan menyukseskan program pemerintah," kata Ketua Umum Petki, Yanto Pranoto, yang menjadi orang pertama menerima suntikan vaksin COVID-19.
Baca juga: Ridwan Kamil Dorong Seluruh Kader KAMMI Jadi Mahasiswa Istimewa
Yanto menyebutkan, antusias dari penyandang tunanetra untuk ikut vaksinasi COVID-19 sangat tinggi. Meski mereka ada yang terpaksa harus dituntun para pendampingnya guna menjalani skrining sebelum disuntik.
Dirinya menilai jika disabilitas terutama penyandang tunanetra juga jadi pihak yang wajib diprioritaskan untuk menerima vaksinasi. Apalagi banyak dari mereka yang bekerja sebagai tukang pijat atau massage sehingga banyak berinteraksi langsung dengan orang lain.
Baca juga: Bank Mitra UMKM Ini Tetap Tumbuh Solid di Tengah Pandemi
"Kita minta diprioritaskan untuk divaksinasi supaya aman, dan itu disetujui pemerintah," imbuhnya.
Menurutnya, seharusnya penyandang tunanetra dari Petki dan Pertuni yang menjalani vaksinasi sebanyak 50 orang. Namun jumlah itu berkurang karena di saat pelaksanaan ada beberapa orang yang mendadak mengundurkan diri karena alasan tertentu.
"Ini yang jadi perhatian buat organisasi yang harus diselesaikan. Kita mau membuktikan bahwa dengan divaksin ini ya tidak apa-apa karena semua tetap sehat," ujarnya.
Penyandang tunanetra menjadi prioritas untuk mendapatkan jatah vaksinasi COVID-19 mengingat mereka juga masuk kelompok rentan terpapar COVID-19. Selain kelompok tunanetra, vaksinasi kali ini juga dilakukan kepada lansia dengan jumlah mencapai 750 orang.
(msd)
Explore More