Kapal Nanggala Sulit Ditemukan, Begini Penyebabnya Versi Eks Perwira US Navy
loading...
A
A
A
Angkatan Laut Indonesia mengatakan kapal itu mungkin tenggelam hingga kedalaman lebih dari 2.000 kaki, yang tentunya akan mempersulit pencarian lebih lanjut.
Kedalaman tersebut tidak hanya melampaui kedalaman maksimum kapal selam, berpotensi menempatkannya pada risiko runtuhnya lambung yang dahsyat, tetapi juga mungkin membuatnya berada di luar jangkauan opsi pemulihan yang tersedia.
Clark mengatakan mencari hal-hal di sekitar dasar laut juga agak menantang.
"Seperti yang kita lihat dengan berbagai kecelakaan pesawat, sulit menemukan sesuatu, bahkan yang besar, ketika turun ke dasar laut, karena tercampur dengan kekacauan di sana," katanya.
Sebagai perbandingan, kapal selam ARA San Juan Angkatan Laut Argentina hilang pada tahun 2017. Baru setahun kemudian tim pencari menemukan kapal tersebut, di mana 44 awaknya tewas, di dasar laut pada kedalaman sekitar 3.000 kaki.
"Jika kapal selam diesel kecil seperti milik Indonesia tenggelam di kedalaman 2.000 kaki air, itu tidak mungkin untuk bertahan," kata Clark.
Nasib kapal selam Indonesia itu masih belum diketahui, dan upaya untuk menemukannya berpacu dengan waktu meskipun secara teori pasokan oksigen sudah habis karena sudah lewat dari 72 jam.
Lihat Juga: Dua Warganya di KRI Nanggala 402, Bupati Bojonegoro Berikan Doa dan Dukungan ke Keluarga
Kedalaman tersebut tidak hanya melampaui kedalaman maksimum kapal selam, berpotensi menempatkannya pada risiko runtuhnya lambung yang dahsyat, tetapi juga mungkin membuatnya berada di luar jangkauan opsi pemulihan yang tersedia.
Clark mengatakan mencari hal-hal di sekitar dasar laut juga agak menantang.
"Seperti yang kita lihat dengan berbagai kecelakaan pesawat, sulit menemukan sesuatu, bahkan yang besar, ketika turun ke dasar laut, karena tercampur dengan kekacauan di sana," katanya.
Sebagai perbandingan, kapal selam ARA San Juan Angkatan Laut Argentina hilang pada tahun 2017. Baru setahun kemudian tim pencari menemukan kapal tersebut, di mana 44 awaknya tewas, di dasar laut pada kedalaman sekitar 3.000 kaki.
"Jika kapal selam diesel kecil seperti milik Indonesia tenggelam di kedalaman 2.000 kaki air, itu tidak mungkin untuk bertahan," kata Clark.
Nasib kapal selam Indonesia itu masih belum diketahui, dan upaya untuk menemukannya berpacu dengan waktu meskipun secara teori pasokan oksigen sudah habis karena sudah lewat dari 72 jam.
Lihat Juga: Dua Warganya di KRI Nanggala 402, Bupati Bojonegoro Berikan Doa dan Dukungan ke Keluarga
(luq)