Baharudin, Kisah Perjuangan Anak Penjual Asongan di Lampu Merah Jadi Tentara

Selasa, 20 April 2021 - 22:50 WIB
loading...
Baharudin, Kisah Perjuangan Anak Penjual Asongan di Lampu Merah Jadi Tentara
Baharuddin mengenakan seragam tentara, seorang anak penjual asongan di lampu merah di Kendari yang lulus seleksi Cata PK TNI AD Gelombang I TA 2021. Foto: Istimewa
A A A
KENDARI - Kisah Baharudin (21), seorang anak penjual asongan di lampu merah di Kendari yang lulus seleksi Calon Tamtama Prajurit Karir (Cata PK) TNI AD Gelombang I TA 2021, tidak saja menginspirasi perjuangan tanpa kenal lelah, namun juga membangkitkan harapannya untuk mengangkat martabat dan derajat keluarga.

Hal ini diungkapkan oleh Plh Kapenrem 143/HO Letda Inf Rusmin Ismail dalam rilisnya Kendari, Selasa (20/4/2021).

Baharudin, Kisah Perjuangan Anak Penjual Asongan di Lampu Merah Jadi Tentara

Dijelaskan Rusmin, Baharudin merupakan salah satu dari 142 orang pemuda Sultra yang diberangkatkan ke Makassar untuk mengikuti seleksi tingkat pusat Cata PK TNI AD Gelombang I TA 2021. "Setelah mengikuti rangkaian seleksi hampir 12 hari, Baharudin dan 88 orang lainnya dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan Sekolah Calon Tamtama (Secata PK) di Rindam XIV/Hsn," ujar Rusmin.



“Perjuangan Baharuddin yang merupakan lulusan SMA Kartika XX-2 Kendari menjadi prajurit tidak hanya tahun ini, tapi juga pada tahun 2020 yang bersangkutan berhasil mencapai tingkat pusat di Makassar, namun karena belum makasimal maka pulang," jelas Rusmin.

Belajar dari kegagalannya tersebut, akhirnya putra pasangan La Halia (49) dan Wa Ode Bia (47) ini berhasil mempersiapkan diri dan tahun ini berhasil lolos untuk mengikuti pendidikan di Rindam XIV/Hsn.

"Tidak saja menggambarkan perjuangan tanpa lelah, keberhasilannya ini membuka harapan Baharudin untuk mengangkat martabat dan derajat keluarganya,"tegas Rusmin.

Baharudin, Kisah Perjuangan Anak Penjual Asongan di Lampu Merah Jadi Tentara



Untuk diketahui, orang tua Baharuddin menghidupi kebutuhan keluarganya sekaligus menyekolahkan Baharudin dari kesehariannya sebagai penjual asongan kerupuk di Lampu Merah pasar Panjang, Kecamatan Wua – Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

“7 tahun, Ibu dan bapaknya mangkal dan berjualan kerupuk di sana, dari pagi sampai sore. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hasil jualannya itu juga untuk membiayai Baharudin sekolah sampai tingkat SMA di SMA Kartika XX-2, yaitu sekolah yayasan milik TNI AD,” tutur Rusmin.

"Ini tentu sangat membanggakan bagi keluarganya dan termasuk keluarga besar TNI AD karena yang bersangkutan merupakan lulusan dari SMA yang berada di dalam yayasan TNI AD,"tambah dia gembira.

Baharudin, Kisah Perjuangan Anak Penjual Asongan di Lampu Merah Jadi Tentara



Sementara, La Halia, ayah dari Baharudin saat ditemui di rumahnya pun tidak dapat menyembunyikan rasa gembiranya. “Alhamdullilah Pak, bahagia dan bangga rasanya,” ungkapnya dengan nada bahagia bercampur haru, seperti yang diungkapkan Rusmin.

“Anak saya jadi Tentara Pak, terimakasih Pak, semoga dia sehat selalu dan bisa menyelesaikan pendidikannya,” lanjutnya.

Sementara itu, Baharudin saat dikonfirmasi via seluler mengungkapkan kepuasan dan kebahagiaannya bisa lolos mengikuti pendidikan TNI AD. “Puas sekali rasanya Pak, perjuangan saya tidak sia – sia, keberhasilan ini untuk kedua orang tua saya,” ungkapnya penuh semangat.

Baca juga:
Ayah Paksa Anak Tiri Berhubungan Seks hingga Hamil 7 bulan

“Saya buktikan bahwa siapa saja bisa menjadi prajurit TNI AD, memang tidak mudah dan penuh perjuangan, tapi nyatanya anak penjual asongan bisa,” pungkas Baharudin.

Untuk diketahui, pada tahun ini SMA Kartika XX-2 Kendari berhasil meloloskan 2 orang lulusannya untuk mengikuti pendidikan calon prajurit Cata PK TNI AD Gelombang I TA 2021 di Rindam XIV/Hsn.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2876 seconds (0.1#10.140)