Kereta Api Makassar-Parepare Harus Tuntas Sebelum Tahun 2024
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Proyek Kereta Api (KA) Trans Sulawesi Makassar-Parepare terus dikebut pembangunannya. Tim akselerasi telah dibentuk untuk percepatan penyelesaian proyek strategis nasional tersebut.Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani mengemukakan, pembangunan KA Makassar-Parepare sudah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024. Dengan begitu, proyek itu harus dituntaskan seluruh pembangunan sebelum tahun 2024."Itu pembangunannya bertahap dan targetnya selesai sampai dengan tahun 2024. Bagus lagi kalau sebelum target 2024," ucap Abdul Hayat usai rapat koordinasi akselerasi percepatan pembangunan KA Trans Sulawesi di kantor Gubernur Sulsel, Selasa (13/4/2021).
Baca Juga: Proyek Kereta Api Sulsel Jadi Atensi Presiden Jokowi
Rapat koordinasi akselerasi percepatan pembangunan KA Trans Sulawesi itu dipimpin Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Turut hadir Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Bupati Maros, hingga pimpinan OPD.Abdul Hayat melanjutkan, rapat koordinasi bersama tim akselerasi digelar untuk mematangkan perencanaan penyelesaian masalah, utamanya pada pembebasan lahan. Hasil capaian dari tindak lanjut rapat koordinasi itu kemudian, akan dilaporkan ke pemerintah pusat.Dia menekankan, pemerintah daerah mesti selalu berkoordinasi dan bersinergi untuk tiap kendala. Setiap masalah harus segera dicarikan solusi bersama."Pokoknya setiap masalah di lapangan di butuhkan sinergi pemerintah daerah antar kabupaten/kota dan provinsi, serta pusat," tegas Abdul Hayat.Diketahui, proyek KA Trans Sulawesi ditarget total sepanjang 142 kilometer (Km). Namun sejak dibangun 2015 lalu, baru rampung sejauh 47 Km. Dengan jalur yang melalui Tanete Rilau-Palanro di Kabupaten Barru. Dengan termasuk 5 stasiun, yakni Stasiun Palanro, Takkalasi, Mangkoso, Barru, dan Stasiun Tanete Rilau.Dari Kabupaten Barru, pembangunan jalur kereta api kini digenjot untuk wilayah yang melintasi Kabupaten Pangkep dan Maros. Pada dua wilayah tersebut, panjang jalur ditarget sepanjang 59,6 kilometer. Dengan lebih dulu menyelesaikan pembebasan lahannya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur per tanggal 6 April 2020, progres pengadaan lahan KA Makassar-Parepare berfokus pada dua daerah. Khusus Kabupaten Pangkep mencapai 84,34%, sedangkan Kabupaten Maros pengadaan lahan 64,91%.Pembangunan jalur KA Trans Sulawesi ini rencananya dibangun dengan panjang jalur sejauh 142 kilometer yang melintas dari Makassar hingga Parepare. Dengan jumlah stasiun utama ada di 16 titik lokasi. Untuk merampungkan proyek strategis nasional ini menelan biaya investasi hampir Rp9 triliun.
Baca Juga: Proyek Kereta Api Sulsel Jadi Atensi Presiden Jokowi
Rapat koordinasi akselerasi percepatan pembangunan KA Trans Sulawesi itu dipimpin Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Turut hadir Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Bupati Maros, hingga pimpinan OPD.Abdul Hayat melanjutkan, rapat koordinasi bersama tim akselerasi digelar untuk mematangkan perencanaan penyelesaian masalah, utamanya pada pembebasan lahan. Hasil capaian dari tindak lanjut rapat koordinasi itu kemudian, akan dilaporkan ke pemerintah pusat.Dia menekankan, pemerintah daerah mesti selalu berkoordinasi dan bersinergi untuk tiap kendala. Setiap masalah harus segera dicarikan solusi bersama."Pokoknya setiap masalah di lapangan di butuhkan sinergi pemerintah daerah antar kabupaten/kota dan provinsi, serta pusat," tegas Abdul Hayat.Diketahui, proyek KA Trans Sulawesi ditarget total sepanjang 142 kilometer (Km). Namun sejak dibangun 2015 lalu, baru rampung sejauh 47 Km. Dengan jalur yang melalui Tanete Rilau-Palanro di Kabupaten Barru. Dengan termasuk 5 stasiun, yakni Stasiun Palanro, Takkalasi, Mangkoso, Barru, dan Stasiun Tanete Rilau.Dari Kabupaten Barru, pembangunan jalur kereta api kini digenjot untuk wilayah yang melintasi Kabupaten Pangkep dan Maros. Pada dua wilayah tersebut, panjang jalur ditarget sepanjang 59,6 kilometer. Dengan lebih dulu menyelesaikan pembebasan lahannya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur per tanggal 6 April 2020, progres pengadaan lahan KA Makassar-Parepare berfokus pada dua daerah. Khusus Kabupaten Pangkep mencapai 84,34%, sedangkan Kabupaten Maros pengadaan lahan 64,91%.Pembangunan jalur KA Trans Sulawesi ini rencananya dibangun dengan panjang jalur sejauh 142 kilometer yang melintas dari Makassar hingga Parepare. Dengan jumlah stasiun utama ada di 16 titik lokasi. Untuk merampungkan proyek strategis nasional ini menelan biaya investasi hampir Rp9 triliun.
(agn)