Dukung Percepatan Digitalisasi, Pemkab Gowa Gunakan QRIS untuk Penerimaan Pajak
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus mendorong penerapan digitalisasi dalam sistem transaksi. Salah satunya penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard ( QRIS ) untuk pembayaran pajak.
Kepala Badan Pendapatan Daerah ( Bapenda ) Kabupaten Gowa, Ismail Madjid menyebutkan sudah ada delapan penerimaan daerah yang menggunakan QRIS, seperti Pajak Restoran, Hotel, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan beberapa penerimaan daerah lainnya.
"Semua jenis pajak kita sudah gunakan QRIS. Kedepan kita terus dorong dan upayakan seluruh transaksi penerimaan daerah kita lakukan secara elektronik atau digitalisasi menggunakan QRIS," ungkap Ismail Madjid, Minggu (11/4/2021)
Dia menambahkan, dengan menggunakan QRIS, transaksi akan lebih mudah dan aman, karena tidak lagi menggunakan uang tunai. Olehnya itu pihaknya kedepan akan terus mensosialisasikan penggunaan QRIS.
"Khususnya di masa pandemi Covid-19 ini, kita tidak lagi berhadapan dengan orang dan menghindari kontak langsung," tambahnya.
Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan mengatakan proses digitalisasi ini perlu didorong. Karena perkembangan teknologi sudah tidak terbendung, apalagi saat ini sudah menuju era disrupsi digital.
"Kita sudah mulai ke arah sana yaitu era disrupsi, dimana semua yang berkaitan dengan manual akan digantikan oleh teknologi," ujarnya.
Bupati Adnan juga mengaku telah mengikuti Pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah ( TP2DD ) Provinsi, Kabupaten/Kota di Upperhills Convention Hall, Tanjung Bunga Makassar.
Selain itu, orang nomor satu di Gowa ini juga mengatakan Kabupaten Gowa sudah menerapkan sistem transaksi elektronik terutama di penerimaan pajak daerah melalui QRIS.
"Kita sangat mendukung dibentuknya Tim TP2DD, sebab ini akan membantu kemajuan daerah," ujarnya.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan, Budi Hanoto mengatakan TP2DD merupakan forum koordinasi untuk mendorong percepatan inovasi digitalisai elektronifikasi transaksi pemerintah dan mewujudkan efesien dan efektivitas, transparansi dan tata kelola keuangan Pemda secara lebih baik.
"Teknologi ini menjadi pendorong peluang ke ekonomi yang lebih baik dan pandemi ini harus dijadikan momentum untuk tranformasi digitalisai. Pemda dan kita semua wajib mengeskplorasi program digitalisasi keuangan," ujarnya.
Budi Hanoto menyebutkan, pertumbuhan ekonomi terjadi dari digitalisasi. Ia menyebutkan, struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia, sektor informasi komunikasi tumbuh tertinggi kedua baik secara nasional maupun di Sulsel.
"Kami sampaikan bahwa Sulawesi Selatan ini merupakan provinsi pertama dan terbanyak TP2DD-nya. Kita sudah ada di seluruh Kabupaten Kota," tambahnya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah ( Bapenda ) Kabupaten Gowa, Ismail Madjid menyebutkan sudah ada delapan penerimaan daerah yang menggunakan QRIS, seperti Pajak Restoran, Hotel, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan beberapa penerimaan daerah lainnya.
"Semua jenis pajak kita sudah gunakan QRIS. Kedepan kita terus dorong dan upayakan seluruh transaksi penerimaan daerah kita lakukan secara elektronik atau digitalisasi menggunakan QRIS," ungkap Ismail Madjid, Minggu (11/4/2021)
Dia menambahkan, dengan menggunakan QRIS, transaksi akan lebih mudah dan aman, karena tidak lagi menggunakan uang tunai. Olehnya itu pihaknya kedepan akan terus mensosialisasikan penggunaan QRIS.
"Khususnya di masa pandemi Covid-19 ini, kita tidak lagi berhadapan dengan orang dan menghindari kontak langsung," tambahnya.
Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan mengatakan proses digitalisasi ini perlu didorong. Karena perkembangan teknologi sudah tidak terbendung, apalagi saat ini sudah menuju era disrupsi digital.
"Kita sudah mulai ke arah sana yaitu era disrupsi, dimana semua yang berkaitan dengan manual akan digantikan oleh teknologi," ujarnya.
Bupati Adnan juga mengaku telah mengikuti Pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah ( TP2DD ) Provinsi, Kabupaten/Kota di Upperhills Convention Hall, Tanjung Bunga Makassar.
Selain itu, orang nomor satu di Gowa ini juga mengatakan Kabupaten Gowa sudah menerapkan sistem transaksi elektronik terutama di penerimaan pajak daerah melalui QRIS.
"Kita sangat mendukung dibentuknya Tim TP2DD, sebab ini akan membantu kemajuan daerah," ujarnya.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan, Budi Hanoto mengatakan TP2DD merupakan forum koordinasi untuk mendorong percepatan inovasi digitalisai elektronifikasi transaksi pemerintah dan mewujudkan efesien dan efektivitas, transparansi dan tata kelola keuangan Pemda secara lebih baik.
"Teknologi ini menjadi pendorong peluang ke ekonomi yang lebih baik dan pandemi ini harus dijadikan momentum untuk tranformasi digitalisai. Pemda dan kita semua wajib mengeskplorasi program digitalisasi keuangan," ujarnya.
Budi Hanoto menyebutkan, pertumbuhan ekonomi terjadi dari digitalisasi. Ia menyebutkan, struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia, sektor informasi komunikasi tumbuh tertinggi kedua baik secara nasional maupun di Sulsel.
"Kami sampaikan bahwa Sulawesi Selatan ini merupakan provinsi pertama dan terbanyak TP2DD-nya. Kita sudah ada di seluruh Kabupaten Kota," tambahnya.
(agn)