Sudah Tiga Hari Puluhan Driver Ojek Online Duduki Kantor Grab Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Massa yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) sudah tiga hari sejak 6 April 2021 menduduki dan menyegel kantor Grab Surabaya .
Menurut humas Frontal David Walalangi mengatakan, aksi ini akan terus dilakukan hingga pihak manajemen Grab mau duduk bersama mendiskusikan tuntutan yang disampaikan oleh para mitranya.
Baca juga: Tiga Tuntutan Tak Ditanggapi, Massa Frontal Segel Kantor Grab Surabaya
"Driver akan terus melakukan segel dan menduduki kantor Grab Surabaya sampai ada kejelasan dari pihak Grab pusat," ujarnya dalam keterangan kepada media, Jumat (9/4/2021) .
Menurut David ketidakkooperatifan manajemen merupakan salah satu alasan mitra Grab Jawa Timur tetap menduduki kantor Surabaya. Pasalnya, pada aksi Frontal jilid III lalu, pihak manajemen Surabaya enggan menemui massa.
David memaparkan tuntutan Frontal kepada aplikator adalah mengenai harga netto yang jelas, potongan 20% yang memberatkan, serta CSR dari manajemen untuk para mitra khususnya CSR selama pandemi COVID-19 berlangsung.
Baca juga: Terlilit Utang, Suami Tega Jual Istri untuk Layanan Threesome
"Pada mediasi pertama di kantor Pemprov Jawa timur, utusan manajemen Grab Surabaya menyatakan telah mengeluarkan CSR senilai Rp110 miliar untuk se-Indonesia. Tapi CSR tersebut dirasakan tidak mengena ke driver yang ada di Jawa Timur," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak Grab terkait aksi penyegelan kantor tersebut. Saat dihubungi, Manajer Public Relation Grab Indonesia Dewi Nurainibelum memberikan responnya.
Diketahui, Frontal merupakan gabungan dari beberapa komunitas pengemudi ojol se-Jawa Timur, yaitu Hipda Himpunan Pengusaha Daring) Indonesia, PDOI (Perhimpunan Driver Online Indonesia) Jawa Timur, ADO (Asosiasi Driver Online) Jawa Timur, PAS (Perkumpulan Armada Sewa) Indonesia dan Bamboe Runcing.
Menurut humas Frontal David Walalangi mengatakan, aksi ini akan terus dilakukan hingga pihak manajemen Grab mau duduk bersama mendiskusikan tuntutan yang disampaikan oleh para mitranya.
Baca juga: Tiga Tuntutan Tak Ditanggapi, Massa Frontal Segel Kantor Grab Surabaya
"Driver akan terus melakukan segel dan menduduki kantor Grab Surabaya sampai ada kejelasan dari pihak Grab pusat," ujarnya dalam keterangan kepada media, Jumat (9/4/2021) .
Menurut David ketidakkooperatifan manajemen merupakan salah satu alasan mitra Grab Jawa Timur tetap menduduki kantor Surabaya. Pasalnya, pada aksi Frontal jilid III lalu, pihak manajemen Surabaya enggan menemui massa.
David memaparkan tuntutan Frontal kepada aplikator adalah mengenai harga netto yang jelas, potongan 20% yang memberatkan, serta CSR dari manajemen untuk para mitra khususnya CSR selama pandemi COVID-19 berlangsung.
Baca juga: Terlilit Utang, Suami Tega Jual Istri untuk Layanan Threesome
"Pada mediasi pertama di kantor Pemprov Jawa timur, utusan manajemen Grab Surabaya menyatakan telah mengeluarkan CSR senilai Rp110 miliar untuk se-Indonesia. Tapi CSR tersebut dirasakan tidak mengena ke driver yang ada di Jawa Timur," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak Grab terkait aksi penyegelan kantor tersebut. Saat dihubungi, Manajer Public Relation Grab Indonesia Dewi Nurainibelum memberikan responnya.
Diketahui, Frontal merupakan gabungan dari beberapa komunitas pengemudi ojol se-Jawa Timur, yaitu Hipda Himpunan Pengusaha Daring) Indonesia, PDOI (Perhimpunan Driver Online Indonesia) Jawa Timur, ADO (Asosiasi Driver Online) Jawa Timur, PAS (Perkumpulan Armada Sewa) Indonesia dan Bamboe Runcing.
(msd)