Dinas PU Makassar Rakor Bahas Pemeliharaan Fasilitas Pamsimas
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas PU Kota Makassar menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah stakeholder dalam rangka pemeliharaan hibah khusus program nasional penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) , Jumat (9/4/2021).
Rapat tersebut juga mendengarkan persepsi terkait surat pernyataan Wali Kota tentang kesediaan menerima barang dan jasa pamsimas Kota Makassar dari segi aspek hukum maupun aspek lainnya.
Kepala Bidang Prasarana dan Bangunan Pemerintah Kota Makassar , Zuhaelsi Zubir mengatakan, lewat program pamsimas , sebanyak 63 sarana penyediaan air minum dan sanitasi (SPAMS) berhasil dibangun.
Namun, 60% di antaranya butuh perawatan. “Pembiayaan pemeliharaan yang bersumber APBN dan APBD masing-masing 50%,” tukasdalam siaran pers yang diterima SINDOnews.
Ia melanjutkan pemeliharaan SPAMS tahun lalu menggunakan APBN dilakukan di 3 lokasi. Sementara untuk tahun anggaran 2021 berkurang menjadi dua lokasi saja.
Menurut Koordinator Pamsimas Kota Makassar, surat pernyataan Wali Kota tentang kesediaan menerima barang atau jasa pamsimas merupakan komitmen dari Pemkot Makassar .
Sarana pamsimas yang telah dibangun melalui biaya APBN sebagai aset Pemkot Makassar agar terus dipelihara setelah diserahkan oleh pemerintah pusat melalui Satker PS-PAM Provinsi Sulsel.
Dari segi hukum, Kabag Hukum Setda Kota Makassar mengatakan, bahwa seharusnya dalam surat pernyataan wali kota, kedua belah pihak bertanda tangan, baik pihak pemberi sarana (pemerintah pusat) maupun pihak penerima sarana dalam hal ini Pemkot Makassar .
Di sisi lain, perwakilan Bappeda menyarankan agar tindak lanjut setelah penyerahan sarana dilampirkan dalam kontrak kerja sama. Konsultan ROMS ProvinsiSulsel menyarankan agar membuat format pernyataan sesuai dengan perspektif hukum yang berlaku, agar lebih tertib administrasi.
Lihat Juga: Fokus Perbaiki Infrastruktur Jalan pada 2023, Pemkot Makassar Alokasikan Anggaran Rp300 Miliar
Rapat tersebut juga mendengarkan persepsi terkait surat pernyataan Wali Kota tentang kesediaan menerima barang dan jasa pamsimas Kota Makassar dari segi aspek hukum maupun aspek lainnya.
Kepala Bidang Prasarana dan Bangunan Pemerintah Kota Makassar , Zuhaelsi Zubir mengatakan, lewat program pamsimas , sebanyak 63 sarana penyediaan air minum dan sanitasi (SPAMS) berhasil dibangun.
Namun, 60% di antaranya butuh perawatan. “Pembiayaan pemeliharaan yang bersumber APBN dan APBD masing-masing 50%,” tukasdalam siaran pers yang diterima SINDOnews.
Ia melanjutkan pemeliharaan SPAMS tahun lalu menggunakan APBN dilakukan di 3 lokasi. Sementara untuk tahun anggaran 2021 berkurang menjadi dua lokasi saja.
Menurut Koordinator Pamsimas Kota Makassar, surat pernyataan Wali Kota tentang kesediaan menerima barang atau jasa pamsimas merupakan komitmen dari Pemkot Makassar .
Sarana pamsimas yang telah dibangun melalui biaya APBN sebagai aset Pemkot Makassar agar terus dipelihara setelah diserahkan oleh pemerintah pusat melalui Satker PS-PAM Provinsi Sulsel.
Dari segi hukum, Kabag Hukum Setda Kota Makassar mengatakan, bahwa seharusnya dalam surat pernyataan wali kota, kedua belah pihak bertanda tangan, baik pihak pemberi sarana (pemerintah pusat) maupun pihak penerima sarana dalam hal ini Pemkot Makassar .
Di sisi lain, perwakilan Bappeda menyarankan agar tindak lanjut setelah penyerahan sarana dilampirkan dalam kontrak kerja sama. Konsultan ROMS ProvinsiSulsel menyarankan agar membuat format pernyataan sesuai dengan perspektif hukum yang berlaku, agar lebih tertib administrasi.
Lihat Juga: Fokus Perbaiki Infrastruktur Jalan pada 2023, Pemkot Makassar Alokasikan Anggaran Rp300 Miliar
(luq)