Minta Uang Keamanan Rp1 Juta ke Teknisi Perusahaan Telekomunikasi, 2 Anggota Ormas Diciduk

Kamis, 08 April 2021 - 18:41 WIB
loading...
A A A
Ditanya apakah kawasan Gedebage kerap terjadi aksi pemalakan, AKBP Adanan mengatakan, tidak bisa menduga seperti itu. "Praktik pemerasan atau pemalakan bisa terjadi di mana saja. Kalau masyarakat tau, melihat, dan mendengar tindak pidana, seperti pemerasan yang dilakukan oknum anggota ormas, segera melapor. Negara tidak boleh kalah oleh premanisme,” ucap AKBP Adanan.

Sementara itu, tersangka Erki dan Agus mengaku membagi dua uang Rp1 juta hasil pemerasan, masing-masing mendapatkan Rp500.000. Uang tersebut digunakan Erki dan Agus untuk menggelar pesta minuman keras di sekitar lokasi kejadian. “Uangnya dibagi dua dengan (Agus). Buat makan sama minum-minum (keras),” kata Erki.

Diberitakan sebelumnya, aksi pemerasan yang dilakukan preman kampung terhadap teknisi provider telekomunikasi seluler di kawasan Masjid Al Jabar, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung terjadi pada Sabtu (3/4/2021). Video pemalakan ini viral di media sosial.

Dalam video amatir, Erki tampak setengah mabuk. Dia bersama beberapa temannya mendatangi teknisi provider seluler yang tengah memperbaiki kabel fiber optik putus akibat terkena ekskavator.

Erki membentak pekerja provider seluler dalam bahasa Sunda. Kata-kata kasar yang dilontarkan pelaku disensor. "Geus pegat-pegat keun (kabel) ayeuna ku aing (ya sudah diputusin semua kabelnya sekarang)," ujar Erki.

Pelaku kemudian menarik kabel. Lucunya, saat menarik kabel, kondisi Erki sempoyongan. Akibatnya, Erki terjatuh dan sempat terbelit kabel. Namun, preman kampung tersebut semakin sok jagoan.

"Huuh sok bayar jeng aing. Geus ku aing, duapuluh hiji (21) ormas didatangken ku aing kadieu (Cepat bayar ke saya. Sudah saya bawa 21 ormas kes ini)," ujar Erki.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8100 seconds (0.1#10.140)