Gugus Tugas Covid-19 Lutra Deteksi 146 ODP, Terbanyak di Masamba

Sabtu, 18 April 2020 - 23:05 WIB
loading...
Gugus Tugas Covid-19...
Hingga Sabtu 18 April, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara mendeteksi ada 146 ODP terkait virus corona. Foto/Istimewa
A A A
MASAMBA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra) melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merilis data terbaru perkembangan virus corona per hari ini, Sabtu (18/4/2020). Untuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya meningkat menjadi 146 orang. Rinciannya yakni 104 orang sudah selesai dilakukan pemantauan dan sisanya 42 masih dalam proses pemantauan.

Penyebaran ODP di Lutra hampir merata di semua kecamatan, kecuali Seko dan Rampi yang hingga saat ini masih nihil. Kecamatan dengan jumlah ODP terbanyak adalah Masamba dengan 30 ODP, disusul Malangke (23) dan Baebunta (21). Sementara untuk jumlah pasien dalam pemantauan (PDP) jumlahnya masih 11 orang. Sebanyak sembilan pasien dinyatakan negatif corona dan dua pasien lainnya masih dalam perawatan.

“Sampai saat ini Luwu Utara telah mengambil sampel swab hidung dan tenggorokan sebanyak 16 sampel, baik yang berstatus OTG, ODP maupun PDP,” kata Juru Bicara Pemkab Luwu Utara (Lutra) untuk Penanganan Covid-19, Komang Krisna.

Dari 16 sampel itu, Komang menyebut sembilan sampel telah terkonfirmasi laboratorium dengan hasil negatif covid-19. Sisanya, tujuh sampel swab masih dalam proses pengiriman dan pemeriksaan di BBLK. “Tujuh spesimen swab ini, satu di antaranya adalah santri yang viral kemarin,” ungkap dia.

Pihaknya juga mengambil spesimen lima penumpang KM Lambelu yang hasil rapid testnya kemarin negatif covid-19. “Meski ada beberapa yang masuk dalam kelompok berisiko yang wajib kita waspadai, tetapi kita berharap kepada masyarakat untuk tidak panik."

"Percayakan penanganan covid-19 ini kepada pemerintah. Masyarakat tetap tenang di rumah, jaga jarak, dan selalu pakai masker, baik yang sehat maupun yang sakit,” harap Komang.

Komang kembali mengimbau warga Lutra untuk tidak melakukan perjalanan pulang kampung alias mudik sebab sangat berisiko terjadinya penularan di daerah. “Kalau kita mudik tentu akan memberikan peluang besar terjadinya penyebaran covid-19. Kalau mau kampung aman, jangan mudik dulu. Tunggu sampai situasi betul-betul terkendali,” tandasnya.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)