Jumlah Kunjungan Wisman ke Jawa Timur Turun 99,41 Persen
loading...
A
A
A
SURABAYA - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur (Jatim) bulan Februari 2021 mencapai 69 kunjungan. Angka tersebut naik sebesar 245% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 20 kunjungan. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2020, jumlah wisman turun 99,41% yaitu dari 11.700 kunjungan.
“Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak langsung dan paling terpukul saat pandemi COVID-19. Hal ini terlihat pada jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dan khususnya ke Jatim yang turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (5/4/2021).
Dia menambahkan, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisman yang masuk Jatim sepanjang tahun 2020 hanya mencapai 34.977 kunjungan. Jumlah ini merupakan yang terendah dalam 5 tahun terakhir. Memasuki tahun 2021 kondisi sektor pariwisata belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan dikarenakan pandemi COVID-19 di Indonesia yang masih belum berakhir.
“Ke depan, ketika kondisi sudah normal, dengan tatanan yang baru, tentunya diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan wisman ke Jatim,” tandas Umar.
Data BPS Jatim menunjukkan, pada bulan Februari 2021, wisman yang masuk ke Jatim mayoritas Korea selatan sebanyak 12 orang. Disusul Jepang sebanyak 8 orang, serta Tiongkok dan Amerika Serikat sebanyak 5 orang. Jumlah tersebut mencapai 43,48% dari total kunjungan wisman ke Jatim. “Sedangkan sisanya sebesar 56,52% berasal dari negara lain, termasuk 16 orang warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri,” ujar Umar.
Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Jatim periode Januari - Februari 2021 sebanyak 89 kunjungan. Dibanding periode yang sama tahun 2020, jumlah kunjungan wisman ke Jatim turun 99,69%. Sementara itu, selama periode tersebut jumlah kunjungan wisman yang berkebangsaan Korea Selatan merupakan yang terbanyak. Yakni 12 kunjungan. Disusul Jepang sebanyak 8 kunjungan serta Tiongkok dan Amerika Serikat dengan jumlah kunjungan wisman sebanyak 5 kunjungan.
“Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak langsung dan paling terpukul saat pandemi COVID-19. Hal ini terlihat pada jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dan khususnya ke Jatim yang turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (5/4/2021).
Dia menambahkan, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisman yang masuk Jatim sepanjang tahun 2020 hanya mencapai 34.977 kunjungan. Jumlah ini merupakan yang terendah dalam 5 tahun terakhir. Memasuki tahun 2021 kondisi sektor pariwisata belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan dikarenakan pandemi COVID-19 di Indonesia yang masih belum berakhir.
“Ke depan, ketika kondisi sudah normal, dengan tatanan yang baru, tentunya diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan wisman ke Jatim,” tandas Umar.
Data BPS Jatim menunjukkan, pada bulan Februari 2021, wisman yang masuk ke Jatim mayoritas Korea selatan sebanyak 12 orang. Disusul Jepang sebanyak 8 orang, serta Tiongkok dan Amerika Serikat sebanyak 5 orang. Jumlah tersebut mencapai 43,48% dari total kunjungan wisman ke Jatim. “Sedangkan sisanya sebesar 56,52% berasal dari negara lain, termasuk 16 orang warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri,” ujar Umar.
Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Jatim periode Januari - Februari 2021 sebanyak 89 kunjungan. Dibanding periode yang sama tahun 2020, jumlah kunjungan wisman ke Jatim turun 99,69%. Sementara itu, selama periode tersebut jumlah kunjungan wisman yang berkebangsaan Korea Selatan merupakan yang terbanyak. Yakni 12 kunjungan. Disusul Jepang sebanyak 8 kunjungan serta Tiongkok dan Amerika Serikat dengan jumlah kunjungan wisman sebanyak 5 kunjungan.
(don)