Dua Pekan Jelang Ramadan, Harga Cabai Masih Tinggi

Rabu, 31 Maret 2021 - 08:29 WIB
loading...
Dua Pekan Jelang Ramadan,...
Harga cabai utamanya jenis Rawit Merah di Kota Makassar masih tinggi hingga hari Selasa (30/3/2021). Foto: Dok/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Harga cabai utamanya jenis Rawit Merah di Kota Makassar masih tinggi hingga hari Selasa (30/3/2021). Padahal dua pekan ke depan sudah memasuki bulan ramadan, dimana permintaan diprediksi akan meningkat.

Harga cabai dilaporkan telah mengalami peningkatan sejak November 2020 lalu dan secara konsisten merangkak naik hingga Maret 2021. Tercatat harga rata-rata cabai mencapai Rp80.000 hingga Rp100.000 per liter dari harga normal Rp20.000 sampai Rp40.000.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar , Andi Muhammad Yasir mengatakan pihaknya tengah berupaya mengontrol tingginya harga di pasar. Salah satunya dengan berupaya menggandeng Badan Usaha Logistik ( Bulog ) menjelang bulan Ramadan.

"Jadi kita mau koordinasi juga dengan Bulog jelang Ramadan ini, mungkin nanti ada rencana pengadaan cabai," tukasnya.



Tak hanya itu, pihaknya juga akan segera menggelar operasi pasar untuk mencegah terjadinya penimbunan oleh oknum tak bertanggung jawab yang berpotensi kian memperparah harga.

"Minggu ini mungkin kita sudah mulai operasi pasar , utamanya cabai," lanjut dia.

Yasir juga mempertimbangkan rencana pengadaan pasar murah. Hanya saja, untuk langkah ini masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya persoalan administrasi hingga antisipasi kerumunan.

Berdasarkan data per 29 Maret 2021, komoditi cabai rawit dikalkulasi menjadi komoditi tertinggi, yaitu mencapai Rp80.000-Rp100.000 per liter, harga cabai hijau berada di kisaran Rp40.000 hingga Rp50.000 per liter.

Cabai merah besar berada di harga normal yaitu sebesar Rp20.00 Rp30.000 per liter, demikian pula cabai merah keriting mencapai Rp30.000 sampai Rp40.000 per liter.



Kabid Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kota Makassar , Sri Rejeki mengatakan tingginya harga cabai utamanya jenis cabai rawit diakibatkan masih maraknya gagal panen akibat cuaca di sejumlah wilayah penyangga, seperti Maros, Gowa dan Takalar.

Selain itu komoditi cabai di daerah dilaporkan masih dikirim ke luar, sehingga terjadi kelangkaan. "Jadi memang menurut info itu gagal panen karena cuaca dan juga banyak yang dikirim keluar Sulsel cabainya," tukas Sri.

Sebelumnya Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto berjanji akan menangani persoalan tersebut dengan berkoordinasi bersama pihak provinsi.

Dirinya mencurigai ada pihak yang tak berwenang sengaja membeli dengan jumlah besar sehingga kebutuhan daerah sulit terpenuhi.

"Kita akan segera berkoordinasi dengan provinsi, supaya suplai cabai dari kabupaten kota bisa didistribusikan masuk Kota Makassar," ujarnya.

Dia mengatakan akan kembali mengaktifkan Lorong Smart yang akan menghidupkan petani lorong. Hal ini dinilai bakal mampu menekan inflasi harga cabai saat ini.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2266 seconds (0.1#10.140)