Polres Palopo Jaga Ketat Rumah Ibadah Usai Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
loading...
A
A
A
PALOPO - Pascaledakan bom bunuh diri di halaman depan Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido Makassar, jajaran Polres Palopo ikut memperketat pengamanan di wilayahnya, Minggu (28/3/2021).
Pengamanan ini dilakukan di gereja dan rumah ibadah lainnya seperti masjid termasuk di beberapa titik objek vital, kantor Polres, setiap Polsek, termasuk pusat perbelanjaan.
Kapolres Palopo, AKBP Alvian Nurnas menyampaikan, peningkatan pengamanan ini bentuk antisipasi, sesuai arahan dari pimpinan pascaterjadinya ledakan di Makassar. “Iya benar, kami akan melakukan peningkatan pengamanan di gereja, apalagi sebentar sore masih ada peribadatan. Bukan hanya gereja, rumah ibadah lainnya seperti masjid mulai sekarang akan kita jaga, terlebih jelang Ramadan," ujarnya.
Selain itu, pengamanan juga dilakukan di beberapa objek vital, termasuk Polres dan seluruh Polsek bahkan pusat perbelanjaan.
Kapolres Palopo mengatakan, bentuk antisipasi lain yang dilakukan adalah meningkatkan pelaksanaan razia di titik tertentu termasuk pintu masuk wilayah masing-masing. Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas, hoaks, apalagi memicu SARA.
“Polres Palopo akan berupaya memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat. Kerja sama masyatakat juga kami minta untuk tidak menyebar informasi hoax, memancing situasi. Mari saling menjaga dan saling menghargai," kuncinya.
Untuk diketahui, sekira pukul 10.30 Wita, Minggu, (28/3) tadi, telah terjadi ledakan yang kemudian diduga motif bom bunuh diri. Lokasi ledakan di depan Geraja Catedral, Jalan Kajaolalido Makassar.
Sejumlah saksi yang telah diminta keterangannya oleh aparat kepolisian setempat diantaranya, Akbar (23), Laele (56) dan Naima (38). Berikut potongan keterangan saksi yang beredar di WA dalam bentuk laporan.
“Awalnya ia jaga warung depan Gereja Katedral kemudian melihat orang
berkerumun di depan gereja dan tiba - tiba mendengar suara ledakan dan melihat potongan badan berserakan di Jalan," tulisnya.
Dia menyebutkan, saat itu mau pulang ke rumah dan melewati Jalan Kajalalido Makassar. “Sebelum tiba di depan Geraja Katedral tiba tiba meledak dan mendengar 1 kali ledakan besar kemudian ada asap besar dan tubuh manusia berserakan seperti rambut,” lanjutnya.
Laporan berikut menunjukan keterangan yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), diantaranya, potongan badan yang berserakan di Jalan Kajaolalido, paku dan lempengan plat yang diduga dari bom, 1 (satu) unit motor terbakar di pintu pagar Gereja Katedral.
Lihat Juga: Tertangkap di Solo, Terduga Teroris Jaringan JAD Berencana Bom Gereja Gembala Baik di Batu
Pengamanan ini dilakukan di gereja dan rumah ibadah lainnya seperti masjid termasuk di beberapa titik objek vital, kantor Polres, setiap Polsek, termasuk pusat perbelanjaan.
Kapolres Palopo, AKBP Alvian Nurnas menyampaikan, peningkatan pengamanan ini bentuk antisipasi, sesuai arahan dari pimpinan pascaterjadinya ledakan di Makassar. “Iya benar, kami akan melakukan peningkatan pengamanan di gereja, apalagi sebentar sore masih ada peribadatan. Bukan hanya gereja, rumah ibadah lainnya seperti masjid mulai sekarang akan kita jaga, terlebih jelang Ramadan," ujarnya.
Selain itu, pengamanan juga dilakukan di beberapa objek vital, termasuk Polres dan seluruh Polsek bahkan pusat perbelanjaan.
Kapolres Palopo mengatakan, bentuk antisipasi lain yang dilakukan adalah meningkatkan pelaksanaan razia di titik tertentu termasuk pintu masuk wilayah masing-masing. Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas, hoaks, apalagi memicu SARA.
“Polres Palopo akan berupaya memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat. Kerja sama masyatakat juga kami minta untuk tidak menyebar informasi hoax, memancing situasi. Mari saling menjaga dan saling menghargai," kuncinya.
Baca Juga
Untuk diketahui, sekira pukul 10.30 Wita, Minggu, (28/3) tadi, telah terjadi ledakan yang kemudian diduga motif bom bunuh diri. Lokasi ledakan di depan Geraja Catedral, Jalan Kajaolalido Makassar.
Sejumlah saksi yang telah diminta keterangannya oleh aparat kepolisian setempat diantaranya, Akbar (23), Laele (56) dan Naima (38). Berikut potongan keterangan saksi yang beredar di WA dalam bentuk laporan.
“Awalnya ia jaga warung depan Gereja Katedral kemudian melihat orang
berkerumun di depan gereja dan tiba - tiba mendengar suara ledakan dan melihat potongan badan berserakan di Jalan," tulisnya.
Dia menyebutkan, saat itu mau pulang ke rumah dan melewati Jalan Kajalalido Makassar. “Sebelum tiba di depan Geraja Katedral tiba tiba meledak dan mendengar 1 kali ledakan besar kemudian ada asap besar dan tubuh manusia berserakan seperti rambut,” lanjutnya.
Laporan berikut menunjukan keterangan yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), diantaranya, potongan badan yang berserakan di Jalan Kajaolalido, paku dan lempengan plat yang diduga dari bom, 1 (satu) unit motor terbakar di pintu pagar Gereja Katedral.
Lihat Juga: Tertangkap di Solo, Terduga Teroris Jaringan JAD Berencana Bom Gereja Gembala Baik di Batu
(nic)