Forkopimda Jabar Lepas Babinsa-Bhabinkamtibmas-Satpol PP Bagikan 2.000 Paket Sembako
loading...
A
A
A
Dalam kondisi perang, ujar Kang Emil, ada tiga babak yang harus diwaspadai. Dua babak telah terjadi dan babak ketiga belum, dan diharapkan jangan terjadi.
"Babak pertama adalah darurat kesehatan sudah dan sedang terjadi, babak ke 2 adalah darurat ekonomi sedang terjadi, dan yang ke 3 darurat sosial politik jangan sampai terjadi," ujar Kang Emil.
Dalam darurat ekonomi, tutur Gubernur, Pemprov Jabar telah menyampaikan kepada masyarakat yang terdampak tidak lagi 40% menurut teori tapi sudah 63%. Sebesar 63% masyarakat yang mengalami darurat ekonomi ini tidak bisa semuanya ditanggung oleh negara.
"Karena itu, saya mengimbau mari geser pembatasan sosial menjadi solidaritas sosial. Siapa yang tangannya di atas, mari bergabung untuk membantu mereka yang tangannya sudah di bawah," tutur Gubernur.
Untuk memenangkan perang melawan COVID-19, gugus tugas sudah melihat hasilnya luar biasa, ternyata kuncinya adalah kebersamaan, satu komando, dan kekompakan.
Kang Emil mengungkapkan, berita-berita baik hasil Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jumlah pasien di rumah sakit sudah turun 50%.
Kecepatan virus Corona menyebar sudah tinggal 1/3 dari sebelum PSBB. Ini berita-berita baik hasil kinerja Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jabar dan menjadi kebanggan bersama.
"Hari ini kami melepas pasukan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Satpol PP ini adalah memberikan pesan kepada rakyat, bahwa negara hadir dalam mengatasi masalah ini," ungkap Kang Emil.
Jika tak ada halangan dan gangguan pada pekan ini, kata Gubernur, seharusnya sesuai teori kesehatan, pada Juli, aktivitas bisa kembali normal.
"Per hari ini zona merah masih 50% sisanya ada zona kuning dan biru. Kami berharap bulan Juni semua sudah bisa zona biru sehingga kehidupan bisa 100% normal tapi dengan cara baru," pungkas Emil.
"Babak pertama adalah darurat kesehatan sudah dan sedang terjadi, babak ke 2 adalah darurat ekonomi sedang terjadi, dan yang ke 3 darurat sosial politik jangan sampai terjadi," ujar Kang Emil.
Dalam darurat ekonomi, tutur Gubernur, Pemprov Jabar telah menyampaikan kepada masyarakat yang terdampak tidak lagi 40% menurut teori tapi sudah 63%. Sebesar 63% masyarakat yang mengalami darurat ekonomi ini tidak bisa semuanya ditanggung oleh negara.
"Karena itu, saya mengimbau mari geser pembatasan sosial menjadi solidaritas sosial. Siapa yang tangannya di atas, mari bergabung untuk membantu mereka yang tangannya sudah di bawah," tutur Gubernur.
Untuk memenangkan perang melawan COVID-19, gugus tugas sudah melihat hasilnya luar biasa, ternyata kuncinya adalah kebersamaan, satu komando, dan kekompakan.
Kang Emil mengungkapkan, berita-berita baik hasil Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jumlah pasien di rumah sakit sudah turun 50%.
Kecepatan virus Corona menyebar sudah tinggal 1/3 dari sebelum PSBB. Ini berita-berita baik hasil kinerja Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jabar dan menjadi kebanggan bersama.
"Hari ini kami melepas pasukan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Satpol PP ini adalah memberikan pesan kepada rakyat, bahwa negara hadir dalam mengatasi masalah ini," ungkap Kang Emil.
Jika tak ada halangan dan gangguan pada pekan ini, kata Gubernur, seharusnya sesuai teori kesehatan, pada Juli, aktivitas bisa kembali normal.
"Per hari ini zona merah masih 50% sisanya ada zona kuning dan biru. Kami berharap bulan Juni semua sudah bisa zona biru sehingga kehidupan bisa 100% normal tapi dengan cara baru," pungkas Emil.