Bupati Gresik Temui Menko Perekonomian, Jemput 200.000 Lapangan Kerja JIIPE

Sabtu, 13 Maret 2021 - 16:33 WIB
loading...
Bupati Gresik Temui Menko Perekonomian, Jemput 200.000 Lapangan Kerja JIIPE
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (kiri) berfoto bersama Menko Perekonian Airlangga Hartanto (tengah) di Jakarta.
A A A
GRESIK - Tak ingin berpangku tangan paska dilantik, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani terus gerak cepat memulihkan ekonomi di tengah pandemi. Salah satu caranya dengan menjemput 200.000 peluang kerja di kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE.

Orang nomor satu di Gresik itu menemui Menko Perekonian Airlangga Hartanto di Jakarta. Membahas khusus tentang pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

“Alhamdulillah, Jumat sore kemarin saya diterima Pak Menko (Airlangga Hartarto, red). Tujuannya satu. Ingin ekonomi Gresik segera pulih,” kata Bupati Fandi Akhmad Yani, Sabtu (13/3/2021).

Baca juga: Bupati Gresik Tegaskan OPD Wajib Berinovasi, Tak Copy Paste Program Lama

Caranya, lanjut bupati yang kerap disapa Gus Yani, dengan akselerasi dan optimalisasi JIIPE. Golnya segera dibuka lapangan kerja seluas mungkin untuk warga Gresik.

Gus Yani mengatakan, akibat pandemi Gresik menghadapi tantangan ekonomi sektor pengangguran dan kemiskinan. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di 2020 menjadi 8,21 persen. Jauh di atas rata-rata TPT Jatim yang 5,84 persen.

“Ketika industri terdampak pandemi baik secara pasar maupun operasional, pasti ada layoff. Maka saya ikhtiar cepat cari solusi untuk pulihkan ekonomi warga,” katanya.

Apalagi, berdasarkan kajian, saat beroperasi penuh, serapan tenaga kerja di KEK JIIPE mencapai hampir 200.000 orang.

“Saya minta warga Gresik dilibatkan. Jangan khawatir, SDM Gresik berkualitas. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kami termasuk tertinggi di Jatim. Saya juga akan menggeber program sertifikasi keahlian gratis untuk anak-anak muda Gresik, sehingga bisa terserap ke kebutuhan industri,” terang bendahara PW GP Ansor Jatim ini.

Adapun dari sisi kemiskinan, pada 2020, angka Gresik mencapai 12,40 persen, di atas rata-rata Jatim sebesar 11,09 persen. “Langkah terpadu kita percepat, termasuk KEK JIIPE ini yang ujungnya harus bisa menurunkan kemiskinan,” tegas Gus Yani.

KEK JIIPE, papar Gus Yani, bakal dipacu pengembangannya untuk industri teknologi, metal, kimia, energi, dan logistik. Berdasarkan hasil kajian, KEK JIIPE diproyeksi mampu mendatangkan investasi sekitar US$16,9 miliar atau setara Rp236,6 triliun.

Produksi pelaku usaha di JIIPE akan mampu memberikan kontribusi ekspor sebesar US$10,1 miliar per tahun ketika beroperasi penuh.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4069 seconds (0.1#10.140)