Kejar Target, Dinkes Pangkalpinang Vaksin 500 Lansia dan Tokoh Agama di Masjid

Jum'at, 12 Maret 2021 - 18:15 WIB
loading...
Kejar Target, Dinkes Pangkalpinang Vaksin 500 Lansia dan Tokoh Agama di Masjid
Seorang lansia menjalani vaksinasi tahap dua yang digelar Dinas Kesehatan Pangkalpinang.
A A A
PANGKALPINANG - Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menargetkan 7.000 lansia dan tokoh agama di Pangkalpinang melakukan vaksinasi tahap dua . Untuk menggapai itu, dinkes melakukan vaksinasi di Masjid Jamik Pangkalpinang dengan sasaran 500 lansia dan tokoh agama, Jumat (12/3/2021).

Kedinkes Kota Pangkalpinang, Masagus Hakim mengatakan, dari target 7.000 lansia dan tokoh agama atau palayan publik, pihaknya telah melakukan vaksinasi hampir terhadap 6.000 orang. "Pelayanan publik yang sudah di suntik sebanyak 3.591 orang dan lansia 2.346 ornag," kata Masagus.

Untuk mencapai target 7.000 orang, dinkes melakukan pola jemput bola dengan menyasar tempat ibadah. Warga sekitar tempat ibadah dapat mendaftarkan diri kepihak nakes yang sedang bertugas. "Hari ini kami lakukan vaksinasi terhadap lansia dan tokoh agama dengan target hari ini 500 orang yang dilakukan di halaman Masjid Jamik Pangkalpinang," ujarnya.

Baca juga: Bos Judi Togel Online di Jambi Ditangkap

Seperti biasa, mereka yang akan divaksinasi menjalani beberapa tahap mulai dari pendaftaran hingga scening kesehatan. Usai di suntik, wajib melakukan observasi selama 30 menit untuk mengetahuinya reaksi tubuh pasca diimunisasi.

Mereka yang mendapat vaksin rata-rata mengaku lega usai divaksin dan berharap hal itu dapat mengakhiri pandemi. "Alhamdulillah terima kasih kepada pemerintah yang telah melakukan program ini. Semoga bisa mengakhiri pandemi. Kepada ibu-ibu tidak perlu takut, ayo kita dukung program pemerintah ini," ucap Badariah.

Ia berharap dengan adanya vaksinasi, warga yang hendak keluar daerah tidak perlu lagi melakukannya swab. "Yang jadi pertanyaan kami, apakah setelah vaksin ini harus di swab juga jika mau keluar daerah?. Karena swab itu harus keluar biaya sendiri," katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1297 seconds (0.1#10.140)