Jabar Ranking Pertama Penilaian Kinerja ASN se-Indonesia, BKN: Perlu Dicontoh
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Kepegawaian Nasional (BKN ) menempatkan Pemprov Jabar pada peringkat pertama atas capaian Penilaian Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pada BKN Awards 2020.
Baca juga: BKN: Banyak PNS Masih Bekerja Meski Putusan Pidana Korupsi Sudah Inkrah
Selain itu, Pemprov Jabar juga menempati peringkat ketiga atas capaian dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan, kepangkatan, dan pensiun. Kemudian, BKN Kantor Regional III Bandung Wilayah Kerja Jabar dan Banten juga dinobatkan sebagai peringkat pertama kategori Implementasi Penilaian Kinerja Tahun 2020.
Baca juga: Mayoritas Pemda Belum Daftarkan Pegawai Non-ASN ke BPJS
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Gedung Sate Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (12/3/2021).
Setiawan mengungkapkan, penghargaan ini menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan Pemprov Jabat dalam upayanya mewujudkan visi misi Jabar Juara Lahir Batin melalui peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kerja Pemprov Jabar.
"Saya pikir ini sebuah anugerah yang sangat bermakna bagi kami karena selama ini memang salah satu cita-cita atau visi misi Jawa Barat adalah Jabar Juara yang salah satunya adalah terkait SDM harus juara juga," ujar Setiawan seusai menerima penghargaan.
"Dan kami tidak sia-sia yang telah bekerja untuk terus bergiat terkait dengan peningkatan kapasitas SDM dan dianugerahi oleh BKN," lanjutnya.
Setiawan mengatakan, Pemprov Jabar akan terus meningkatkan implementasi sistem merit yang menjadi catatan dari BKN. Meski demikian, penerapan sistem merit Pemprov Jabar sudah menjadi yang terbaik se-Indonesia versi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Hal itu, kata Setiawan, menjadi standar bagi Pemprov Jabar dalam mengimplementasikan promosi dan rotasi ASN yang sudah mulai diterapkan pada proses promosi rotasi sebelumnya.
"Penilaian merit sistem ini ada sembilan faktor dan kesembilannya itu harus berpadu dalam satu perencanaan yang sangat baik. Jabar menjadi peringkat pertama dengan skor 375,5 dan di tahun 2020 ini kami tertinggi se-nasional," bebernya.
"Tentu saja ini juga membuktikan bahwa salah satu poin tinggi bagi Jabar adalah karena kami mengimplementasikan dari kebijakan bagaimana sistem promosi rotasi ini dikaitkan dengan merit sistem yang telah dibangun, dan ini sudah ada standar secara nasional," kata Setiawan.
Sementara itu, Wakil Kepala BKN, Supranawa Yusuf mengapresiasi prestasi yang diraih Pemprov Jabar. Menurutnya, capaian terkait penilaian kinerja ASN ini perlu dicontoh instansi-instansi lainnya, tak terkecuali instansi setingkat pemerintah pusat.
"Kami dari BKN tentu mengapresiasi prestasi dari Provinsi Jabar yang luar biasa. Sudah peringkat pertama di level nasional untuk majanemen kinerja atau penilaian kinerja. Ini saya kira perlu menjadi contoh bagi semua instansi yang lain, bahkan termasuk yang (setingkat) pemerintah pusat," katanya.
Supranawa berpesan agar Pemprov Jabar terus meningkatkan kolaborasi dengan BKN dalam mendongkrak penerapan kinerja yang lebih baik di instansi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
"Saya juga mengajak supaya Pemprov Jabar bersama-sama BKN bisa membantu instansi lain, termasuk daerah lain yang perlu kita dorong supaya penerapan merit sistem ini menjadi lebih baik, manajemen kepegawaiannya juga menjadi lebih bagus," tandasnya.
Baca juga: BKN: Banyak PNS Masih Bekerja Meski Putusan Pidana Korupsi Sudah Inkrah
Selain itu, Pemprov Jabar juga menempati peringkat ketiga atas capaian dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan, kepangkatan, dan pensiun. Kemudian, BKN Kantor Regional III Bandung Wilayah Kerja Jabar dan Banten juga dinobatkan sebagai peringkat pertama kategori Implementasi Penilaian Kinerja Tahun 2020.
Baca juga: Mayoritas Pemda Belum Daftarkan Pegawai Non-ASN ke BPJS
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Gedung Sate Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (12/3/2021).
Setiawan mengungkapkan, penghargaan ini menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan Pemprov Jabat dalam upayanya mewujudkan visi misi Jabar Juara Lahir Batin melalui peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kerja Pemprov Jabar.
"Saya pikir ini sebuah anugerah yang sangat bermakna bagi kami karena selama ini memang salah satu cita-cita atau visi misi Jawa Barat adalah Jabar Juara yang salah satunya adalah terkait SDM harus juara juga," ujar Setiawan seusai menerima penghargaan.
"Dan kami tidak sia-sia yang telah bekerja untuk terus bergiat terkait dengan peningkatan kapasitas SDM dan dianugerahi oleh BKN," lanjutnya.
Setiawan mengatakan, Pemprov Jabar akan terus meningkatkan implementasi sistem merit yang menjadi catatan dari BKN. Meski demikian, penerapan sistem merit Pemprov Jabar sudah menjadi yang terbaik se-Indonesia versi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Hal itu, kata Setiawan, menjadi standar bagi Pemprov Jabar dalam mengimplementasikan promosi dan rotasi ASN yang sudah mulai diterapkan pada proses promosi rotasi sebelumnya.
"Penilaian merit sistem ini ada sembilan faktor dan kesembilannya itu harus berpadu dalam satu perencanaan yang sangat baik. Jabar menjadi peringkat pertama dengan skor 375,5 dan di tahun 2020 ini kami tertinggi se-nasional," bebernya.
"Tentu saja ini juga membuktikan bahwa salah satu poin tinggi bagi Jabar adalah karena kami mengimplementasikan dari kebijakan bagaimana sistem promosi rotasi ini dikaitkan dengan merit sistem yang telah dibangun, dan ini sudah ada standar secara nasional," kata Setiawan.
Sementara itu, Wakil Kepala BKN, Supranawa Yusuf mengapresiasi prestasi yang diraih Pemprov Jabar. Menurutnya, capaian terkait penilaian kinerja ASN ini perlu dicontoh instansi-instansi lainnya, tak terkecuali instansi setingkat pemerintah pusat.
"Kami dari BKN tentu mengapresiasi prestasi dari Provinsi Jabar yang luar biasa. Sudah peringkat pertama di level nasional untuk majanemen kinerja atau penilaian kinerja. Ini saya kira perlu menjadi contoh bagi semua instansi yang lain, bahkan termasuk yang (setingkat) pemerintah pusat," katanya.
Supranawa berpesan agar Pemprov Jabar terus meningkatkan kolaborasi dengan BKN dalam mendongkrak penerapan kinerja yang lebih baik di instansi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
"Saya juga mengajak supaya Pemprov Jabar bersama-sama BKN bisa membantu instansi lain, termasuk daerah lain yang perlu kita dorong supaya penerapan merit sistem ini menjadi lebih baik, manajemen kepegawaiannya juga menjadi lebih bagus," tandasnya.
(shf)