Waspada, Bahan Baku PDAM Delta Tirta Tercemar Mikroplastik

Jum'at, 12 Maret 2021 - 16:20 WIB
loading...
Waspada, Bahan Baku PDAM Delta Tirta Tercemar Mikroplastik
Pemakaian plastik sekali pakai seperti botol air minum sekali pakai, tas kresek, sedotan, sachet dan Styrofoam kian mengkawatirkan. SINDOnews/Ali
A A A
SURABAYA - Pemakaian plastik sekali pakai seperti botol air minum sekali pakai, tas kresek, sedotan, sachet dan Styrofoam kian mengkawatirkan. Limbah plastik yang dibuang sembarangan terutama di sungai, mengancam kesehatan masyarakat. Salah satunya di sungai Brantas dan Kali Pelayaran. Padahal air sungai itu digunakan sebagai bahan baku air PDAM delta Tirta Sidoarjo.

Peneliti Ecoton, Andreas Agus Kristanto, mengungkapkan dari hasil uji mikroplastik ditemukan bahwa dalam air Kali Pelayaran terdapat mikroplastik jenis Fiber dan Fragmen. Hasil temuan tersebut merupakan tanda bahaya bagi masyarakat konsumen PDAM Delta Tirta dan peringatan untuk mengendalikan pencemaran sampah plastik di Kali Pelayaran.

"Kali Pelayaran telah tercemar mikroplastik. Dari 10 ml air yang kita ambil mengandung 3 partikel mikroplastik, dari total 100 ml air sampel,” ungkapnya saat uji mobile laboratorium mikroplastik bersama pegiat lingkungan Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha).

Penelitian yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Umaha dan diikuti lebih dari 40 peserta dari SMA dan SMKN di wilayah Sidoarjo dan Mahasiswa beberapa perguruan tinggi di Surabaya dan Sidoarjo itu bertujuan untuk mensosialisakan bahaya penggunaan plastik sekali pakai. Untuk itu, Ketua Panitia acara Uji Mikroplastik, Nely Agustin Elsita Farudila, menghimbau masyarakat terutama mahasiswa untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai.

“Kami ingin mengajak civitas akademi Umaha mengetahui kondisi pencemaran mikroplastik pada sungai di Sidoarjo dan dampaknya pada Kesehatan. Untuk itu kami membuka klinik untuk menguji kadar mikroplastik di Kali Pelayaran dan Kali brantas yang melalui wilayah Sidoarjo,” kata Nely. Baca: Minibus Terbakar Usai Menabrak Pembatas Jalan di Karawang.

Para pegiat lingkungan ini sebelumnya juga memapaparkan kondisi pencemaran mikroplastik di Kali Brantas dan dampak Kesehatan. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel mikroplastik di Kali Pelayaran yang menjadi bahan baku PDAM delta Tirta Sidoarjo. Mereka mengambil 100 liter air sungai Brantas dan Kali Pelayaran yang ada di sekitar Kampus Umaha dan menguji keberadaan mikroplastik dengan mikroskop binokuler dengan pembesaran 100-400 kali.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sepanjang Sidoarjo, M. Zamroni menegaskan, sebagai upaya sebagai upaya pengendalian pencemaran sungai, pihaknya menggalakkan program KKN tematik di Desa-desa Sepanjang Sungai Pelayaran. Dalam kesempatan itu, Umaha juga mengikrarkan Kampus bebas tas Kresek sebagai upaya mengendalikan pencemaran sampah plastik di Kampus Umaha. Baca Juga: Dipicu Masalah Sepele, Dua Sahabat di Kota Bitung Berkelahi.

“Berbagai upaya kami lakukan dalam usaha mengendalian pencemaran Sungai melalui program KKN tematik di Desa-desa Sepanjang Sungai Pelayaran, dengan melakukan edukasi dan peningkatan kesadaran untuk tidak membuang sampah dan memperlakukan sungai lebih baik,” pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0996 seconds (0.1#10.140)