Korlantas Polri Bakal Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus Dalam 2 Hari
loading...
Tim Polri melakukan penyelidikan kecelakaan bus Padma Kencana di Tanjakan Cae Kawungluwuk, Kecamatan Wado, Sumedang, Kamis (11/3/2021). Foto/NTMC Polri
A
A
A
BANDUNG - Korlantas Polri berupaya keras melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana terjun ke jurang di Tanjakan Cae Kawungluwuk, Kecamatan Wado, Sumedang. Dalam dua hari kedepan ditergetkan bisa mengungkap penyebab kecelakaan yang menewaskan 27 orang itu.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari account Instagram @ntmc_polri, Korlantas Polri telah menerjunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut bus tersebut.
Menurut Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto, tim TAA membackup tim dari Polda Jabar untuk olah TKP. Tim nantinya akan melakukan telaah sebelum, sesaat, dan sesudah kejadian. Telaah tersebut akan dilakukan simulasi data secara computerize.
![Korlantas Polri Bakal Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus Dalam 2 Hari]()
"Dalam waktu dua hari akan ketahuan hasilnya," kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto, Kamis (11/3/2021).
Kendati begitu, berdasarkan hasil olah TKP sementara, sopir bus diduga kurang menguasai medan jalan yang ada di tanjakan Cae, Sumedang. Apalagi, jalur tersebut adalah jalan alternatif untuk rute ke Kota Sumedang, melalui jalur Wado via Malangbong.
"Karena bus pariwisata, sopir sepertinya tidak terbiasa melewati jalan ini. Ini jalan alternatif, bukan jalan untuk angkutan terutama bus besar. Ditambah, menurut saksi kondisi cuaca sedang gerimis dan penerangan yang kurang," kata Kushariyanto.
Dia berharap, pemerintah daerah bisa mengambil langkah-langkah konkret, seperti melakukan pembatasan kendaraan besar maupun berat yang akan melintas melalui jalur tersebut karena kondisi jalan yang sangat rawan.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari account Instagram @ntmc_polri, Korlantas Polri telah menerjunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut bus tersebut.
Menurut Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto, tim TAA membackup tim dari Polda Jabar untuk olah TKP. Tim nantinya akan melakukan telaah sebelum, sesaat, dan sesudah kejadian. Telaah tersebut akan dilakukan simulasi data secara computerize.
"Dalam waktu dua hari akan ketahuan hasilnya," kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto, Kamis (11/3/2021).
Kendati begitu, berdasarkan hasil olah TKP sementara, sopir bus diduga kurang menguasai medan jalan yang ada di tanjakan Cae, Sumedang. Apalagi, jalur tersebut adalah jalan alternatif untuk rute ke Kota Sumedang, melalui jalur Wado via Malangbong.
"Karena bus pariwisata, sopir sepertinya tidak terbiasa melewati jalan ini. Ini jalan alternatif, bukan jalan untuk angkutan terutama bus besar. Ditambah, menurut saksi kondisi cuaca sedang gerimis dan penerangan yang kurang," kata Kushariyanto.
Dia berharap, pemerintah daerah bisa mengambil langkah-langkah konkret, seperti melakukan pembatasan kendaraan besar maupun berat yang akan melintas melalui jalur tersebut karena kondisi jalan yang sangat rawan.
(shf)
Lihat Juga :
