Polda Jabar Akan Usut Tuntas Kecelakaan Tragis di Tanjakan Cae Sumedang

Kamis, 11 Maret 2021 - 15:40 WIB
loading...
Polda Jabar Akan Usut Tuntas Kecelakaan Tragis di Tanjakan Cae Sumedang
Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri. Foto/MPI
A A A
SUMEDANG - Pihak kepolisian bakal mengusut kasus kecelakaan maut yang menimpa bus Sri Padma Kencana di Tanjakan Cae Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021).

Pengusutan dimulai dengan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan 27 penumpang bus nahas tersebut, termasuk meminta keterangan dari Perusahaan Otobus (PO) Sri Padma Kencana hingga pihak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).

Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri menyatakan, dalam olah TKP, pihaknya menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA). Hasil olah TKP tersebut, kata Dofiri, diprediksi bakal keluar satu hingga dua hari ke depan.

"Sementara, tentu (hasil olah TKP) belum bisa saya sampaikan sekarang karena bagaimanapun juga olah TKP belum selesai. Nanti akan secara keseluruhan hasilnya besok atau lusa," kata Ahmad Dofiri, Kamis (11/3/2021).

Meski begitu, lanjut Dofiri, berdasarkan keterangan yang diperolehnya, peristiwa kecelakaan tersebut terjadi saat turun hujan deras. Dia pun memprediksi sejumlah faktor penyebab, di antaranya kondisi jalan yang berupa turunan tajam dan berkelok dan sopir bus yang tidak memahami kondisi jalan yang dilintasinya.

"Ini kelihatannya (sopir) tidak terbiasa, kan bus pariwisata. Artinya, bukan bus regulernya, saya yakin tidak paham juga bahwa jalurnya untuk kendaraan biasa," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Dofiri juga mengatakan bahwa jalur Tanjakan Cae yang merupakan bagian jalur alternatif Garut- Sumedang sebenarnya tidak diperuntukkan bagi kendaraan besar seperti bus. "Setahu saya jalan ini memang tidak diperuntukkan untuk bus besar seperti ini," imbuhnya.

Dia menjelaskan, jalur Garut-Sumedang merupakan jalur alternatif yang sempat ramai digunakan Jalur Lingkar Nagreg belum selesai dibangun beberapa tahun silam. "Yang biasa dipakai waktu (lingkar) Nagreg belum beres, ini alternatif pengalihan Nagreg bisa melalui Wado," katanya.

Pihaknya memastikan bahwa jumlah total korban tewas akibat kecelakaan tersebut mencapai 27 orang dan 39 orang lainnya selamat, meski menderita luka-luka. Menurut, Dofiri pihak kepolisian bersama pihak terkait lainnya kini tinggal berupaya mengevakuasi bangkai bus yang terperosok ke jurang sekitar 20 meter dari bahu jalan itu.

"Sekarang kita mengusahakan menggunakan crane ya, saya kira lebih bagus, nanti pihak terkait juga mengusahakan mengangkat badan bus ini," katanya.

Terpisah, Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan, dalam proses olah TKP, pihaknya juga melakukan scanning kondisi jalan hingga jejak ban. Dilakukan scanning terhadap kondisi jalan, geografis dan kendaraan serta jejak-jejak ban dan bodi kendaraan di aspal," katanya seraya mengakui bahwa pihaknya belum dapat memberikan kepastian terkait penyebab kecelakaan itu.

Eko juga menyatakan, pihaknya bakal memintai keterangan dari pihak PO Sri Padma Kencana hingga pihak ATPM. "Pasti dimintai keterangan (PO bus) termasuk dari pihak ATPM," tandasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1610 seconds (0.1#10.140)