Bus Maut Terjun ke Jurang di Sumedang Diduga Terlambat Uji KIR
loading...
A
A
A
SUMEDANG - Bus pariwisata Sri Padma Kencana T 7591 TB yang mengalami kecelakaan dan terjun ke jurang di tanjakan Cae Kawung Luwuk, Sumedang, Jawa Barat diduga terlambat melakukan uji KIR atau kelayakan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi yang tiba di lokasi menyatakan bahwa hingga saat ini masih berlangsung proses evakuasi korban dari kendaraan.
"Penyebab kecelakaan masih dalam investigasi. Sementara ini informasi yang didapat ada keterlambatan uji KIR. Saya sudah koordinasi dengan Dishub Provinsi Jawa Barat karena ini jalan provinsi, apakah dapat dipasang guard rail di jalan ini atau kalau jalan kelas 1 nanti mungkin bisa diganti beton," kata Budi dalam keterangannya, Kamis (11/3/2021).
Lokasi kejadian kecelakaan tunggal tersebut di Jalan raya Wado-Malangbong di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
“Kami bersama Kepolisian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Jasa Raharja, Basarnas berada di lokasi. Dalam waktu dekat Satlantas Polres Sumedang akan mengirimkan crane sehingga mempermudah proses evakuasi. Jalan sekitar TKP juga akan ditutup sementara untuk kelancaran evakuasi”, kata Dirjen Budi.
Jumlah penumpang bus tersebut sebanyak 66 orang dengan rincian 39 orang selamat, 26 meninggal, dan 1 orang meninggal dalam proses evakuasi.
Saat ini masih dilakukan evakuasi dan pendataan lebih lanjut terhadap kecelakaan. Korban dievakuasi sementara ke Puskesmas Wado untuk memperoleh perawatan lanjutan. Dari data awal diperoleh informasi bahwa bus mengangkut rombongan dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Kronologis sementara yang didapat dari kepolisian setempat mengenai kecelakaan ini yaitu bus yang baru saja mengantar ziara ke Pamijahan, Tasikmalaya melaju dari arah Malangbong menuju Wado, Rabu (10/3/2021). Sekitar pukul 18.20 WIB, saat melintasi tanjakan Cae Kawung Luwuk, Sumedang, bus mengalami kecelakaan dan masuk jurang sedalam 25 meter.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi yang tiba di lokasi menyatakan bahwa hingga saat ini masih berlangsung proses evakuasi korban dari kendaraan.
"Penyebab kecelakaan masih dalam investigasi. Sementara ini informasi yang didapat ada keterlambatan uji KIR. Saya sudah koordinasi dengan Dishub Provinsi Jawa Barat karena ini jalan provinsi, apakah dapat dipasang guard rail di jalan ini atau kalau jalan kelas 1 nanti mungkin bisa diganti beton," kata Budi dalam keterangannya, Kamis (11/3/2021).
Lokasi kejadian kecelakaan tunggal tersebut di Jalan raya Wado-Malangbong di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
“Kami bersama Kepolisian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Jasa Raharja, Basarnas berada di lokasi. Dalam waktu dekat Satlantas Polres Sumedang akan mengirimkan crane sehingga mempermudah proses evakuasi. Jalan sekitar TKP juga akan ditutup sementara untuk kelancaran evakuasi”, kata Dirjen Budi.
Jumlah penumpang bus tersebut sebanyak 66 orang dengan rincian 39 orang selamat, 26 meninggal, dan 1 orang meninggal dalam proses evakuasi.
Saat ini masih dilakukan evakuasi dan pendataan lebih lanjut terhadap kecelakaan. Korban dievakuasi sementara ke Puskesmas Wado untuk memperoleh perawatan lanjutan. Dari data awal diperoleh informasi bahwa bus mengangkut rombongan dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Kronologis sementara yang didapat dari kepolisian setempat mengenai kecelakaan ini yaitu bus yang baru saja mengantar ziara ke Pamijahan, Tasikmalaya melaju dari arah Malangbong menuju Wado, Rabu (10/3/2021). Sekitar pukul 18.20 WIB, saat melintasi tanjakan Cae Kawung Luwuk, Sumedang, bus mengalami kecelakaan dan masuk jurang sedalam 25 meter.
(shf)