Cerita Miris Gadis Cantik Asal Bandung, Dijual Orang Tuanya untuk Layanan Seks Sadis
loading...
A
A
A
KEDIRI - Sungguh miris cerita gadis cantik asal Bandung, Jawa Barat, berinisial TW. Gadis yang baru berusia 15 tahun itu, harus kehilangan keceriaan di masa remajanya yang indah. Dia merelakan kehormatannya direnggut untuk melayani pria-pria hidung belang.
Lebih memilukannya lagi, kegadisan TW direnggut oleh pria-pria hidung belang atas penawaran dari kedua orang tuanya. Di usianya yang masih belia, TW dibawa dari hotel ke hotel untuk menjadi pemuas napsu bejat lelaki hidung belang.
Tidak main-main, TW setia harinya dipaksa melayani tiga pria hidung belang . Jumlah tersebut akan bertambah ketika akhir pekan. Laki-laki yang dilayaninya dengan kedok layanan pijat bisa lebih dari tiga orang.
Kelakuan bejat kedua orang tua TW ini terungkap, setelah Satreskrim Polres Kediri Kota mengungkap kasus pembunuhan gadis belia asal Bandung, Jawa Barat, berinisial MY (16) di kamar 421 Hotel Lotus Garden Kota Kediri, yang terjadi pada akhir bulan Februari 2021 lalu.
Satreskrim Polres Kediri Kota, berhasil mengungkap adanya bisnis prostitusi online yang dijalankan oleh pasangan suami istri (Pasutri) berinisial DK dan NK. Pasutri ini tega menjual TW yang merupakan anak sulung dari tujuh bersaudara, demi bisa membayar utang.
Gadis cantik itu, sengaja didatangkan langsung dari Bandung, lalu dijual untuk layanan seks kepada pria hidung belang. DK dan Nk tega menjual buah hatinya sendiri, demi pelunasan utang pribadi.
Setelah diselidiki, pasutri DK dan NK merupakan kakak kandung deri Kurniawan, yang merupakan kekasih MY yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap MY.
Kepada penyidik polisi, NK mengaku bisnis prostitusi ini nekat digelutinya demi melunasi utang tunggakan kontrakan rumah di Bandung. Pekerjaannya sebagai pemulung, tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan ketujuh anaknya.
Menurut Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Verawaty Thaib, para pelaku datang dari Bandung, dengan menjalankan bisnis prostitusi online berlabel Expo, melalui aplikasi pertemanan Michat. "Mereka memesan satu kamar hotel disetiap kota yang disinggahi, untuk menawarkan TW dan MY dalam layanan seks berkedok pijat," tuturnya.
Dalam kasus TW, pasutri DK dan NK menawarkan anak kandungnya untuk layanan pijat plus-plus dengan tarif Rp350 ribu. Verawaty menyebutkan, pasutri ini datang ke Kediri, pada pertengahan bulan Februari. Sebelumnya, mereka singgah di Tulungagung, dan Madiun.
"Dalam sehari, menurut keterangan para tersangka, TW dan MY dipaksa melayani hingga tiga pria hidung belang. Bahkan di akhir pekan, keduanya dipaksa melayani lebih dari tiga pria hidung belang. Selama berada di Kediri, pelaku mengaku mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp4,5 juta," tegasnya.
Kini DK, NK, dan Kurniawan, harus mendekam di sel tahanan Polres Kediri Kota , untuk kepentingan penyelidikan. Akibat perbuatan yang mereka lakukan, pasutri ini terancam hukuman 10 tahun penjara.
Sebelum terbongkarnya kasus prostitusi online tersebut. Masyarakat Kediri, digemparkan oleh penemuan mayat wanita muda tergeletak di lantai kamar 421 Hotel Lotus Garden Kota Kediri, dalam kondisi bersimbah darah.
Lima hari kemudian, pembunuhnya Refi Purnomo dibekuk polisi setelah jejaknya terdeteksi melalui ojek online. Pelaku nekat membunuh wanita itu, karena tak sanggup membayar jasa kencan sesuai dengan permintaan korban.
Baca Juga
Lebih memilukannya lagi, kegadisan TW direnggut oleh pria-pria hidung belang atas penawaran dari kedua orang tuanya. Di usianya yang masih belia, TW dibawa dari hotel ke hotel untuk menjadi pemuas napsu bejat lelaki hidung belang.
Tidak main-main, TW setia harinya dipaksa melayani tiga pria hidung belang . Jumlah tersebut akan bertambah ketika akhir pekan. Laki-laki yang dilayaninya dengan kedok layanan pijat bisa lebih dari tiga orang.
Kelakuan bejat kedua orang tua TW ini terungkap, setelah Satreskrim Polres Kediri Kota mengungkap kasus pembunuhan gadis belia asal Bandung, Jawa Barat, berinisial MY (16) di kamar 421 Hotel Lotus Garden Kota Kediri, yang terjadi pada akhir bulan Februari 2021 lalu.
Satreskrim Polres Kediri Kota, berhasil mengungkap adanya bisnis prostitusi online yang dijalankan oleh pasangan suami istri (Pasutri) berinisial DK dan NK. Pasutri ini tega menjual TW yang merupakan anak sulung dari tujuh bersaudara, demi bisa membayar utang.
Gadis cantik itu, sengaja didatangkan langsung dari Bandung, lalu dijual untuk layanan seks kepada pria hidung belang. DK dan Nk tega menjual buah hatinya sendiri, demi pelunasan utang pribadi.
Setelah diselidiki, pasutri DK dan NK merupakan kakak kandung deri Kurniawan, yang merupakan kekasih MY yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap MY.
Kepada penyidik polisi, NK mengaku bisnis prostitusi ini nekat digelutinya demi melunasi utang tunggakan kontrakan rumah di Bandung. Pekerjaannya sebagai pemulung, tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan ketujuh anaknya.
Baca Juga
Menurut Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Verawaty Thaib, para pelaku datang dari Bandung, dengan menjalankan bisnis prostitusi online berlabel Expo, melalui aplikasi pertemanan Michat. "Mereka memesan satu kamar hotel disetiap kota yang disinggahi, untuk menawarkan TW dan MY dalam layanan seks berkedok pijat," tuturnya.
Dalam kasus TW, pasutri DK dan NK menawarkan anak kandungnya untuk layanan pijat plus-plus dengan tarif Rp350 ribu. Verawaty menyebutkan, pasutri ini datang ke Kediri, pada pertengahan bulan Februari. Sebelumnya, mereka singgah di Tulungagung, dan Madiun.
"Dalam sehari, menurut keterangan para tersangka, TW dan MY dipaksa melayani hingga tiga pria hidung belang. Bahkan di akhir pekan, keduanya dipaksa melayani lebih dari tiga pria hidung belang. Selama berada di Kediri, pelaku mengaku mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp4,5 juta," tegasnya.
Kini DK, NK, dan Kurniawan, harus mendekam di sel tahanan Polres Kediri Kota , untuk kepentingan penyelidikan. Akibat perbuatan yang mereka lakukan, pasutri ini terancam hukuman 10 tahun penjara.
Sebelum terbongkarnya kasus prostitusi online tersebut. Masyarakat Kediri, digemparkan oleh penemuan mayat wanita muda tergeletak di lantai kamar 421 Hotel Lotus Garden Kota Kediri, dalam kondisi bersimbah darah.
Lima hari kemudian, pembunuhnya Refi Purnomo dibekuk polisi setelah jejaknya terdeteksi melalui ojek online. Pelaku nekat membunuh wanita itu, karena tak sanggup membayar jasa kencan sesuai dengan permintaan korban.
(eyt)